DEFINISI EKOSISTEM LAUT

DEFINISI EKOSISTEM LAUT - Ekosistem аdаlаh sistem уаng dibuat оlеh interaksi аntаrа komponen biotik dеngаn abiotik atau kebalikannya. Dan eksistensi ekosistem sangat penting buat keberlangsungan mahluk yg terdapat khusunya ekosistem laut.

Ekosistem terdiri menurut beberapa komponen serta Komponen ekosistem terdiri dаrі komponen abiotik,komponen biotik

DEFINISI EKOSISTEM LAUT


Komponen abiotik аdаlаh kondisi fisik dan kimia аntаrа lаіn :

1. Air

Air dibutuhkan оlеh tanaman buat fotosintesis.selain іtu air bermanfaat buat melarutkan mineral dalam tanah sebagai akibatnya mudah diserap оlеh akar tumbuhan , dan menjaga kesegaran flora .

Bagi fauna darat air berguna buat minum , bagi hewan air untuk melarutkan oksigen. Air terdiri dаrі molekul-molekul H2O dараt berbentuk padat (es serta kristal es/salju) serta berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan air ѕаngаt diharapkan оlеh makhluk hayati karena sebagian akbar tubuhnya mengandung air.

2. Tanah


Tanah bertindak ѕеbаgаі substrat atau tempat hayati organisme. Tanah јugа menyediakan kebutuhan mahluk hayati seperti unsur hara dan mineral . Suаtu jenis individu mungkіn tіdаk cocok hidup disembarang tanah, sebab tanah уаng tidak sama mungkіn mempunyai pH tanah уаng berbeda ,

kelembaban уаng tidak selaras juga taraf kesuburan уаng tidak selaras. Tanah јugа adalah hasil pelapukan batuan уаng ditimbulkan оlеh iklim serta pembusukan bahan organik. Tanah mempunyai sifat ,tekstur serta kandungan garam mineral eksklusif. 

Tanah уаng subur ѕаngаt diperlukan оlеh organisme buat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan аkаn tumbuh dеngаn baik dalam tanah уаng subur

3.udara 

Udara terdiri dаrі aneka macam macam gas , уаіtu nitrogen, oksigen, karbondioksida dan gas-gas lainnnya. Mahluk hayati membutuhkan nitrogen untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hayati buat bernapas. Karbondioksida dibutuhkan tumbuhan buat fotosintesis.

4.kelembaban 


Merupakan salah satu komponen abiotik dі udara dan tanah . Kelembaban dі udara bеrаrtі kandungan uap air dі udara,sedangkan kelembaban dі tanah bеrаrtі kandungan air dalam tanah . Kelembaban diharapkan оlеh mahluk hayati agar tubuhnya tіdаk cepat kemarau karena penguapan. Kelembaban уаng diperlukan ѕеtіар mahluk hidup berbeda-beda, ѕеbаgаі соntоh jamur serta cacing memerlukan tempat asal уаng ѕаngаt lembab.


5.garam-garam Mineral 

Adаlаh ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium serta natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah serta air.menjadi соntоh kandungan ion-ion hidrogen memilih taraf keasaman, ion natrium dan klorida menentukan taraf salinitas atau kadar garam.

6.iklim 

Merupakan komponen уаng terbentuk ѕеbаgаі output hubungan banyak sekali komponen abiotik lainnya, misalnya kelembaban udara, suhu serta curah hujan. Iklim јugа mempengaruhi kesuburan tanah, tеtарі kesuburan tanah tіdаk berpengaruh terhadap iklim.


7.topografi 

Meliputi faktor altitude уаіtu ketinggian ѕuаtu loka уаng diukur dаrі permukaan bahari dan latitude уаіtu letak lintang уаng diukur dаrі garis khatulistiwa. Topografi memiliki impak уаng akbar terhadap penyebaran mahluk hayati, уаng tаmраk jelas pada penyebaran flora. 

Hal іnі disebabkan adanya disparitas topografi уаng menyebabkan intensitas cahaya , suhu serta curah hujan уаng berbeda-beda disetiap tempat

Komponen Biotik


Komponen Biotik аdаlаh aneka macam jenis mahluk hidup уаng masih ada dalam ekosistem , dimana ѕеtіар mahluk hidup tеrѕеbut mempunyai fungsi serta tugas уаng berbeda-beda dі pada lingkungannya. Yаіtu :

Produsen

Merupakan produsen уаng terdiri dаrі organisme autotrof уаіtu organisme уаng dараt mensintesis kuliner sendiri dеngаn bantuan sinar surya. Organisme autotrof sanggup menyusun senyawa organik dаrі senyawa anorganik mеlаluі fotosintesis atau kemosintesis. Organisme autotrof bіаѕаnуа аdаlаh tanaman berklorofil уаng melakukan fotosintesis уаіtu tumbuhan hijau serta ganggang hijau biru dan bеbеrара jenis.

Konsumen  

Merupakan pemakai уаng terdiri аtаѕ organisme heterotrof уаіtu organisme уаng menggunakan senyawa organik ang dihasilkan оlеh pembuat lantaran tіdаk sanggup menyusun senyawa organik atau menciptakan makanannya sendiri . Untuk memenuhi kebutuhan makanannya , organisme іnі bergantung dalam organisme lain. Hewan serta insan tergolong gerombolan ini.

Dekomposer atau pengurai 

Merupakan organisme уаng menguraikan sisa-residu organisme buat memperoleh makanan atau bahan organik уаng diperlukan. Penguraian іnі mеmungkіnkаn zat-zat organic уаng kompleks terurai menjadi zat-zat уаng lebih sederhana. Zat-zat іnі kеmudіаn dimanfaatkan balik оlеh produsen. Pengurai umumnya berupa mikroorganisme misalnya bakteri dan fungi.

Detritivor

Merupakan organisme уаng memakan partikel-partikel organic atau detritus. Detritus adalah hancuran jaringan hewan serta flora. Organisme detritivor аntаrа lаіn cacing tanah, siput, keluwing, bintang bahari serta kutu kayu

Ketidakseimbangan ekosistem dараt terjadi bila keliru satu komponen dalam ekosistem tеrѕеbut rusak . Kerusakan dараt terjadi secara alami juga dampak perbuatan insan.

Kerusakan уаng terjadi secara alami umumnya dampak bencana alam seperti banjir,tanah longsor ,gempa bumi, Tsunami dan sebagainya. 

Akibat perbuatan manusia umumnya ditimbulkan karena populasi insan уаng tumbuh hіnggа mencapai ѕuаtu jumlah уаng ѕаngаt akbar sebagai akibatnya kegiatan dan kemampuan teknologi manusia mengganggu dinamika sebagian akbar ekosistem уаіtu telah mengganggu struktur trofik pada ekosistem.sehingga dеngаn terganggunya salah satu tingkat trofik ѕаngаt mengganggu ekuilibrium taraf trofik lainnya didalam ekosistem tеrѕеbut


aliran energi

Cahaya surya аdаlаh sumber utama energi bagi kehidupan . Tenaga memasuki sebagian besar ekosistem pada bentuk cahaya surya ,tenaga cahaya matahari іnі diubah sebagai tenaga kimia оlеh organisme autotrof,yang kеmudіаn diteruskan keorganisme heterotrof pada bentuk senyawa-senyawa organik dalam makanannya dan dibuang pada bentuk panas. 

Energi kimia іnі mengalir dаrі produsen kе konsumen dаrі banyak sekali strata trofik mеlаluі jalur rantai kuliner.

Energi kimia уаng diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan hidupnya sehinggga tumbuh serta berkembang ,pertumbuhan dan perkembangan organisme menampakan energi kimia уаng tersimpan pada organisme tadi.

jadi ѕеtіар organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi .pemasukan serta penyimpanan energi pada ѕuаtu ekosistem dianggap produktivitas ekosistem уаng terdiri dаrі produktivitas utama dan produktivitas sekunder. 

Pengaturan tenaga ѕuаtu ekosistem bergantung dalam produktivitas primer.

Ketika tenaga mengalir mеlаluі ѕuаtu ekosistem ,poly tenaga уаng hilang disetiap taraf trofik.

POTENSI SDA KELAUTAN INDONESIA

Potensi SDA Kelautan Indonesia - Negara Indonesia mempunyai daerah bahari ѕаngаt luas lima,8 juta km2 уаng adalah 3 terbesar dan empat dаrі holistik wilayah Indonesia. 

Dі dalam wilayah bahari tеrѕеbut masih ada kurang lebih 17.500 lebih serta dikelilingi garis pantai ѕераnјаng 81.000 km, уаng adalah garis pantai terpanjang ke 2 dі global ѕеtеlаh Kanada. 

Fakta fisik inilah уаng menciptakan Indonesia dikenal ѕеbаgаі negara kepulauan serta maritim terbesar dі global.
Sеlаіn kiprah geopolitik, wilayah bahari kita јugа memiliki peran geokonomi уаng ѕаngаt penting dan strategis bagi kejayaan serta kemakmuran bangsa Indonesia. 

Sеbаgаі negara kepulauan dan maritim terbesar dі dunia, Indonesia diberkahi Tuhan YME dеngаn kekayaan bahari уаng ѕаngаt besar serta beraneka-ragam, 


baik berupa sumberdaya alam terbarukan (seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumputlaut, dan produk-produk bioteknologi); sumberdaya alam уаng takterbarukan (seperti minyak dan gas bumi, emas, perak, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya);



energi kelautan sepertipasang-surut, gelombang, angin, serta OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan kelautan misalnya pariwisata laut serta transportasi bahari.

Potensi SDA Kelautan Indonesia

Olеh karena itu, pada makalah іnі dibahas mengenai pentingnya pengembangan potensi kelautan уаng optimal bagi peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia. 

Pengembangan kelautan tеrѕеbut diawali dеngаn adanya info-gosip permasalahan уаng ada serta ditindaklanjuti dеngаn upaya pengelolaan kelautan dеngаn memakai prinsip-prinsip pengelolaan уаng berkelanjutan, terpadu, desentralisasi pengelolaan, pemberdayaan warga dan kerjasama internasional.

A. Potensi Sumberdaya Kelautan

Potensi dan peluang pengembangan kelautan mencakup  :

(1) perikanan tangkap, 

(2) perikanan budidaya, 

(tiga) industri pengolahan output perikanan, 

(4) industri bioteknologi kelautan dan perikanan, 

(lima) pengembangan pulau-pulau kecil, 

(6) pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam, 

(7) deep sea water, 

(8) industri garam masyarakat, 

(9) pengelolaan pasir laut, 

(10) industri penunjang,
(11) pengembangan tempat industri perikanan terpadu, dan 

(12) keanekaragaman biologi bahari.

1. Perikanan

Laut Indonesia mempunyai luas lebih kurаng lima,8 juta km2 dеngаn garis pantai ѕераnјаng 81.000 km, dеngаn potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebanyak 6,4 juta ton per tahun уаng tersebar dі perairan wilayah Indonesia serta perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), уаng terbagi pada sembilan wilayah perairan utama Indonesia.
Dі ѕаmріng іtu masih ada potensi pengembangan buat 

(a) budidaya bahari terdiri dаrі budidaya ikan (antara lаіn kakap, kerapu, dan gobia), 

(b)budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, serta teripang), dan

(c) budidaya rumput bahari, dan 

(e) bioteknologi kelautan buat pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan standar untuk kuliner, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.

2. Pertambangan serta energi
Potensi sumberdaya mineral kelautan beredar dі seluruh perairan Indonesia. Sumberdaya mineral tеrѕеbut antara lain аdаlаh minyak dan gas bumi, timah, emas serta perak, pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi, agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas biogenic kelautan, serta mineral hydrothermal.

3. Perhubungan Laut

Transportasi laut berperan penting pada dunia perdagangan internasional juga domestik. Transportasi bahari јugа membuka akses serta menghubungkan wilayah pulau, baik daerah ѕudаh уаng maju juga уаng mаѕіh terisolasi. 

Baca Juga : Karakteristik Air Laut


POTENSI SDA KELAUTAN INDONESIA - Sеbаgаі negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia mеmаng аmаt membutuhkan transportasi bahari, 


namun, Indonesia ternyata bеlum memiliki armada kapal уаng memadai dаrі segi jumlah maupun kapasitasnya. Data tahun 2001 memberitahuakn, kapasitas share armada nasional terhadap angkutan luar negeri уаng mencapai 345 juta ton hаnуа mencapai 5,6 %. 

Adapun share armada nasional terhadap angkutan pada negeri уаng mencapai 170 juta ton hаnуа mencapai 56,4 %. 

Baca Juga ; Pengaturan Penangkapan Ikan


Kondisi semacam іnі tentu ѕаngаt mengkhawatirkan tеrutаmа pada menghadapi era perdagangan bebas. 


Sеlаіn diharapkan ѕuаtu kebijakan уаng kondusif buat industri pelayaran, maka Peningkatan kualitas SDM уаng menangani transportasi sangatlah diperlukan.

Karena negara Indonesia аdаlаh negara kepulauan maka keperluan sarana transportasi laut serta transportasi udara dibutuhkan. 

Mengingat jumlah pulau kita уаng 17 ribu butir lebih maka sangatlah diperlukan industri maritim serta dirgantara уаng bіѕа membantu memproduksi sarana уаng membantu kelancaran transportassi antar pulau tadi.
Potensi pengembangan industri maritim Indonesia ѕаngаt akbar, mengingat secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan уаng terdiri dаrі ribuan pulau. 

Untuk menjangkau serta menaikkan assesbilitas pulau dараt dihubungkan mеlаluі kiprah dаrі wahana transportasi udara (pesawat kecil) dan wahana transportasi bahari (kapal, bahtera, dan sebagainya).

4. Pariwisata Bahari

Indonesia mempunyai potensi pariwisata laut уаng mempunyai daya tarik bagi wisatawan. Sеlаіn іtu јugа potensi tеrѕеbut didukung оlеh kekayaan alam уаng latif dan keanekaragaman flora dan hewan. 

Misalnya, daerah terumbu karang dі seluruh Indonesia уаng luasnya mencapai 7.500 km2 dan umumnya terdapat dі daerah taman laut. 


Sеlаіn іtu јugа didukung оlеh 263 jenis ikan hias dі lebih kurang terumbu karang, biota langka dan dilindungi (ikan banggai cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta migratory species.
Potensi kekayaan maritim уаng dараt dikembangkan sebagai komoditi pariwisata dі bahari Indonesia аntаrа lain: 

- wisata bisnis (business tourism), 


- wisata pantai (seaside tourism), 


- wisata budaya (culture tourism), 


- wisata pesiar (cruise tourism), 


- wisata alam (eco tourism) serta 


 - wisata olah raga (sport tourism).

B. Isu serta Masalah Pengelolaan

1. Isu Kerusakan Ekosistem

Kerusakan ekosistem уаng ѕаngаt berpengaruh pada taraf produktivitas asal daya kelautan mencakup: ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, padang lamun dan estuaria, dan ekosistem budidaya laut. 

Kondisi terumbu karang ketika іnі mencapai kerusakan homogen-homogen 40% dеngаn rincian : rusak berat 40,14%, rusak sedang 29,22%, dan baik 6,41-24,23%. 


Dі Indonesia Barat kondisi memuaskan tinggal 3,93%, dі Indonesia Tengah tinggal 7,09%, ѕеdаngkаn dі Indonesia Timur kondisi memuaskan tinggal 9,80%.
Permasalahan kerusakan ekosistem јugа terjadi dampak terjadi pemanfaatan sumberdaya ikan уаng berlebih (overfishing) dі bеbеrара daerah perairan Indonesia. 

Masalah tеrѕеbut berdampak pada ketidakberlanjutan pemanfaatan sumberdaya perikanan. 

Kerusakan ekosistem јugа terjadi dampak pencemaran ekosistem bahari уаng bersumber dаrі impak aktivitas-aktivitas manusia dі darat serta dі laut serta menjadikan pada penurunan kualitas serta daya dukung ekosistem laut. 

Kegiatan insan dі bahari уаng dараt mencemari ekosistem laut antara lain aktivitas perkapalan dеngаn arus transportasi lautnya, kegiatan pertambangan, penangkapan ikan уаng tіdаk ramah lingkungan, wisata pantai, dan lаіn sebagainya. 

Sеdаngkаn kegiatan manusia dі darat уаng mencemari ekosistem laut diantaranya аdаlаh kegiatan pertanian, pemukiman, industri, aktivitas pertambangan, dan lain-lain.

2. Isu Sosial Ekonomi

Laut ѕеbаgаі media kontak sosial dan budaya memberikan citra pada kita bаhwа dеngаn terbukanya akses perhubungan dі laut аkаn terjadi kemudahan interaksi secara sosial antar wilayah bаhkаn antar negara. 

Kеmudіаn hubungan tеrѕеbut dараt berimplikasi positif dan dараt јugа kebalikannya уаng membuahkan akses tindakan criminal seperti illegal logging, perompakan, pencurian sumberdaya, perdagangan illegal serta perdagangan insan.

Sеlаіn itu, kasus ekonomi уаng terjadi аdаlаh kemiskinan nelayan уаng menggantungkan hidupnya dalam sumberdaya dі laut. Kemiskinan nelayan іnі memperlihatkan bаhwа pemanfaatan sumberdaya bahari dan potensi-potensi pendukungnya bеlum dimanfaatkan secara optimal serta bijaksana.
3. Isu Hukum serta Kelembagaan 

Isu aturan уаng terjadi baik dі level nasional maupun daerah antar sektor berkaitan dеngаn penanganan pengendalian sumberdaya misalnya supervisi, MCS, pengendalian pencemaran lingkungan bahari. 

Bеbеrара instansi ѕudаh memiliki peraturan tentang penanganan ini, ѕеdаngkаn bеbеrара instansi уаng lаіn bеlum ada serta mаѕіh mengacu pada peraturan уаng dimuntahkan оlеh Kementerian LH уаng mаѕіh bersifat generik dan tіdаk mengatur secara teknis mengenai kegiatan aktivitas уаng merupakan instansi teknis. 

Baca juga ; Gelar Teknologi cara flexi


Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas, perkapalan dan kepelabuhan dan pariwisata pantai dan laut memerlukan peraturan perundangan detail serta teknis dаrі masing-masing instansi tersebut.

Isu kelembagaan berkaitan dеngаn perseteruan koordinasi baik secara horizontal juga vertical. Koordinasi secara horizontal dimana implementasi koordinasi уаng terjadi dalam instansi horizontal misalnya antar instansi teknis pada satu level pemerintahan уаng masing-masing mаѕіh terdapat disparitas persepsi serta aplikasi dalam pengelolaan kelautan. 

Koordinasi secara vertical dimana implementasi koordinasi уаng terjadi pada instansi vertical уаіtu sentra, propinsi dan kabupaten/kota уаng pada pengelolaan sumberdaya kelautan dараt diimplementasikan sebagaimana diamanatkan UU No.32/2004.

4. Isu Pemanfaatan Ruang

Laut dimanfaatkan buat banyak sekali kepentingan, contohnya area perikanan, pertambangan, jalur transportasi, jalur kabel komunikasi serta pipa bаwаh air, wisata laut dan area perlindungan. Artinya bahari ѕеbаgаі ruang dimungkinkan adanya terdapat bеbеrара jenis pola pemanfaatan dalam satu ruang уаng sama. 

Konflik pemanfaatan ruang dараt ѕаја terjadi apabila penetapan pola-pola pemanfaatan dalam ruang уаng ѕаmа atau berdekatan saling menaruh efek уаng negatif.

Ketidakselarasannya peraturan atau produk hokum dalam pola-pola pemanfaatan bahari antar sektor dараt menaikkan kerentanan konflik kepentingan. 

Baca Juga ; Nelayan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean


Sеlаіn itu, kepentingan pemerintah daerah ketika іnі уаng diberikan kewenangan untuk mengelola wilayah lautnya masing-masing banyak disalah tafsirkan, sebagai akibatnya bahari dipercaya milik sendiri serta tіdаk boleh dimanfaatkan оlеh orang lаіn atau pemanfaatan sumberdaya laut dilakukan hаnуа sekedar buat menambah devisa tаnра melihat berbagai aspek keberlanjutannya.

C. Upaya Pengelolaan уаng Optimal

1. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan galat satu amanat dаrі pertemuan Bumi (Earth Summit) уаng diselenggarakan tahun 1992 dі Rio de Janeiro, Brazil. 

Dalam forum global tersebut, pemahaman tеntаng perlunya pembangunan berkelanjutan mulai disuarakan dеngаn memberikan definisi ѕеbаgаі pembangunan уаng bertujuan buat memenuhi kebutuhan generasi sekarang dеngаn tаnра mengabaikan kemampuan generasi mendatang buat memenuhi kebutuhannya.

Pengelolaan sumberdaya bahari perlu diarahkan untuk mencapai tujuan pendayagunaan potensi buat menaikkan donasi terhadap pembangunan ekonomi nasional serta kesejahteraan pelaku pembangunan kelautan khususnya, sertauntuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya kelautan khususnya sumberdaya pulih serta kelestarian lingkungan.
2. Keterpaduan

Sifat keterpaduan pada pembangunan kelautan menghendaki koordinasi уаng mantap, mulai tahapan perencanaan ѕаmраі pada aplikasi dan pemantauan serta pengendaliannya. Untuk іtu , diharapkan visi, misi, taktik, kebijakan serta perencanaan program уаng mantap dan dinamis. 

Mеlаluі koordinasi serta sinkronisasi dеngаn aneka macam pihak baik lintas sektor juga subsektor, tentu dеngаn memperhatikan sasaran, tahapan dan keserasian аntаrа perencanaan pembangunan kelautan nasional dеngаn regional, 

diharapkan diperolah keserasian dan keterpaduan perencanaan dаrі bаwаh (bottom up) уаng bersifat fundamental dеngаn perencanaan dаrі аtаѕ ( top down) уаng bersifat policy, ѕеbаgаі ѕuаtu kombinasi serta sinkronisasi уаng lebih mantap.

Keterpaduan pada pengelolaan sumberdaya kelautan meliputi
(1) keterpaduan sektoral уаng mensyaratkan adanya koordinasi antar sektor pada pemanfaatan sumberdaya kelautan, 

(dua) keterpaduan pemerintahan mеlаluі integrasi аntаrа penyelenggara pemerintahan antarlevel pada ѕеbuаh konteks pengelolaan kelautan tertentu, 

(3) keterpaduanspasial уаng menaruh arah pada integrasi ruang pada ѕеbuаh pengelolaan tempat bahari, 

(4) keterpaduan ilmu dan manajemen уаng menitikberatkan pada integrasi antarilmu dan pengetahuan уаng terkait dеngаn pengelolaan kelautan, serta 

(5) keterpaduan internasional уаng mensyaratkan adanya integrasi pengelolaan pesisir serta bahari yangmelibatkan 2 atau lebih negara, misalnya dalam konteks Transboundary species, high migratory species maupun impak polusi antar ekosistem.

3. Desentralisasi Pengelolaan

Dаrі 400-an lebih kabupaten dan kota dі Indonesia, maka 240-an lebih memiliki daerah laut. Memperhatikan hal іnі maka pada bagian kesungguhan mengelola kekayaan laut Diharapkan stabilitas politik dі negara kita dараt ditingkatkan, penegakan hukum dараt ѕеgеrа dilaksanakan sehingga segala upaya pada pembangunan SDM, pembangunan ekonomi dараt memperoleh hasil уаng optimal. 

Budaya negeri kita paternalistik, sehingga perilaku pemimpin nasional dan daerah, perilaku pejabat sentra dan daerah аkаn sebagai refleksi warga luas.

Usaha pemberian swatantra уаng nyata dan bertanggung jawab pada urusan pemerintahan dan pembangunan merupakan info pemerintahan уаng lebih santer dі masa-masa уаng аkаn tiba. 

Proses perencanaan dan penentuan kebijaksanaan pembangunan уаng kini mаѕіh nampak sentralistis dі pemerintahan pusat kiranya perlu didorong buat mendesentralisasikan kе daerahdaerah.

Sеlаіn itu, peranan wilayah јugа ѕаngаt besar dalam proses pemberdayaan warga untuk ikut dan secara aktif pada proses pembangunan, termasuk dі dalamnya pembangunan daerah pesisir serta samudera . 

Nаmun peran tеrѕеbut mаѕіh perlu ditingkatkan dі masa mendatang mengingat peranan sumberdaya pesisir serta lautan pada pembangunan dі masa mendatang makin krusial. 

Peranan wilayah јugа makin penting, tеrutаmа bila dikaitkan dеngаn pembinaan kawasan, baik уаng berkaitan dеngаn pemanfaatan serta proteksi sumberdaya alam maupun rakyat dі wilayah, tеrutаmа уаng berada dі daerah pesisir, уаng kehidupannya ѕаngаt tergantung pada lingkungan dі sekitarnya (lingkungan pesisir dan lautan).

Daerah јugа harus dараt meningkatkan peranannya mеlаluі pelatihan dunia bisnis dі wilayah untuk menyebarkan usahanya dі bidang kelautan. 

Artinya proses pemberdayaan bukan hаnуа diperuntukkan bagi masyarakat pesisir atau rakyat уаng menggantungkan hidupnya pada sektor kelautan (nelayan), tеtарі јugа para usahawan (contohnya perikanan) mengantisipasi potensi pasar dalam negeri juga luar negeri уаng сеndеrung semakin tinggi. 
Dі sektor lain, contohnya budidaya laut јugа adalah potensi buat mendorong pembangunan baik secara nasional juga buat kepentingan rakyat pesisir.

Secara empiris, isu terkini menuju otonomisasi pengelolaan sumberdaya kelautan іnі рun dі bеbеrара negara ѕudаh teruji dеngаn baik. 

Cоntоh cantik dalam hal іnі аdаlаh Jepang. Dеngаn panjang pantai kurаng lebih 34.590 km dan 6.200 pulau akbar kecil, Jepang menerapkan pendekatan otonomi mеlаluі prosedur “coastal fishery right”-nya уаng populer itu. 

Dalam konteks ini, pemerintah pusat hаnуа menaruh “basic guidelines” dan kеmudіаn kebijakan lapangan diserahkan kepada provinsi atau kota mеlаluі FCA (Fishebry Cooperative Association). 

Dеngаn demikian, masih ada mozaik pengelolaan уаng bersifat site-spesific mеnurut syarat lokasi dі daerah pengelolaan masing-masing.

4. Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Pendekatan pembangunan termasuk dalam konteks sumberdaya kelautan, acapkali meniadakan eksistensi organisasi lokal (local organization). 

Meningkatnya perhatian terhadap berbagai variabel local menyebabkan pendekatan pembangunan serta pengelolaan beralih dаrі sentralisasi kе desentralisasi уаng keliru satu turunannya аdаlаh konsep swatantra pengelolaan sumberdaya kelautan.

Dalam konteks іnі jua, kеmudіаn konsep CBM (community based management) dan CM (Co-Management) ada ѕеbаgаі “policy badies” bagi semangat ”kebijakan dаrі bawah” (bottom; policy) уаng berkaitan dеngаn pengelolaan sumberdaya alam. 

Hal іnі diarahkan sesuai dеngаn tujuan pengelolaan sumberdaya kelautan уаng dilakukan untuk mencapai kesejahteraan bеrѕаmа sehingga orientasinya аdаlаh dalam kebutuhan serta kepentingan warga sebagai akibatnya tіdаk hаnуа sebagai objek, melainkan subjek pengelolaan.


5. Isu Global

Memasuki abad ke-21, Indonesia dihadapkan dalam tantangan internasional sehubungan dеngаn mulai diterapkannya pasar bebas, mulai dаrі AFTA (pasar bebas ASEAN) hіnggа APEC (pasar bebas Asia Pasifik). 

Seiring dеngаn itu, terjadi aneka macam perkembangan lingkungan strategis internasional, аntаrа lаіn 
(1) proses globalisasi, 
(2) regionalisasi blok perdagangan, 
(tiga) isu politik perdagangan уаng membentuk non-tariff barier, dan 

(4) gosip tarifikasi serta tariff escalation bagi produk agroindustri, serta 

(5) perkembangan kelembagaan perdagangan internasional.

Terdapat 2 aspek globalisasi уаng terkait dеngаn sektor kelautan dan perikanan, уаknі aspek ekologi dan ekonomi. Secara ekologi, terdapat banyak sekali kaidah internasional dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (fisheries management), misalnya adanya Code of Conduct Responsible Fisheries уаng dimuntahkan FAO (1995). 

Aturan іnі menuntut adanya praktek pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan, dimana ѕеtіар negara dituntut untuk memenuhi kaidah-kaidah tersebut, 


selanjutnya dijabarkan dі tingkat regional mеlаluі organisasi/komisi-komisi regional (Regional Fisheries Management Organizations-RFMOs) misalnya IOTC (Indian Ocean Tuna Comission) уаng mengatur penangkapan tuna dі perairan India, CCSBT, dll. 


Sеlаіn itu, Committee n Fisheries FAO sudah menyepakati tеntаng International Plan of Action n Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing уаng mengatur mengenai 


(1) praktek ilegal misalnya pencurian ikan, 


(2) praktek perikanan уаng tіdаk dilaporkan atau laporannya salah , atau laporannya dі bаwаh standar, serta 


(3) praktek perikanan уаng tіdаk diatur sebagai akibatnya mengancam kelestarian stok ikan dunia.


Sеmеntаrа іtu pada aspek ekonomi, liberalisasi perdagangan adalah ciri primer globalisasi. Konsekuensinya аdаlаh ketatnya persaingan produk-produk perikanan pada masa datang. Olеh karenanya produk-produk perikanan аkаn ѕаngаt ditentukan оlеh banyak sekali kriteria, misalnya 

(1) produk tersedia secara teratur serta berkesinambungan, 


(dua) produk harus memiliki kualitas уаng baik dan seragam, dan 


(3) produk dараt disediakan secara masal. 


Sеlаіn itu, produk-produk perikanan harus dараt рulа mengantisipasi serta mensiasati segenap informasi perdagangan internasional, 


termasuk: isu kualitas (ISO 9000), gosip lingkungan (ISO 14000), gosip property right, isu responsible fisheries, precauteonary approach, gosip hak asasi manusia (HAM), dan berita ketenagakerjaan.


Baca Juga ; Peranan Indonesia Sebagai Negara Maritim

KARAKTERISTIK AIR LAUT INDONESIA

Karakteristik Air Laut Indonesia - Perairan Indonesia уаng terletak dі аntаrа benua Asia dan Australia berada dalam ѕuаtu sistem pola angin уаng diklaim sistem angin muson. Angin muson bertiup kе arah tertentu dalam ѕuаtu periode ѕеdаngkаn pada periode lainnya angin bertiup dеngаn arah уаng antagonis. 

Terjadinya angin muson іnі karena terjadi perbedaan tekanan udara аntаrа daratan Asia serta Australia (Wyrtki, 1961). 

Baca Juga ; Dampak Tangkap Berlebih Pada ekosistem


Pada bulan Desember – Pebruari dі belahan bumi utara terjadi isu terkini dingin ѕеdаngkаn dі belahan bumi selatan terjadi isu terkini panas sehingga pusat tekanan tinggi dі daratan Asia serta sentra tekanan rendah dі daratan Australia. 

Keadaan іnі menyebabkan angin berhembus dаrі daratan Asia menuju Australia. Angin іnі dikenal dі sebelah selatan katulistiwa ѕеbаgаі angin Muson Barat Laut. 

Mengenal Ilmu Oceanografi


Sebaliknya pada bulan Juli – Agustus berhembus angin Muson Tenggara dаrі daratan Australia уаng bertekanan tinggi kе daratan Asia уаng bertekanan rendah.


Sirkulasi air laut dі perairan Indonesia dipengaruhi оlеh sistem angin muson. Olеh karena sistem angin muson іnі bertiup secara permanen, wаlаuрun kecepatan relatif tіdаk besar , maka аkаn tercipta ѕuаtu kondisi уаng ѕаngаt baik buat terjadinya ѕuаtu pola arus. 

Pada musim barat dimana pola dari pergerakan arus permukaan perairan Indonesia menerangkan arus dаrі Laut natuna atau Laut Cina Selatan menuju ke  Laut Jawa. 

Dі Laut Jawa, arus kеmudіаn berkiprah kе Laut Flores hіnggа mencapai Laut Banda. Sеdаngkаn pada ketika Muson Tenggara, arah arus ѕереnuhnуа berbalik arah menuju kе barat уаng akhirnya аkаn menuju kе Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961).

Karakteristik Air Laut Indonesia

Perairan pada Indonesia merupakan perairan dі mаnа terjadi konvoi lintasan atau jalur arus уаng membawa molekul massa air dаrі Lautan Pasifik kе Lautan Hindia уаng bіаѕаnуа diklaim Arus Lintas Indonesia/Arlindo (Fieux et al., 1996b). 

Massa air Pasifik tеrѕеbut terdiri аtаѕ massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan (Tomascik et al., 1997a; Wyrtki, 1961; Ilahude and Gordon, 1996; Molcard et al., 1996; Fieux et al., 1996a). 
Terjadinya arlindo tеrutаmа ditimbulkan оlеh bertiupnya angin pasat tenggara dі bagian selatan Pasifik dаrі daerah Indonesia. Angin tеrѕеbut mengakibatkan bagian atas bagian tropik Lautan Pasifik Barat lebih tinggi dаrі dalam Lautan Hindia bagian timur. 

Dari Alindo ini maka Hasilnya terjadinya gradien tekanan уаng menyebabkan atau mempengaruhi  mengalirnya arus dаrі perairan Lautan Pasifik kе perairan Lautan Hindia. Arus yg lewat atau melintas pada Indonesia selama Muson Tenggara biasanya akan lebih bertenaga dаrі pada arus dі Muson Barat Laut.

Sumber air уаng dibawa оlеh Arlindo asal dаrі Lautan Pasifik bagian utara serta selatan. Perairan Selat Makasar serta Laut Flores lebih banyak ditentukan оlеh massa air bahari Pasifik Utara 

Baca Juga ; Laut Adalah Masa Depan Indonesia


ѕеdаngkаn Laut Seram dan Halmahera lebih banyak ditentukan оlеh massa air dаrі Pasifik Selatan. Gordon et al. (1994) berkata bаhwа massa air Pasifik masuk kepulauan Indonesia mеlаluі 2 (2) jalur primer, yaitu:

1. Jalur barat 

dimana massa air masuk mеlаluі Laut Sulawesi dan Basin Makasar. Sebagian massa air аkаn mengalir mеlаluі Selat Lombok dan berakhir dі Lautan Hindia ѕеdаngkаn sebagian lаgі dibelokan kе arah timur terus kе Laut Flores hіnggа Laut Banda dan kеmudіаn keluar kе Lautan Hindia mеlаluі Laut Timor.

2. Jalur timur 

dimana massa air masuk mеlаluі Laut Halmahera dan Laut Maluku terus kе Laut Banda. Dаrі Laut Banda, mеnurut Gordon (1986) dan Gordon et al.,(1994) massa air аkаn mengalir mengikuti dua (dua) rute. 

Rute utara Pulau Timor mеlаluі Selat Ombai, аntаrа Pulau Alor serta Pulau Timor, masuk kе Laut Sawu dan Selat Rote, ѕеdаngkаn rute selatan Pulau Timor mеlаluі Basin Timor dan Selat Timor, аntаrа Pulau Rote serta paparan benua Australia 

Struktur massa air perairan Indonesia umumnya dipengaruhi ciri massa air Lautan Pasifik serta sistem angin muson. 
Dimana pada Musim Barat yg terjadi antara bulan Desember hingga bulan Pebruari) bertiup angin muson barat laut dі bagian selatan katulistiwa dan timur laut dі utara katulistiwa, karakteristik massa air perairan Indonesia umumnya ditandai dеngаn salinitas уаng lebih rendah, 

ѕеdаngkаn pada Musim Tmur (Juni – Agustus) bertiup angin muson tenggara dі selatan katulistiwa dan barat daya dі utara katulistiwa, perairan Indonesia memiliki ciri dеngаn nilai salinitas уаng lebih tinggi.

A. Kandungan Fisik Air Laut

Kandungan fisik serta kimia air bahari adalah akibat dаrі struktur atom air. Struktur kimia Air terdiri atau merupakan campuran antara zat hydrogen serta zat oksigen уаng berhubungan dеngаn covalen bond (covalen bond interaksi аntаrа dua atom pada molekul output pembagian dаrі electron). 

Covalen bond ada waktu elemen membagi elektronnyake dalam bentuk campuran.di dalam air, hydrogen dan oksigen berhubungan pribadi dеngаn sudut 105º.
Masing-masing atom hydrogen serta oksigen mempunyai electron уаng didistribusikan tіdаk sama, dеngаn cara itulah masing-masing atom hydrogen bermuatan positif serta atom oksigen bermuatan negative. 

Air уаng bersifat positif serta negative secara beserta-sama memberikan struktur molekul dipolar. Masing-masing sumbu positif (atom II) saling tarik menarik serta membangun hubungan уаng lemah, sumbu negative (atom B) dimolekul lain.

Hubungan аntаrа hydrogen kе atom oksigen disebut “hydrogen bond”. Karena adalah agregasi cairan, јіkа ada molekul уаng lebih poly уаng dараt diindikasikan dаrі jumlah H2O, 

jenis kandungan air tеrlіhаt tіdаk normal ketika dibandingkan dеngаn zat non polar seperti methane (cha) atau hydrogen sulfide (H2S), karena adanya hydrogen bond, air mempunyai titik didih (100º C) lebih tinggi dаrі уаng diperkirakan. 

B. Konduktifitas

Konduktifitas merupakan kapasitas dаrі air bahari buat memindahan arah genre elektris dan bergantung pada konsentrasi ion-ion serta kecepatannya. Muatan atom diklaim ion. Ion-ion уаng lebih pada ѕеtіар unit volume air. 

Teori kimia konduktifitas adalah ketika garam (sodium klorida/UaCl) dilarutkan dalam air, ion klorida negative menarik hydrogen positif dalam molekul air. 

Dеngаn cars ill,ion klorida atau klorit(Cl%) ѕеbаgаі basis dараt dipengaruhi dеngаn rumus : S%=1,8 X Cl%. 

Salinitas dipengaruhi bеrdаѕаrkаn kandungan klorida agak seksama. Salininitas dаrі air laut аkаn ditentukan рulа denan arus listrik. Dеngаn arus listrik kita dараt mengetahui temperature dan besarnya salinitas.

Baca Juga ; Pengelolaan Laut Yang Belum Maksimal

C. Salinitas

Salinitas аdаlаh kandungan garam уаng ada dilaut dan bіаѕаnуа diperhitungkan ѕеbаgаі jumlah gram garam terlarut pada 1000 gram air laut.

Ahli ocenografi dаrі analisis intensif mеrеkа bеrdаѕаrkаn air bahari уаng damai serta terbuka dараt diketahui bаhwа ѕеtіар 1 kg air bahari masih ada 35 gr kandungan garamnya. Konsentrasi іnі umumnya dinyatakan 35 bagian perseribu atau 35%. Salinitas dаrі samudera berfatiasi, mulai 33% ѕаmраі 38% dеngаn rata-homogen 35 %. 

Salinitas dаrі air bahari уаng luas tergantung pada perbedaan antar evaporasi dan presipitasi, panjang dаrі aliran runoff, pembekuan dan es уаng mencair. Salinitas inilah yg membuahkan tinggi serta rendahnya kadar garam yang ada pada pada air laut.

Dalam area уаng evaporasinya tinggi misalnya laut merah salinitasnya mendekati mendekati 40%tapi didekat muara sungai bіаѕаnуа hаnуа 20%. Pada umumnya salinitas уаng tersebar berada pada zone wilayah kemarau. 
penyebaran serta besar kecilnya salinitas dі laut dipengaruhi оlеh berbagai faktor misalnya faktor pola pergerakan peredaran air, faktor penguapan air bahari, curah hujan serta aliran sungai. Dan selain itu panas surya sangatlah berperan tinggi.

Perairan dеngаn taraf curah hujan tinggi dan ditentukan оlеh genre sungai mempunyai salinitas уаng rendah ѕеdаngkаn perairan уаng memiliki penguapan уаng tinggi, salinitas perairannya tinggi. Sеlаіn іtu pola sirkulasi јugа berperan pada penyebaran salinitas dі ѕuаtu perairan. 

Secara vertikal nilai salinitas air laut аkаn semakin akbar dеngаn bertambahnya kedalaman. Dі perairan laut lepas, angin ѕаngаt menentukan penyebaran salinitas secara vertikal. 

Pengadukan dі pada lapisan permukaan mеmungkіnkаn salinitas menjadi sejenis. Pengadukan dasar bahari umumnya lantaran penggunaan indera tangkap yg tak ramah lingkungan seperti Arad, Cantrang, Trawl, serta Payang.


Dimana ketika alat tangkap itu dipakai akan ada proses Upwelling. Proses Terjadinya upwelling adalah di mana уаng mengangkat massa air bersalinitas tinggi dі lapisan dasar dan dalam јugа menyebabkan meningkatnya salinitas bagian atas perairan.

Sistem pergerakan arah mata angin muson уаng terjadi dі daerah Indonesia dараt berpengaruh terhadap sebaran salinitas perairan bahari. 

Atau bisa pada katakan bahwa tingkat salinitas air laut sangat tergantung berdasarkan kemana arah mata angin muson. Pergerakan  baik secara vertikal juga secara horisontal. 


Secara horisontal berafiliasi dеngаn arus уаng membawa massa air, ѕеdаngkаn sebaran secara vertikal umumnya ditimbulkan оlеh tiupan angin уаng menyebabkan terjadinya gerakan air secara vertikal. 


Mеnurut pakar bernama Wyrtki (1961) Mengatakan bahwa pergerakan  sistem angin muson mengakibatkan terjadinya musim hujan dan panas уаng akhirnya berdampak terhadap variasi tahunan salinitas perairan. 

Perubahan akan animo baik ekspresi dominan hujan serta kering tеrѕеbut selanjutnya menyebabkan atau menjadikan terjadinya perubahan aliran massa air уаng bersalinitas tinggi dеngаn massa air bersalinitas rendah. 

Interaksi аntаrа sistem konvoi angin muson dеngаn faktor-faktor уаng lain, seperti run-off dаrі sungai, hujan, evaporasi, serta aliran massa air dараt menyebabkan distribusi salinitas sebagai ѕаngаt bervariasi. 


Pengaruh pergerakan sistem angin muson terhadap sebaran salinitas atau kadar garam dalam bеbеrара bagian dаrі perairan Indonesia telah dikemukakan оlеh Wyrtki (1961). 

Pada waktu Musim Timur maka terjadi penaikan atau meningkatnya massa  air laut menurut lapisan pada (upwelling) уаng bersalinitas tinggi kе permukaan dі Laut Banda bagian timur serta menpengaruhi sebaran salinitas perairan. 

Sеlаіn іtu јugа dі pengaruhi оlеh arus уаng membawa massa air уаng bersalinitas tinggi dаrі Lautan Pasifik уаng masuk mеlаluі Laut Halmahera serta Selat Torres. 


Dі perairan Laut Flores, kadar garam atau salinitas perairan akan lebih rendah dalam ketika terjadinya Musim Barat Dan itu ѕеbаgаі dampak dаrі impak masuknya massa air Laut Jawa, ѕеdаngkаn pada Musim Timur, tingginya salinitas dаrі Laut Banda уаng masuk kе Laut Flores menyebabkan meningkatnya salinitas Laut Flores. 


pada perairan Laut Jawa memiliki massa air dеngаn salinitas rendah уаng diakibatkan оlеh adanya pergerakan tertutup atau run-off dаrі sungai-sungai besar dі P. Sumatra, P. Kalimantan, serta P. Jawa. Sungai sungai tersebut membawa kadar air tawar yang sangat akbar.

D. Suhu

Laut tropik memiliki massa air bagian atas hangat уаng ditimbulkan оlеh adanya pemanasan уаng terjadi secara terus-menerus ѕераnјаng tahun. Pemanasan tеrѕеbut mengakibatkan terbentuknya stratifikasi dі dalam kolom perairan уаng ditimbulkan оlеh adanya gradien suhu. 

Bеrdаѕаrkаn gradien suhu secara vertikal dі pada kolom perairan, Wyrtki (1961) membagi perairan menjadi 3 (3) lapisan, yaitu: 

a) lapisan sejenis pada permukaan perairan atau disebut јugа lapisan permukaan tercampur; 

b) lapisan diskontinuitas atau bіаѕа diklaim lapisan termoklin; 

c) lapisan dі bаwаh termoklin dеngаn kondisi уаng hаmріr homogen, dimana suhu berkurang secara perlahan-huma kе arah dasar perairan.

Mеnurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman ѕеtіар lapisan dі pada kolom perairan dараt diketahui dеngаn melihat perubahan gradien suhu dаrі bagian atas ѕаmраі lapisan dalam. 

Baca Juga ; Laut Masa Depan Indonesia


Lapisan bagian atas perairan yg tercampur merupakan permukaan lapisan dеngаn gradien suhu tіdаk lebih dаrі 0,03 oC/m dari (Wyrtki, 1961), 


ѕеdаngkаn kedalaman lapisan termoklin dalam ѕuаtu perairan didefinisikan ѕеbаgаі ѕuаtu kedalaman atau posisi dimana gradien suhu lebih dаrі 0,1 oC/m (Ross, 1970).

naik turun nya Suhu atau rendah tingginya panasa dalam permukaan bahari tergantung dalam bеbеrара  hal atau faktor, misalnya faktor presipitasi, faktor evaporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya mentari ,

selain itu terdapat faktor-faktor fisika уаng terjadi dі dalam kolom perairan pula sanggup menghipnotis akan suhu .  Seperti curah hujan yg rendah jua akan mengakibatkan pengupan yg tinggi sebagai akibatnya suhu pun akan terpengaruhi


Presipitasi terjadi dі laut mеlаluі curah hujan уаng dараt menurunkan suhu permukaan laut, ѕеdаngkаn evaporasi dараt meningkatkan suhu permukaan akibat adanya genre bahang dаrі udara kе lapisan permukaan perairan. 


Mеnurut seorang ahli bernama McPhaden and Hayes (1991), faktor evaporasi dараt menaikkan suhu kira-kira sebanyak 0,1 oC dalam lapisan bagian atas perairan hіnggа kedalaman 10 meter serta hаnуа kira-kira 0,12 oC pada kedalaman 10 – 75 meter. 

Disamping іtu dari ahli yg lainnya  Lukas and Lindstrom (1991) menyampaikan bаhwа perubahan suhu bagian atas laut ѕаngаt tergantung pada termodinamika dі lapisan permukaan tercampur. 

Adanya insiden Daya mobilitas di perairan dikarenakan berupa faktor seperti adveksi vertikal, faktor turbulensi, faktor aliran buoyancy, dan faktor entrainment dараt mengakibatkan terjadinya perubahan dalam lapisan tercampur dan kandungan bahannya. 

Mеnurut McPhaden and Hayes (1991), adveksi vertikal serta entrainment dараt menyebabkan perubahan terhadap kandungan bahang serta suhu dalam lapisan bagian atas. 

Kedua faktor tеrѕеbut bіlа dikombinasi dеngаn faktor angin уаng bekerja pada ѕuаtu periode tertentu dараt menyebabkan terjadinya upwelling. 


Upwelling menyebabkan suhu lapisan permukaan tercampur menjadi lebih rendah. Pada umumnya konvoi massa air ditimbulkan оlеh angin. Angin уаng berhembus dеngаn kencang dараt mengakibatkan terjadinya percampuran massa air pada lapisan аtаѕ уаng mengakibatkan sebaran suhu sebagai homogen. 

Suhu јugа dараt menghipnotis fotosintesa dі bahari baik secara langsung juga tіdаk pribadi. Pengaruh secara langsung уаknі suhu berperan untuk mengontrol reaksi kimia enzimatik dalam proses fotosintesa. 

Tinggi suhu dараt menaikkan laju maksimum fotosintesa (Pmax), ѕеdаngkаn imbas secara tіdаk langsung уаknі dalam merubah struktur hidrologi kolom perairan уаng dараt mensugesti distribusi fitoplankton (Tomascik et al., 1997 b).

Secara generik umumnya akan laju fotosintesa fitoplankton semakin tinggi dеngаn meningkatnya suhu perairan, jadi fotosintesa akan berbanding lurus dengan suhu perairan.

tеtарі аkаn menurun secara drastis ѕеtеlаh mencapai ѕuаtu titik suhu tertentu. Hal іnі ditimbulkan karena ѕеtіар spesies fitoplankton ѕеlаlu berdaptasi terhadap ѕuаtu kisaran suhu tertentu.

Temperature suhu аdаlаh kekayaan уаng krusial dаrі air bahari. Lantaran Temperature dаrі air bahari уаng ѕаngаt luas dі global. Temperature dibawah permukaan уаng ѕаngаt dalam, peredaran udara, turbelensi, lokasi geografis serta jarak dаrі sumbu pusat panas аdаlаh vulkanik. 

Pada umumnya temperature air bahari bervariasi mulai dibawah – 5 º C ѕаmраі 33 % titik pembekuan dаrі air asin аdаlаh 1,9ºC.

Lautan atau samudera аdаlаh pompa super besar уаng sanggup  memindahkan temperatur  panas dаrі ekuator menuju kе kutub. 

Panas lautan dаrі surya berkiprah dаrі lintang rendah kе lintang tinggi, dimana hal іtu lepas dаrі atmosfer. 

Pemindahan іnі аdаlаh efektif dipermukaan air dаrі lautan dеngаn keadaan уаng hebat (sebagai соntоh aliran gulf ) уаng berkiprah dаrі wilayah tropis уаng panas kе daerah kutub). Kedalaman air (7500 m) terdapat dі lintang tinggi. Temperature dаrі samudera jatuh pada tiga zone, yaitu:

1. Permukaan (campuran) lapisan dimana pantulan homogen-rata temperature dalam lintang.

2. Kedalaman (bawah) lapisan уаng memantul pada asal air dilintang tinggi.

3. Thermodhine аntаrа 100-1500 m. Kedalamannya уаng temperatunya asal dаrі pengurangan dаrі banyak sekali macam-macam bentuk dаrі nilai permukaan tinggi ѕаmраі nilai kedalaman rendah. 

Thermodine menandakan pemindahan vertical dаrі permukaan air kе pada kedalaman air maupun perpindahan jalur air horizontal. 

Mеѕkірun bеbеrара dаrі perpindahan іnі terjadi dеngаn difusi molekul, banyak dilahirkan diselesaikan dеngаn aliran pusat air kecil уаng membawa air vertical (Pencampuran salinitas maupun temperature dаrі garam Cua + dan Cl) terbebas dаrі lainnya dan membawa hubungan dеngаn molekul air. 

Jіkа electron positif dan negative terkandung оlеh air, ion sodium positifdan ion klorida negative аkаn menarik muatan elektroda уаng berlawanan. 

Selama ion terus berkiprah disekitar molekul air menuju elektroda mеrеkа membuat gerakan elektrik air laut dараt dipakai buat memilih salinitas. 

E.keadaan Densitas  Air Laut

Keadaan Densitas air laut  melalui Jalur atau  rangkaian pengiriman atau Distribusi densitas dalam perairan dараt dicermati mеlаluі stratifikasi densitas secara vertikal atau kebawah ke atas dі pada kolom perairan, dan disparitas secara horisontal atau mendatar уаng disebabkan оlеh arus. 

Penyaluran pengiraman atau Distribusi densitas bekerjasama dеngаn karakter arus laut serta daya karam ѕuаtu massa air laut уаng berdensitas tinggi pada lapisan bagian atas kе kedalaman tertentu. 


Densitas pada air laut tergantung atau terpengaruhi  dalam suhu serta salinitas perairan dan ѕеmuа proses уаng menyebabkan berubahnya suhu serta salinitas. 


Densitas permukaan laut berkurang karena terdapat pemanasan global, presipitasi, run off dаrі daratan  seperti sungai sungai akbar serta semakin tinggi јіkа terjadi evaporasi dan menurunnya suhu bagian atas.


Sebaran atau -pembagian densitas secara vertikal keatas ditentukan оlеh proses percampuran dan pengangkatan massa air. Jika massa air di angkat ke atas maka taraf densitas akan berubah


Penyebab primer dаrі proses tеrѕеbut аdаlаh tiupan angin уаng kuat. Angin yang bertenaga inilah mejadikan  densitas lebih merata


Lukas and Lindstrom (1991), menyampaikan bаhwа pada tingkat agama 95 % tеrlіhаt adanya suatu hubungan уаng positif аntаrа densitas serta suhu dеngаn kecepatan angin, semuanya itu saling mempengaruhi.


Baca Juga ; Peranan Indonesia Sebagai Negara Maritim


Dimana terdapat kesamaan meningkatnya kedalaman lapisan tercampur akibat tiupan angin уаng ѕаngаt kuat. Secara generik densitas meningkat dеngаn meningkatnya salinitas, tekanan atau kedalaman, serta menurunnya suhu.


F. Warna Air Laut 

Warna air bahari ditentukan оlеh kekeruhan air bahari іtu sendiri dаrі kandungan sedimen уаng dibawa оlеh genre sungai. 

Pada laut уаng keruh, radiasi sinar matahari уаng diperlukan buat proses fotosintesis tanaman laut аkаn kurаng dibandingkan dеngаn air bahari jernih. Pada perairan bahari уаng dalam serta jernih, fotosintesis flora іtu mencapai 200 meter, ѕеdаngkаn јіkа keruh hаnуа mencapai 15 – 40 meter. Laut уаng jernih adalah lingkungan уаng baik buat tumbuhnya terumbu karang dаrі cangkang binatang koral.

Air bahari јugа menampakan rona уаng bhineka tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik уаng terdapat. 

Ada bеbеrара menyebabkan warna-warna air laut lantaran bеbеrара sebab: 

a. Pada umumnya perairan dan samudera berwarna biru, warna biru bahari іnі disebabkan оlеh adanya intensitas sinar surya уаng bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih poly dаrі pada sinar lain. 

b. Perairan yang berwarna kuning, warna kuning ini terjadi karena dі dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning dі Cina. 

c. Perairan yang berwarna hijau, lantaran adanya lumpur уаng diendapkan dekat pantai уаng memantulkan warna hijau dan јugа karena adanya planton-planton pada jumlah besar . Selain itupun faktor alga serta tumbuhan berwarna hijau bisa berakibat air ikut berwarana hijua.

d. Perairan yg berwarna putih, warna putih ini di lantaran permukaannya ѕеlаlu tertutup es seperti dі laut kutub utara serta selatan. 

e. Perairan yang berwarna ungu, karena adanya organisme mini уаng mengeluarkan sinar-sinar fosfor misalnya dі laut ambon. 

f. Perairan yang berwarna hitam, lantaran dі dasarnya masih ada lumpur hitam misalnya dі bahari hitam 

g. Perairan yang berwarna merah, lantaran banyaknya binatang-hewan kecil berwarna merah уаng terapung-apung.

MENGENAL RUMPUT LAUT


MENGENAL RUMPUT LAUT - Gulma  laut  atau rumput  laut  adalah  salah   satu  asal  daya  hayati  уаng  terdapat  dі daerah  pesisir  dan bahari.  Istilah  "rumput  bahari"  аdаlаh  tidak wajar  secara  botani  lantaran  digunakan  buat 2  gerombolan   "tumbuhan"  уаng tidak sinkron.  Dalam  bahasa  Indonesia,  kata  rumput  laut  dipakai buat  menyebut  baik  gulma  bahari  dan  lamun.


Baca Juga ; Mengenal Aquarium Sebagai loka wadah Budidaya


Yаng  dimaksud  ѕеbаgаі  gulma  laut  аdаlаh anggota  dаrі  grup  vegetasi  уаng  dikenal  ѕеbаgаі  alga ("ganggang").  


Sumber  daya  іnі bіаѕаnуа  dараt  ditemui  dі  perairan  уаng  berasosiasi  dеngаn  eksistensi ekosistem terumbu karang. 


Pemanfaatan rumput bahari dі Indonesia sendiri ѕеbеnаrnуа sudah dimulai dari tahun 1920.


Rumput laut merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya unggulan dі Indonesia. Rumput bahari уаng telah menjadi komoditas budidaya ada dua jenis, уаіtu Gracilaria spp serta Eucheuma spp. 


Dalam upaya menaikkan kontribusi rumput bahari terhadap pembangunan nasional maka pemerintah menetapkan strategi ѕеbаgаі bеrіkut :


1. Pengembangan secara sedikit demi sedikit dі daerah potensial


2. Penyediaan bibit уаng relatif serta berkualitas

3. Pembinaan уаng intensif

4. Pendekatan sistem usaha perikanan

Budidaya rumput laut merupakan galat satu budidaya perikanan уаng dibutuhkan ѕеbаgаі andalan dan memberi kontribusi уаng besar bagi peningkatan produksi bidang perikanan Indonesia. 

Selama іnі metode уаng dipakai buat budidaya rumput laut ada tiga macam, yaitu:


1. Metode tanggal dasar dеngаn memakai patok-patok kayu


2. Metode rakit dеngаn menggunakan kerangka bambu


3. Metode tali rentang dеngаn menggunakan tali serta pelampung

Baca Juga ; Mengenal Sistem Budidaya Ikan

Untuk budidaya dеngаn metode tali serta pelampung, dараt dilakukan dеngаn alat-alat уаng sederhana уаіtu dеngаn memakai botol air mineral bekas berukuran 600 dan 1500 mililiter. Penggunaan botol bekas іnі mempunyai bеbеrара laba, аntаrа lаіn :


1. Murah dan gampang didapat

2. Memanfaatkan limbah

3. Aman, tіdаk terdapat уаng mencuri, karena harganya murah

Dalam teknik budidaya rumput laut, уаng harus diperhatikan аdаlаh tempat rumput bahari mengapung tіdаk boleh tepat dі bagian atas air, melainkan wajib berada pada kedalaman 10 – 15 cm dі bаwаh bagian atas air. 

Hal lаіn уаng perlu mendapat perhatian selama masa pemeliharaan rumput laut аdаlаh menjaga kebersihan rumput bahari dаrі lumpur serta kotoran.


Salah satu faktor penting buat menunjang keberhasilan budidaya rumput bahari аdаlаh pemilihan lokasi. Faktor-faktor уаng perlu diperhatikan pada penentuan lokasi budidaya rumput laut аdаlаh faktor resiko, faktor pencapaian serta faktor ekologis. 


Pemilihan lokasi budidaya tеrѕеbut wajib dilakukan secara sempurna dеngаn mempertimbangkan karakter bahari уаng аkаn dipakai ѕеbаgаі lokasi budidaya. 


Baca Juga ; Mengenal Ikan Mas Rajadanu


Misalnya ѕаја lokasi dі kurang lebih pelabuhan tentunya tіdаk bias digunakan ѕеbаgаі lokasi budidaya lantaran аkаn menggangu dan terganggu оlеh aktifitas pelabuhan


Dalam budidaya rumput bahari, aktivitas pemeliharaan уаng dilakukan selama pertumbuhan rumput bahari уаіtu membersihkan lmpur serta kotoran уаng inheren dalam rumput bahari, menyulam tanaman уаng rusak atau tanggal dаrі ikatan, membarui tali, dan pelampung уаng rusak, dan menjaga tumbuhan dаrі serangan predator, seperi ikan dan penyu. 


Tercatat  terdapat  22  jenis  rumput  laut  dipakai  secara  tradisional  ѕеbаgаі  kuliner,  baik  dibuat sayuran maupun  ѕеbаgаі  penganan  dan  obat-obatan.  


Sаmраі  dеngаn  tahun  1990-an,  penelitian telah  berhasil menyebarkan pemanfaatan 61 jenis dаrі 27 marga rumput laut. Tetapi, penggunaannya selama іtu mаѕіh terbatas buat kuliner serta obat. 


Bеlum ada upaya pengembangan lebih lanjut pada produk lаіn уаng punya nilai  hemat  lebih  tinggi.  Jenis  rumput  bahari  јugа banyak  dibudidayakan  оlеh  sebagian  rakyat  pesisir Indonesia.  


Cоntоh  jenis  rumput  bahari уаng banyak dibudidayakan dі antaranya  аdаlаh  Euchema  Cottonii  serta  Gracilaria  spp. 


Bеbеrара daerah  serta  pulau  dі  Indonesia  уаng  rakyat pesisirnya  poly  melakukan  bisnis  budidaya rumput  laut  іnі  dі antaranya  berada  dі  daerah  pesisir  Kepulauan  Seribu, Provinsi Kepulauan Riau,  Pulau  Lombok,  Sulawesi,  Maluku  serta  Papua. 


Rumput  laut  Eucheuma  Cottonii mempunyai  ciri-karakteristik  уаіtu  thallus silindris,  percabangan  thallus  berujung  runcing  atau  tumpul, ditumbuhi  nodulus  (tonjolan- tonjolan),  berwarna  cokelat kemerahan,  cartilageneus  (menyerupai tulang  rawan  atau muda),  percabangan  bersifat  alternates  (berseling),  tіdаk  teratur dan  dараt bersifat  dichotomus  (percabangan  dua-dua)  atau trichotomus (system percabangan  tiga-tiga) .


Rumput  laut  Eucheuma Cottonii  memerlukan  sinar  mentari   buat  proses  fotosintesa. Olеh karena  itu,  rumput  laut  jenis  іnі  hаnуа  mungkіn  dараt  hidup pada lapisan fotik, уаіtu dalam kedalaman sejauh sinar surya mаѕіh bisa mencapainya. 


Dі alam, jenis іnі bіаѕаnуа  hayati berkumpul  dalam  satu  komunitas  atau  koloni.  


Eucheuma  Cottonii  tumbuh  dі  rataan  terumbu karang  dangkal  ѕаmраі  kedalaman  6  m,melekat  dі  batu  karang,  cangkang  kerang  serta  benda keras  lainnya. 


Faktor уаng ѕаngаt berpengaruh dalam pertumbuhan jenis іnі уаіtu relatif arus serta salinitas (kadar garam) уаng stabil, уаіtu berkisar 28-34 per mil. 


Olеh karena itu rumput laut jenis іnі аkаn hidup baik bіlа jauh dаrі muara sungai. Jenis іnі telah dibudidayakan dеngаn cara diikat pada tali sebagai akibatnya tіdаk perlu inheren dalam substrat karang  atau  benda lainnya.  


Khasiat biologi  dan kimiawi  senyawa  alginat  јugа  dimanfaatkan  dalam pembuatan obat  antibakteri,  antitumor, penurun tekanan  darah  tinggi,serta  mengatasi  gangguan  kelenjar.


Rumput  laut mеmаng ibarat "flora yang kuasa". Itu karena unsur-unsur mineral уаng terkandung didalamnya seperti iodium, seng,  dan selenium. Unsur  seng  serta  selenium  diketahui  dараt  mencegah  kanker. 


Kandungan  seng  dalam rumput  laut  diperkirakan  100  kali  lebih  tinggi  dibandingkan  уаng  ditemukan  dalam  air  bahari. Dі pasar  domestik perdagangan komoditas іnі lebih poly dalam bentuk rumput laut kering.

Perdagangan dalam bentuk rumput laut basah bеlum dikenal, hal іnі terkait dеngаn bеlum berkembangnya industri pengolahan rumput laut basah уаng  dараt  diproses  menjadi  berbagai produk  turunan  alginat. Pada  pasar  domestik  tіdаk  terdapat  standar  mutu perdagangan rumput laut.

Sumber : Modul Pengolahan Rumput Laut BPPP Tegal


Sеmоgа Bermanfaat...

PERAIRAN DARAT DAN LAUT

PERAIRAN DARAT DAN LAUT - PERAIRAN DARAT (HIDROSFER, DANAU, RAWA serta AIR TANAH)

Hidrosfer

Memang bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata matahari yg sebagian akbar permukaannya tertutup sang air. Hampir 3 perempat bagian atas bumi tertutup sang air, baik air yg terdapat di darat maupun yg ada di bahari. Lapisan air yang menutupi permuka аn bumi kita ini disebut hidrosfer. 

Nah sekali lagi Anda jangan lupa yg dimaksud dengan hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi permukaan bumi. Lapisan air yg menutupi bagian atas bumi menciptakan lautan, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap serta lain-lain. 

Air yang masih ada pada permukaan bumi bisa berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air  ( bahari), dan berbentuk gas (misalnya awan dan uap pada udara/atmosfer). Perlu juga Anda ketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus (siklus) air. Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:

a. Siklus air kecil

Karena terjadi pemanasan sang sinar mentari , air di bahari/lautan menguap, membubung pada udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena disparitas ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,lima°C). 

Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sebagai akibatnya terjadi proses kondensasi (pengembunan).penguapan Hujan Awan Uap air berubah men jadi butir-butir air terkumpul sebagai awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan laut /samudera menjadi hujan.


b. Siklus air sedang

Uap air yang asal menurut bahari / samudera di tiup angin bergerak hingga pada atas daratan bergabung dengan uap air yg berasal berdasarkan sungai, danau, tumbuh-flora serta benda-benda lainnya. Setelah mencapai ketinggian tertentu uap air berkondensasi membangun buah-buah air  terkumpul

menjadi awan dan jatuh pada atas daratan menjadi hujan. Air hujan yg jatuh pada daratan mengalir kembali ke bahari melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan pada pada tanah.


c. Siklus air besar

Uap air yang berasal menurut samudera sesudah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung dengan uap air yg berasal menurut danau,sungai, awa, tumbuh-tanaman serta benda benda lain.. Uap yg sudah bergabung tadi tidak saja berkondensasi bahkan membeku, menjadi  awan  yg terdiri menurut kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan menjadi salju, salju men cair  serta mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.


Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut: dampak pemanas аn oleh sinar surya air yg ada di laut, sungai, danau, rawa dan benda-benda lainnya meng uap membubung ke angkasa. 

Setelah mencapai ketinggian tertentu (lantaran pengaruh suhu) uap air berubah  menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan. Sebagian air hujan turun pada bagian atas laut dan sebagian lainnya turun pada atas daratan. Air hujan yg turun di darat sebagian disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir kembali ke bahari melalui sungai.


2. Pengertian Perairan Darat, Jenis serta Persebarannya.

Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air rawa yg ada di kurang lebih rumah Anda. Air-air tadi termasuk pada bentang perairan darat.  

Perairan darat merupakan seluruh bentuk perairan yg terdapat di darat. Bentuk perairan yg terdapat pada darat mencakup, mata air, air yang mengalir pada bagian atas beranjak menuju ke wilayah-wilayah yang lebih rendah membangun sungai, danau, rawa serta lain-lain yang mempunyai suatu pola aliran yg dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang serta sejenisnya termasuk jenis perairan darat.

Tata air yg berada di daerah daratan tersebut dipelajari sang suatu ilmu yg dianggap hidrologi.

a. Danau

Air yang mengisi danau umumnya air tawar, misalnya Danau Toba pada Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, serta Riam Kanan pada Kalimantan Selatan. Selain air tawar terdapat juga danau yg airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) misalnya Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt serta lain-lain. Mengapa terdapat danau yg airnya asin? 

Hal ini terjadi lantaran di danau terjadi penguapan yg sangat tinggi. Di samping itu air yg masuk ke danau tersebut umumnya nir berpelepasan atau nir mengalir lagi ke loka lain.

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial serta Waduk atau


Bendungan.


1) Danau Tektonik, yaitu danau yg terjadi akibat adanya insiden tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi konkaf. 

Selanjutnya bagian yang cekung lantaran ambles tersebut terisi air serta terbentuklah danau. Danau jenis ini misalnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti pada Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.


2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat dalam kaldera lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tadi terisi air serta menciptakan sebuah danau.

Contoh danau jenis ini artinya danau Kelimutu pada Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci pada Sumatera Barat dan Kawah gunung Kelud.


3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi dampak proses adonan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah / batuan yg menutupi gunung patah serta merosot menciptakan cekungan. Selanjutnya cekungan tadi terisi air serta terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini merupakan danau Toba pada Sumatera Utara.


4) Danau Karst. Danau jenis ini dianggap juga Doline, yaitu danau yg terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air sebagai akibatnya terbentuklah danau.


5) Danau Glasial, danau yang terjadi lantaran adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilalui sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini masih ada pada perbatasan antara Amerika menggunakan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.


6) Waduk atau Bendungan, merupakan danau yg sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk umumnya berkaitan menggunakan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan serta Riam Kiri pada Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.

b. Rawa

Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di kurang lebih tempat tinggal Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan pada pantai timur pulau Sumatera serta pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas bisa dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah wilayah rendah yang selalu tergenang air. Air yg menggenangi rawa mampu berupa air hujan, air sungai maupun berdasarkan sumber mata air tanah.

Ada dua jenis rawa yaitu:

1) Rawa yg airnya tidak mengalami pergantian, dan

2) Rawa yg airnya selalu mengalami pergantian.


Rawa jenis pertama nir mempunyai pintu divestasi air sebagai akibatnya airnya selalu tergenang. Sedang kan rawa jenis kedua mempunyai pintu pelepasan air sebagai akibatnya airnya berganti. Rawa yang airnya nir mengalami pergantian mempunyai ciri-karakteristik menjadi berikut:


1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang mengagumkan untuk mengairi tumbuhan   dan tidak bisa dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,lima.


2) Lantaran airnya asam, maka nir banyak organisme (hewan juga tumbuhtumbuhan)

yang hayati.


3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yg tebal.


Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki karakteristik-karakteristik yang kebalikannya yaitu:


1) Airnya nir terlalu asam.


2) Banyak organisme yg hayati misalnya cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa misalnya eceng gondok, pohon rumbia serta lain-lain.


3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.


Keberadaan rawa poly manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita diantaranya:


1) Tumbuhan rawa misalnya eceng gondok bisa dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman misalnya tas, dompet, hiasan dinding serta lain-lain,


2) Dapat dijadikan wilayah pertanian pasang surut,


3) Sebagai huma buat bisnis perikanan darat, dan


4) Dapat dikembangkan sebagai daerah wisata.


Rawa adalah galat satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara diantaranya:


1) Tidak asal-asalan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-flora yang tumbuh di rawa.


1) Tidak membuang limbah ke rawa, lantaran bisa membahayakan kehidupan organisme pada dalamnya.


c. Air Tanah

Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air tadi di peroleh ? Kalau jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda benar . Di sekitar kita (di permukaan tanah), bisa kita saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa serta lain-lain. Sebenarnya pada bawah bagian atas tanah masih ada formasi air yang mempersatukan formasi air yang terdapat pada bagian atas. 

Kumpulan air inilah yang dianggap air tanah. Jadi benar jika Anda berkata bahwa air yg kita minum dan kita gunakan buat banyak sekali keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah bisa dilakukan dengan menimba, memompa atau

mengalirkan air menurut sebuah mata air. Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada pada pori-pori serta celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan air sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur pada banyak sekali loka nir sama. Ada daerah eksklusif contohnya pada daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali dua meter kita sudah memperoleh air tanah, namun pada daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga kedalaman nya mencapai 10 atau 15 meter buat memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan sang per bedaan topografi. Perbedaan jenis tanah jua menghipnotis kedalaman permukaan air tanah. Contohnya pada daerah gurun kedalamannya mampu mencapai 50 meter atau lebih, sebagai akibatnya jarang tumbuh-tanaman yang hidup di situ lantaran akar flora tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya merupakan faktor isu terkini. Pada isu terkini kering permukaan air tanah akan lebih pada bila dibandingkan dalam isu terkini penghujan.


Ada bermacam-macam jenis air tanah.


1) Menurut letaknya, air tanah bisa dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah pada.


a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat pada atas lapisan tanah / batuan yg tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau serta rawa termasuk jenis ini.


b) Air tanah pada, adalah air tanah yg terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yg tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan galat satu model sumur yang airnya berasal dari air tanah pada.


2) Menurut asalnya air tanah bisa dibedakan menjadi air tanah yg asal menurut atmosfer (angkasa) dan air tanah yg dari menurut dalam perut bumi.


a) Air tanah yang dari dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber dari dari hujan serta pencairan salju.


b) Air tanah yang dari menurut pada bumi contohnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang ter simp аn di pada batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yg naik menurut magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.


Ada 4 wilayah air tanah yaitu:


1) Wilayah yg masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan bumi masih ada lapisan tanah yg mengandung air. Lantaran impak gaya berat (gravitasi), air di daerah ini akan bebas berkiprah ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air dalam lapisan ini buat menopang kelangsungan hidupnya.


2) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yg diklaim dengan daerah kedalaman sumur. Kedalaman daerah ini tergantung dalam topografi, jenis tanah serta ekspresi dominan.


3) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini adalah peralihan antara daerah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.


4) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.


SUNGAI, DAERAH ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT


1. Sungai serta Jenis-jenisnya


Sungai adalah bagian bagian atas bumi yg letaknya lebih rendah berdasarkan tanah pada sekitarnya serta sebagai tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yg lain.

Sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal

dari air hujan, mampu berasal berdasarkan mata air atau bisa pula dari berdasarkan es yg mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir mampu ke bahari, ke danau, ke rawa, ke sungai lain serta bisa juga ke sawah-sawah.


Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai adonan.


1) Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal menurut air hujan atau asal mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yg ada di pulau Jawa serta Nusa Tenggara.


2) Sungai Gletser, adalah sungai yg airnya dari berdasarkan pencairan es.contoh sungai yang airnya benar-sahih murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak terdapat, namun pada bagian hulu sungai Gangga pada India (yang berhulu pada Peg.himalaya) serta hulu sungai Phein di Jerman (yg berhulu di Pegunungan Alpen) dapat  dikatakan menjadi contoh jenis sungai ini.


3) Sungai Campuran, merupakan sungai yg airnya berasal menurut pencairan es (gletser), menurut hujan, dan berdasarkan asal mata air. Contoh sungai jenis ini merupakan sungai Digul serta sungai Mamberamo pada Papua (Irian Jaya).


Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai per manen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.


Sungai Permanen, merupakan sungai yg debit airnya sepanjang tahun relatif permanen. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito serta Mahakam pada  Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

Sungai Periodik, merupakan sungai yang dalam waktu animo hujan airnya poly, sedangkan dalam animo kering airnya kecil. Contoh sungai jenis ini poly masih ada di pulau Jawa contohnya sungai Bengawan Solo, serta sungai Opak pada Jawa Tengah. Sungai Progo serta sungai Code pada Daerah Istimewa Yogyakarta dan sungai Brantas di Jawa Timur.

Sungai Episodik, adalah sungai yang pada demam isu kering airnya kemarau dan pada trend hujan airnya poly. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

Sungai Ephemeral, merupakan sungai yang ada airnya hanya pada ketika demam isu hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja dalam trend hujan sungai jenis ini airnya belum tentu poly.

Berdasarkan dari kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi lima jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen serta sungai insekuen.


a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yg airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.


b. Sungai Subsekuen atau strike valley merupakan sungai yg aliran airnya mengikut strike batuan.


c. Sungai Obsekuen, merupakan sungai yang genre airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau antagonis arah menggunakan kemiringan lapisan batuan dan bermuara pada sungai subsekuen.


d. Sungai Resekuen, merupakan sungai yang airnya mengalir mengikuti arahkemiringan lapisan batuan serta bermuara pada sungai subsekuen.


e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol sang litolo mau pun struktur geologi.


Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden serta sungai sungai superposed.


Sungai Anteseden merupakan sungai yang tetap mempertahankan arah genre airnya walau pun ada struktur geologi (batuan) yang melintang.hal ini terjadi lantaran kekuatan arusnya, sebagai akibatnya bisa menembus batuan yang merintanginya.

Sungai Superposed, merupakan sungai yang melintang, struktur serta prosesnya dibimbing
oleh lapisan batuan yang menutupinya.


Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan sebagai 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis , rektanguler , serta pinate :


Radial atau menjari, jenis ini dibedakan sebagai 2 yaitu:

Radial sentrifugal, adalah pola genre yg menyebar meninggalkan pusatnya. Pola genre ini masih ada pada daerah gunung yang berbentuk kerucut.

Radial sentripetal, adalah pola genre yang mengumpul menuju ke sentra. Pola ini masih ada di daerah basin (cekungan).

Dendritik, merupakan pola genre yg tidak teratur. Pola alirannya misalnya pohon, di mana sungai   induk memperoleh genre menurut anak sungainya. Jenis ini biasanya masih ada di daerah datar atau  daerah dataran pantai.

Trellis, adalah pola genre yg menyirip misalnya daun.

Rektangular, adalah pola genre yang menciptakan sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
.

Pinate, merupakan pola genre pada mana muara-muara anak sungainya menciptakan sudut lancip.

Anular, adalah pola genre sungai yg menciptakan bulat.

2. Bagian-bagian Sungai serta Ciri-cirinya

Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan sebagai 3, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.


Bagian Hulu Bagian hulu mempunyai karakteristik-karakteristik: arusnya deras, daya erosinya akbar, arah  Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya  konveks (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan nir terjadi  pengendapan.

Bagian Tengah Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya nir begitu deras, daya
erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar serta samping (vertikal da horizonal )

palung sungai berbentuk U (cekung), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)

dan acapkali terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau lebih.


Bagian Hilir Bagian hilir memiliki karakteristik-ciri: arusnya hening, daya erosi kecil dengan arah
ke samping (horizontal), poly terjadi pengendapan, pada bagian muara kadang-kadang

terjadi delta serta palungnya lebar.


3. Daerah Aliran Sungai (DAS)


Daerah Aliran Sungai acapkali diklaim menggunakan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed.

DAS adalah daerah yang berada pada sekitar sungai, jika terjadi turun hujan di wilayah tersebut, airnya mengalir ke sungai yg bersangkutan.

Dengan demikian kita bisa menyimpulkan bahwa DAS adalah daerah pada kurang lebih sungai loka air hujan tertampung dan loka di mana air hujan dialirkan ke sungai tadi. DAS dibedakan sebagai dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus


DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sebagai akibatnya mempunyai daya tampung air yg akbar.
Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap jika pada bagian hulu terjadi hujan deras.


DAS kurus, yaitu DAS yang nisbi tidak luas sebagai akibatnya daya tampung airnya kecil. Sungai
dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat waktu bagian hulunya terjadi

hujan lebat.


Sebagai loka penampungan air hujan DAS harus kita jaga kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS diantaranya nir menggunduli hutan/tanaman -flora pada areal DAS. Cara lainnya yaitu nir mendirikan bangunan pada areal DAS menjadi tempat pemukiman atau keperluan lainnya.


Kerusakan DAS bisa terlihat berdasarkan adanya indikasi-indikasi yang berupa:


Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
Di lebih kurang DAS sebagai loka pemukiman penduduk yang padat.

Selain itu gejala alam yg akan terjadi bila DAS rusak merupakan:


air sungai meluap, seringkali terjadi banjir,
akan terbentuk delta sungai, dan
dataran pantai (loka bermuaranya sungai) bertambah luas.

4. Pemanfaatan Perairan Darat

Perairan darat antara lain bisa kita manfaatkan buat kepentingan asal air minum,

sumber energi, irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan standar industri, rekreasi dan

olahraga air.


Air Minum Air yang kita minum sehari-hari baik yg berasal berdasarkan air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-lain adalah bagian menurut perairan darat.
Sumber energi (energy) Perairan darat dapat kita manfaatkan menjadi sumber energi, contohnya untuk pembangkit listrik energi air dan sebagai sarana transportasi.
Irigasi Perairan darat dapat kita manfaatkan menjadi wahana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan aneka macam bisnis pertanian serta perkebunan.
Perikanan Darat Berbagai usaha produksi perikanan darat (misalnya ikan mas, lele, belut, nila dan lainlain) bisa kita jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping menaikkan penghasilan juga menaikkan kualitas gizi rakyat.
Sarana Transportasi Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yg dimanfaatkan menjadi sarana transportasi.
Bahan baku industri Pemanfaatan air menjadi bahan baku industri contohnya dalam memproduksi listrik energi air. Contoh lainnya PT. Inalum pada Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan dalam proses produksi aluminiumnya.
Rekreasi Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-asal air panas merupakan tempat yang dapat kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
Olah raga air Sistem perairan darat bisa dimanfaatkan sebagai wahana olah raga misalnya renang, selam, kano serta lain-lain.

PERAIRAN LAUT (JENIS LAUT, KEDALAMAN LAUT, GERAKAN AIR LAUT serta MINERAL LAUT)


1. Jenis Laut

Ada beberapa jenis bahari, dari cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi,

laut Ingresi serta laut Regresi.


Laut Transgresi (bahari yang meluas), terjadi lantaran adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan bagian atas ini terjadi karena naiknya bagian atas air bahari atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yg rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi dalam zaman es. Contoh bahari jenis ini merupakan bahari Jawa, laut Arafuru serta laut Utara.

Laut Ingresi, merupakan laut yg terjadi karena adanya penurunan tanah pada dasar laut. Oleh karena itu bahari ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar bahari akan membentuk lubuk laut dan palung bahari. Lubuk laut atau basin merupakan penurunan pada dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda serta lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog merupakan penurunan pada dasar laut yg bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yg dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yg dalamnya 9.433 m dan palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam pada global).

Laut Regresi, merupakan laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur serta lain-lain) yang dibawa sang sungaisungai yg bermuara pada laut tersebut. Penyempitan bahari poly terjadi pada pantai utara pulau Jawa.


Menurut letaknya, laut dibedakan sebagai tiga yaitu bahari tepi, laut pertengahan serta laut

pedalaman.


a. Laut tepi (laut pinggir), merupakan laut yg terletak di tepi benua (kontinen) serta seolaholah

terpisah berdasarkan samudera luas sang daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya

laut Cina Selatan dipisahkan sang kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.


b. Laut pertengahan, merupakan bahari yang terletak pada antara benua-benua. Lautnya dalam

dan memiliki deretan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah pada antara benua Afrika-

Asia dan Eropa, bahari Es Utara di antara benua Asia menggunakan Amerika serta lain-lain.


c. Laut pedalaman, adalah bahari-laut yg hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, bahari Hitam serta laut Mati. Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan sebagai 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.


Zona Lithoral, adalah daerah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air serta pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karenanya daerah ini acapkali pula diklaim daerah pasang-surut.

Zona Neritic (daerah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih bisa ditembus sang sinar mentari sebagai akibatnya dalam wilayah ini paling poly terdapat banyak sekali jenis kehidupan baik hewan juga tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka serta bahari-bahari pada lebih kurang kepulauan Riau.

Zona Bathyal (daerah laut pada), adalah daerah laut yg memiliki kedalaman antara 150 m sampai 1800 m. Wilayah ini nir dapat tertembus sinar surya, sang karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yg masih ada di daerah Neritic.

Zone Abyssal (daerah laut sangat pada), yaitu wilayah laut yg mempunyai kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin serta tidak ada tumbuh-flora. Jenis hewan yang dapat hayati di wilayah ini sangat terbatas.

2. Cara Mengukur Kedalaman Laut

Ada 2 cara yang dapat ditempuh buat mengukur kedalaman laut yaitu menggunakan memakai teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.


a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading) Teknik ini ditempuh dengan memakai tali panjang yg ujungnya diikat menggunakan bandul timah menjadi pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur serta itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali nir mampu tegak lurus dampak efek arus laut. 

Di samping itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar bahari lantaran tersangkut karang. Cara ini jua memerlukan waktu lama . Tetapi demikian cara ini mempunyai kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar bahari, suhu serta pula mengetahui apakah pada dasar bahari masih masih ada organisme yang mampu hayati.


b. Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading Penggunaan teknik ini berdasarkan dalam aturan fisika tentang perambatan serta peantulan bunyi dalam air. Isyarat suara yg dikeluarkan menurut sebuah alat-alat yang dipasang di dasar kapal mempunyai kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik hingga membentur dasar bahari. Setelah membentur dasar bahari bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah alat-alat yg juga dipasang pada dasar kapal. Jarak ketika yang diperlukan buat perambatan serta pemantulan dapat diterjemahkan menjadi kedalaman laut. Cara ini dipercaya lebih praktis, cepat serta akurat. Namun kita nir bisa memperoleh liputan mengenai suhu, jenis batuan serta pertanda-pertanda kehidupan pada dasar laut. 

Rumus buat mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai berikut: : d = x V x t 1 di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan bunyi dalam bahari serta t = waktu Jadi contohnya diketahui saat yang diharapkan buat perambatan bolak-kembali (t) ada 4 dtk dan kecepatan bunyi pada bahari (V) = 1600 m/dtk, maka kedalaman bahari bisa dihitung sebagai berikut: d = 12 x 1600 m x 4 d = 1

2 x 6400 m = 3200   Jadi kedalaman bahari merupakan 3200 m.


3. Gerakan Air Laut

Ada tiga hal yg akan kita bahas sehubungan menggunakan gerakan air laut ini yaitu arus bahari, gelombang laut dan pasang surut air laut.


a. Arus Laut Arus bahari atau sea current merupakan gerakan massa air laut menurut satu tempat ke loka lain baik secara vertikal maupun secara horizontal Menurut letaknya arus dibedakan menjadi 2 yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yg bergerak di permukaan bahari. Sedangkan arus bawah adalah arus yang ber mobilitas pada bawah permukaan laut. Menurutsuhu nya kita meng enal adanya arus panas serta arus dingin. Arus panas merupakan arus yang jika suhu nya lebih panas berdasarkan daerah yang dilewati. Sedang kan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.


b. Gelombang Laut Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air bahari yg paling generik dan gampang kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang bahari sebagai berikut: apabila terdapat 2 massa benda yang tidak selaras kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka dalam bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi lantaran beberapa sebab, diantaranya:


Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya ukiran angin di bagian atas, oleh karena itu arah gelombang sinkron menggunakan arah angin.


Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan serta pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan menciptakan gelombang, sang karena itu arahnya akan antagonis menggunakan arah datangnya gelombang.


Karena gempa bumi. Gelombang bahari terjadi lantaran adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung bahari yang meletus atau adanya getaran/ pergeseran kulit bumi di dasar bahari. Gelombang yang ditimbulkan umumnya akbar dan tak jarang disebut dengan gelombang “tsunami”. Contohnya waktu gunung Krakatau meletus dalam tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan poly kerugian.


dapat dikatakan arus adalah derasnya genre air laut, baik aliran naik turun (vertikal) maupun genre mendatar (horizontal). Sedangkan gelombang adalah gerakan naik turunnya air laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut zenit gelombang sedangkan titik terendah pada gerak аn menurun disebut lembah gelombang.


c. Pasang Surut (Ocean Tide)


Pasang naik dan pasang surut adalah bentuk gerakan air laut yg terjadi karena efek gaya tarik bulan dan mentari terhadap bumi. Hal ini berdasarkan dalam hukum Newton yg berbunyi:      Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik menggunakan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar /jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak menurut bumi ke matahari lebih jauh berdasarkan dalam ke jarak bulan, maka pasang surut bagian atas air bahari lebih poly ditentukan oleh bulan. Ada dua macam pasang surut.


1) Pasang Purnama, adalah peristiwa terjadinya pasang naik serta pasang surut tertinggi (akbar). Pasang besar terjadi dalam tanggal 1 (dari kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua lepas tersebut posisi Bumi – Bulan – Matahari berada satu garis (konjungsi) sebagai akibatnya kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul sebagai satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar . Sedangkan bagian atas bumi yg tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut besar .


2) Pasang Perbani, adalah insiden terjadinya pasang naik serta psang surut terendah (mini ). Pasang kecil terjadi dalam tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada ke 2 tanggal tadi posisi M а t а h а r і – B u l а n –  B u m і membentuk sudut 90°. Gaya tarik Bulan serta Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sebagai akibatnya kekuatannya sebagai berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang terendah (rendah).terjadinya insiden pasang surut bagian atas air bahari sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian huma pasang surut.


4. Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan

Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air laut, di sana Anda akan melihat bahwa air bahari tidaklah diam. Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air laut, galat satu pada antaranya yg paling krusial adalah gerakan angin. Air akan berkecimpung sesuai arah angin. Gerakan air laut sebenarnya salah satu anugerah yg dapat kita manfaatkan. Dalam kehidupan kita gerakan air laut antara lain dapat dimanfaatkan buat keperluan pelayaran, perikanan, tenaga (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan pariwisata.


c. Pelayaran Informasi mengenai gerakan air laut sangat dibutuhkan dalam bidang pelayaran terutama kapal/perahu yg menggunakan layar. Kapal akbar sekalipun dalam prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya nir mau berbenturan dengan ombak maupun arus sebagai akibatnya informasi tentang gerakan air bahari sangat dibutuhkan.

d. Perikanan Gerakan air laut berpengaruh dalam gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang poly planktonnya umumnya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi mengenai gerakan air laut dapat dimanfaatkan buat mendetek si loka-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.

e. Energi (pembangkit energi listrik) Belanda serta Perancis merupakan contoh negara yang sudah memanfaatkan gerakan air bahari sebagai asal tenaga (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan pada Indonesia hal ini masih pada tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda sekarang sedang melakukan uji coba menciptakan proyek pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut pada selat Bali.

f. Pertanian Laut Informasi mengenai gerakan air bahari sangat diharapkan bagi para petani yg berkiprah pada bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yg melakukan usaha di bidang pertanian bahari (misalnya budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), bila nir memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sebagai akibatnya mengalami gagal panen.

g. Pariwisata Olahraga selancar, dayung, diving, lomba bahtera layar dan lain-lain yang poly memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati sang para wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar .


5. Mineral Perairan Laut serta Pemanfaatannya

Banyak mineral yang masih ada pada perairan laut yg dapat kita manfaatkan contohnya garam, kapur minyak bumi, fosfat, kalsium karbonat dan lain-lain.


a. Garam Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat pada butuh kan sang tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara mengeringkan air laut.


b. Minyak bumi Selain pada darat, minyak bumi jua ditemukan di dasar bahari, contohnya ladang minyak pada celah Timor, bahari Natuna, laut Cina Selatan dan lain-lain.


c. Kapur atau Gamping Batu kapur banyak kita temukan beredar di dasar laut dangkal. Batu kapur merupakan bahan standar pada industri semen, alat tulis, gula, gelas dan lain-lain. Selain itu batu kapur pula dibutuhkan sebagai bahan bangunan.


d. Fosfat Binatang-binatang bahari seperti ikan, udang, algae, teripang, kerang, mutiara dan lain -lain yg hidup di terumbu-terumbu karang secara alami akan mengalami siklus hayati. Sisa-sisa kehidupan berdasarkan output siklus tadi merupakan bahan fosfat yang sangat diperlukan menjadi bahan dasar industri pupuk.


e. Kalsium karbonat Kalsium karbonat dibutuhkan menjadi bahan pembuatan potas. Kalsium karbonat diperoleh menurut rumput laut


PERAIRAN LAUT (ORGANISME LAUT, PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT, PEMBAGIAN WILAYAH PERAIRAN LAUT DI INDONESIA DAN PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAUT)


Setelah menilik uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugas

yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda bisa:


mengelompokkan organisme laut serta pemanfaatannya;
menyebutkan pemanfaatan perairan air laut pada kehidupan;
menjelaskan pembagian daerah perairan bahari di Indonesia; dan
menjelaskan konflik pada pemanfaatan laut.

1. Organisme Laut serta Pemanfaatannya

Anda tentu masih jangan lupa, pada kegiatan sebelumnya Anda telah mengusut berbagai mineral perairan laut dan manfaatnya, Organisme bahari dan pemanfaatannya. Banyak organisme yang terdapat pada laut, tetapi dalam aktivitas ini kita batasi buat mengupas organisme laut jenis Plankton, Nekton serta Bentos.


a. Plankton

Plankton terdiri dari 2 jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tanaman ) serta zooplankton (golongan hewan).


1) Fitoplankton, merupakan tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, dia melayanglayang di air dan adalah organisme laut yg sebagai makanan utama bagi ikan-ikan laut ukuran sedang serta mini . Ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah poly masih ada pada Laut Merah, Alga biru poly terdapat di Laut Tropik, Dinophysis, Navicula dan lain-lain.


2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri berdasarkan berbagai-jenis hewan kecil yg sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace. Di samping menjadi makanan primer ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal pula adalah bahan dasar bagi terbentuknya mineral bahari misalnya gas serta minyak bumi selesainya mengalami proses panjang dalam jangka ketika ribuan bahkan jutaan tahun.


b. Nekton

Nekton merupakan hewan-fauna laut yang bisa berkiprah sendiri ke sana ke mari misalnya ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton merupakan organisme bahari yg sangat berguna bagi insan terutama buat pemugaran gizi serta peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton adalah bahan dasar bagi terbentuknya mineral bahari misalnya gas serta minyak bumi sehabis mengalami proses panjang pada jangka ketika ribuan bahkan jutaan tahun.


c. Bentos

Bentos merupakan organisme yg hayati pada dasar bahari baik yg melekat dalam pasir maupun lumpur. Beberapa model bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang bahari,cambuk bahari, terumbu karang dan lain-lain. Tubuh bentos banyak mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita lihat pada pantai adalah sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Apabila timbunannya

sangat poly rumah-tempat tinggal hewan karang ini akan menciptakan Gosong Karang, yaitu dataran di pantai yang terdiri menurut batu karang. Selain Gosong Karang ada jua Atol, yaitu pulau karang yg berbentuk cincin atau bulan sabit. Batu-batu karang yg dihasilkan oleh bentos bisa dimanfaatkan buat keperluan penelitian, rekreasi, sebagai bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan zat kimia yg terkandung dalam tubuh bentos sanggup dimanfaatkan sebagai bahan untuk permbuatan obat dan kosmetika.


2. Pemanfaatan Perairan Laut pada Kehidupan

Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Secara generik perairan laut dapat dimanfaatkan menjadi: sarana transportasi, bisnis perikanan, bisnis pertambangan, asal bahan standar obat-obatan serta kosmetika, asal tenaga, rekreasi serta pendidikan serta penelitian.


a. Sarana transportasi Pemanfaatan perairan laut sebagai wahana transportasi telah dikenal sejak jaman nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan wahana transportasi bahari buat kepentingan pindah loka (mencari tempat tinggal baru), ekonomi serta lain-lain.


b. Usaha perikanan Laut memiliki banyak jenis ikan pada jumlah yang poly pula. Oleh karena itu jika potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bisa mempertinggi kualitas gizi serta pemugaran ekonomi.


c. Usaha pertambangan Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa di dasar laut tersimpan mineral tambang yang berupa gas serta minyak bumi. Oleh karenanya dapat dimanfaatkan sebagai bisnis pertambangan.


d. Usaha budi daya rumput bahari Perairan bahari terutama di bahari dangkal merupakan tempat yg sangat cantik buat usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan dan minuman, unsur kimia yang ter bisa pada dalam rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan standar pembuatan obat serta kosmetika.


e. Sumber bahan standar obat-obatan dan kosmetika Berbagai unsur kimia terdapat dalam tubuh biota bahari seperti zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain bisa dimanfaatkan sebagai bahan standar dalam pembuatan obat dan kosmetika.


f. Sumber Energi Perbedaan suhu air bahari, gelombang pasang surut dan angin pada atas laut mempunyai potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.


g. Rekreasi Perairan laut rata-rata pemandangannya indah terutama pada daerah pantai. Tetapi nir jarang kita temukan pemandangan indah yang terdapat di bawah bahari, sang karenanya sangat potensial buat dimanfaatkan sebagai loka rekreasi.


h. Pendidikan serta Penelitian Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan laboratorium yg dapat dijadikan wahana untuk melakukan pendidikan serta penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).


3. Pembagian wilayah perairan bahari pada Indonesia


Ada tiga hal yg akan dikupas dalam perkara ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen serta Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE). Indonesia diklaim negara maritim, maksudnya Indonesia menjadi negara kepulauan yg sebagian besar wilayahnya terdiri atas bahari. Dengan demikian secara administratif kita memiliki kekhasan pada hal batas-batas wilayah negara. Hal ini tidak sama menggunakan negaranegara yang terletak di daratan yg hanya mempunyai satu jenis batas negara yaitu batas teritorial yg langsung berbatasan dengan negara lain pada sekitarnya.tentang batas perairan suatu negara telah disepakati sang negara-negara yg tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai menggunakan output Konferensi Hukum Laut Internasional yg sudah disepakati, Indonesia mempunyai 3 batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen serta Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).


a. Batas Laut TeritorialLaut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yg dibatasi sang garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial adalah batas kedaulatan penuh negara Indonesia adalah negara-negara lain tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia jua menyediakan jalur pelayaran menjadi prasarana kemudian lintas tenang. Di jalur ini Indonesia memiliki hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yg terkandung pada dalamnya. Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut berdasarkan garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Penentuan titik pantai yg dijadikan dasar buat melakukan pengukuran merupakan dengan mencari garis pantai yg paling jauh menjorok ke bahari. Setelah ketemu kemudian pada garis itu dicari homogen-homogen dalam saat air pasang menggunakan waktu air surut. Garis ini diklaim garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian diukur sejauh 12 mil ke bahari untuk menentukan Batas Laut Teritorial.


b. Batas Landas KontinenLandas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian berdasarkan benua yang terendam sang air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan berdasarkan suatu benua, biasanya dilihat menurut struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling gampang diamati, landas kontinen mempunyai kedalaman nir boleh lebih berdasarkan 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen adalah batas dasar bahari yang sumberdaya alamnya bisa dikelola sang negara yang bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur berdasarkan garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil bahari. Jika masih ada dua negara yg berdampingan pada satu landas kontinen menggunakan jeda yang kurang menurut 200 mil, maka buat memilih batas landas kontinen bagi ke 2 negara tadi dilakukan dengan cara membagi 2 daerah tersebut yg sama jauhnya menurut garis pantai masing-masing. Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia pada bagian barat dan landas kontinen Australia pada bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan Malaysia serta Thailand (di bagian barat) serta Indonesia menggunakan Australia (pada bagian timur) ke duanya menggunakan Batas Landas Kontinen. Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia serta Thailand di selat Malaka, Batas Landas Kontinen Indonesia menggunakan Australia di selat Arafuru. Indonesia mempunyai hak penuh buat mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yg masih dalam daerah Batas Landas Kontinen menggunakan tetap menghormati serta tanpa mengganggu jalur lalu lintas pelayaran hening. Hal lain yg perlu diindahkan dandilindungi adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah: pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi serta transmisi listrik bawah laut, perikanan, penelitian ilmiah dan cagar alam.


c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah-wilayah yg berbatasan menggunakan bahari bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa serta sebelah barat pulau Sumatera yg berbatasan menggunakan Samudera Hindia atau Maluku Utara yg berbatasan dengan Samudera Pasifik. ZEE diukur sejauh 200 mil bahari dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke bahari (garis dasar). Di wilayah ini Indonesia mempunyai hak serta kesempatan yg pertama buat mengelola asal daya alam yg masih ada di dalamnya menggunakan tanpa mengganggu jalur lalu lintas tenang yang terdapat pada wilayah tadi. Di luar ZEE merupakan laut bebas yg siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang beliau sanggup.



4. Berbagai Perseteruan yang Dihadapi dalam Memanfaatkan Perairan Laut


Ada beberapa pertarungan yg dihadapi pada pemanfaatan perairan bahari. Di antara berbagai permasalahan tersebut antara lain: masih terbatasnya wahana pelayaran, potensi bahari yg belum dikelola secara aporisma serta sarana perikanan laut yg umumnya masih sederhana.


a. Masih terbatasnya wahana pelayaran Sebagaimana sudah kita ketahui negara kita merupakan negara kepulauan yang terdiri berdasarkan hampir 17.000 pulau akbar dan kecil serta sebagian akbar daerahnya terdiri berdasarkan wilayah perairan. Dengan demikian diharapkan sarana pelayaran yang mencukupi buat menghubungkan satu pulau menggunakan pulau lainnya agar potensi lautnya bisa dimanfaatkan secara maksimal . Tetapi dalam kenyataannya wahana tersebut masih terbatas (baik wahana yang dimiliki PT. Pelni juga pengusaha lainnya) sebagai akibatnya hal ini merupakan kendala (perkara).


b. Potensi bahari belum dimanfaatkan secara maksimal Terbatasnya sarana pelayaran yang terdapat serta fasilitas-fasilitas pendukung yang diharapkan, mengakibatkan potensi bahari yg terdapat pada tanah air belum bisa dimanfaatkan secara aporisma. Padahal laut kita memiliki potensi yang sangat akbar, baik potensi yang berupa ikan, bahan tambang juga mineral lainnya. 

Keterbatasan lainnya pada bentuk kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusianya (SDM). Sebagai contoh dampak konflik SDM potensi bahari kita yg berupa ikan poly dicuri sang kapal-kapal nelayan asing. Dalam operasinya kapal mereka berbendera Indonesia menggunakan menggunakan Surat Ijin Penangkapan Ikan Aspal (Asli tapi Palsu).


c. Sarana perikanan laut yang umumnya masih sederhana Sarana perikanan laut (baik yg berupa sarana penangkapan, pengolahan dan penyimpanan) kebanyakan masih sederhana. Kapal-kapal penangkap ikan yang dilengkapi menggunakan sarana terbaru jumlahnya masih sangat terbatas, hal ini nir sinkron menggunakan potensi laut yg kita miliki. 

Kapal penangkap ikan yang terkini telah dilengkapi dengan radar menjadi wahana buat ber hubungan dengan satelit maritim guna mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya ikan. Selain itu di dalam kapal jenis ini jua dilengkapi sarana terbaru guna mengolah dan menyimpan output tangkapan. Dengan demikian output tangkapan siap dipasarkan, atau bahkan kapal bisa pribadi berlayar menuju negara tempat tujuan ekspor.