Sengaja goresan pena ini saya beri kata "Sekadar Usul". Karena memang saya hanya mampu mengusulkan. Tidak sanggup merealisasikan. Setidaknya usulan saya (menurut pendapat aku ) merupakan usul yg berdasar. Apa saja dasarnya? Berikut aku jelaskan berdasarkan awal kronologi usulan aku .
Saya punya usul untuk menggalang progam sumbangan melalui SMS karena melihat respon berdasarkan tulisan aku di grup IWJ tempo hari berkaitan dengan SMS untuk Nuril di ajang D'Academy.
Perlu sampaikan di awal sebuah
disclaimer bahwa saya bukan orang teknologi yg mengerti seluk beluk konten dan cara pembagian biaya yang didapat dari SMS Premium. Maka, aku mohon maaf bila ada kesalahan dalam goresan pena aku ini. Silahkan mencari surat keterangan lain bila ingin yg lebih renik alias lebih lebih jelasnya. Yang saya tulis di sini sebatas pengetahuan aku yang sangat terbatas.
SMS premium merupakan cara pengumpulan dana menurut masyarakat dengan cara orang lain mengirim SMS dengan format eksklusif pada nomor eksklusif. Biaya SMS premium sangat mahal lantaran memang itu tujuannya, menggalang (mengumpulkan dana).
SMS Premium dipakai sang televisi buat merogoh keputasan pada sebuah kompetisi. Misalnya Indosiar pada ajang D'Academy-nya. Juga digunakan oleh pendukung Rio Hariyanto saat menggalang dana supaya Rio bisa permanen menjadi pembalap dalam ajang F1.
Tarif SMS premium bisa diseting sedemikian sampai. Pembagian ini aku nir paham. Tetapi sepengetahuan saya yg terbatas, porto buat provider (operator selular) minimal 350 rupiah. Jadi, apabila dihitung kasar contohnya porto SMS ajang D'Academy 2200 rupiah. 350 buat provider, serta 1.850 rupiah buat penghasil konten, pada hal ini Indosiar.
Saya nir mengklaim hitung-hitungan yang saya lakukan pada atas benar 100%. Mohon jangan dijadikan menjadi dasar dalam mengampil keputusan dan berpendapat ya. :)
Mengapa menggalang dana melalui sms premium lebih mudah? Lantaran....1. PraktisPenggalangan dana yg selama ini dilakukan oleh IWJ merupakan melalui sumbangan tunai serta transfer. Transfer wajib melalui bank, atau ATM atau
mobile banking. Bagi yg nir memiliki rekening tabungan bank, maka tidak mampu menyumbang. Sementara, sumbangan tunai juga terbatas harus tatap muka. Padahal, jumlah orang yang berinteraksi dengan dan dalam grup IWJ sangat besar . Mencapai ratusan ribu akun dan orang yang aktif. Betapa besar potensi yang sanggup digali.
2. FleksibelJumlah sumbangan sanggup fleksibel. Misalnya diberi fasilitas atau pilihan. Mau menyumbang 1.000; 2.000; atau 5.000;. Apabila ingin menyumbang 10.000 tinggal SMS 2 kali menggunakan format yang lima.000. Jadi fleksibel mau nyumbang berapa.
3. Jangkauan Lebih Luas
Tidak semua orang mempunyai rekening bank. Pemilik rekening bank, nir semua memiliki uang dalam rekening banknya. Sementara anggota grup IWJ hampir mampu dipastikan jua mempunyai HP. Pemilik HP niscaya pernah mengisi pulsa. Nah, layanan penggalangan dana melalui SMS bisa dipakai buat serta menjangkau seluruh anggota kelompok IWJ.
Pertanyaan selanjutnya adalah:
APAKAH MUNGKIN IWJ MENGGALAN DANA LEWAT SMS?
Menurut saya, ini sangat mungkin. Beberapa alasan serta penjelasan pada bawah ini yang membuat aku punya keyakinan bahwa IWJ mampu melakukannya:
Pertama, Track Record IWJ
Selama ini, IWJ telah melakukan kegiatan penggalangan dan penyaluran dana. Bahkan laporan keuangannya dipampang secara terbuka melalui grup facebook. Selain mengumpulkan, pula menyalurkan bantuan pada sasaran yang benar-sahih membutuhkan.
Ini kapital yang paling akbar yg dimiliki sang perkumpulan IWJ. Dengan 'track record' yang baik ini, penggalangan dana sangat mungkin dilakukan. Toh selama ini sudah terdapat melakukan aktivitas penggalangan dana. Hanya ditambah saja salurannya, sehingga sanggup maksimal .
Kedua, Antusiasme Anggota Grup
Meskipun keanggotaan IWJ sangat terbuka, sehingga bebas siapa yang ingin masuk ke gerombolan serta meninggalkan grup, tetapi ada ikatan di antara anggota gerombolan serikat IWJ. Rasa saling mempunyai dan rasa saling percaya.
Antusiasme ini muncul waktu aku menyebutkan pola pengumpulan uang yg dilakukan oleh Indosiar dan mengandaikan jika buat aktivitas IWJ. Banyak anggota gerombolan yg sepakat melalui komentar. Di samping pula terdapat sebagian kecil yang justru nyinyir. Bahkan ada beberapa orang yg mengirim pesan melalu 'chat' pada aku untuk mewujudkan gagasan saya tentang sumbangan melalui SMS. Menanggapi harapan angota kelompok tadi, saya hanya sanggup menjawab: "Lha, saya ini siapa. Cuma anggota, cuma menaruh gagasan."
Ketiga, Legalitas IWJ menjadi Badan Hukum
Seperti yang pernah diunggah (diupload) oleh pengurus grup, Perkumpulan IWJ merupakan forum resmi yg tercatat di Kementerian Hukum dan HAM. Dibuktikan dengan adanya SK Kemenkum HAM atas nama "Perkumpulan IWJ". Berarti, IWJ merupakan badan aturan yg legalitasnya telah diakui oleh negara. Pasti boleh menggalang dana.
Keempat, SDM Jember yang Mumpuni
Ada orang Jember, tepatnya pemuda Jember yg sanggup membuat program pengumpulan dana lewat SMS. Saya tahu orangnya. Satu orang. Tapi aku konfiden, tidak hanya dia saja yang mampu pada Jember ini. Tapi setidaknya ada orang yg bisa. Sebut saja namanya M (aku gunakan inisial supaya nir mengganggu privasi yg bersangkutan.)
Ada juga pemuda Jember yg jua aktivis medsos yang mampu menjadi penghubung menggunakan opertor selular (provider) yang sanggup diajak kerja sama, sebut saja namanya D. Keduanya orisinil Jember. Lahir serta akbar pada Jember. Bukan karbitan serta berdomisili di Jember.
Keduanya pula tampaknya sudi buat membantu. Si M, sang Programer bahkan mengatakan, "Gawekno ta? Pokok kanggo amal gak popo". Sementara si D, samapi goresan pena ini dibuat masih belum mengonfirmasi pertanyaan dan usulan aku serta si M tentang SMS Premium buat IWJ.
Setiap tindakan serta perbuatan, tentu terdapat risikonya. Begitu pula dengan penggalangan dana melalui SMS. Ada risiko, tetapi risikonya sangat kecil. Risiko ini perlu saya sampaikan di sini lantaran agar kita bisa lebih objektif. Tidak hanya enaknya saja.
Risiko Pertama: Orang Nyinyir
Setiap perubahan dan penawaran akan hal baru pasti memunculkan pro serta kontra. Juga niscaya ada orang nyinyir pada antara kita. Sebenarnya jumlah orang nyinyir jauh lebih sedikit dengan orang yang memberikan
respect.
Risiko Kedua: Menguntungkana Provider
Tentu, dana yang masuk sebagian mini akan masuk ke operator selular. Misalnya tarif sms 2.000 rupiah. Anggota gerombolan yang mengirim SMS berarti menyumbang 1.650 rupiah buat amal dan aktivitas IWJ, ad interim 350 rupiah masuk ke provider selaku penyedia jasa. Pasti terdapat yang nyinyirin: "Kok nyugihno operator". Berkali-kali aku jelaskan, angka-angka yang digunakan hanya asumsi saya. Saya nir memahami detailnya bagaimana serta angkat pastinya berapa buat operator.
Selebihnya, terserah dalam pemangku kebijakan di Perkumpulan IWJ. Tentu ini bukan perkumpulan abal-abal. Ini merupakan serikat orang-orang serius yang ingin mengembangkan serta membantu sesama. Selama ini mereka (para pengurus dan relawan) telah poly berjasa. Ini hanya usulan. Diterima atau ditolak terserah pengurus.
Setidaknya ini merupakan wujud kepedulian aku pada Jember dan segala yang ada pada Jember, termasuk IWJ sebagai keliru satu gerakan sosial kemasyarakatan.
Logika dasar pemikirannya merupakan:
Semakin banyak dan semakin mudah cara membantu, semakin banyak yg membantu.
Semain poly yang membantu, semakin besar bantuan.
Semakin akbar bantuan, semakin banyak yg sanggup dibantu.
Salam thin thin menurut Pustamun!