UJI COBA BUBU RAJUNGAN

Uji Coba Bubu Rajungan - Tim BBPI Semarangmelakukan Uji Celah/Lubang Pelolosan terhadap rajungan dalam alat tangkap bubulipat rajungan bentuk kubah. 


Uji celah pelolosan ini bertujuan memperolehukuran standar celah pelolosan dalam bubu rajungan yg tujuannya untukmelepaskan rajungan-rajungan kecil yg tertangkap sang bubu lipat rajungandemi kelestarian SDI, 


selain itu jua guna mendukung PerMenKP No.01 Th.2015tentang penangkapan rajungan.


Menteri Kelautan dan Perikanan telah menetapkan PerMen tentangrajungan, tentunya memiliki alasan yang kuat, salah satunya yaitu : Rajungan merupakankomoditi ekspor Indonesia yang memiliki nilai jual serta gizi cukup tinggi.


Uji Coba Bubu Rajungan

Pengujian dilaksanakan diperairan Jepara menggunakan metodepengamatan tingkah laris rajungan di dalam bubu rajungan yang diberi celahpelolosan dengan aneka macam berukuran panjang dan lebarnya. 

Dilaksanakan pada Jeparasebab pada perairan Jepara visibiliti perairannya cukup tinggi, sehinggamemungkinkan buat pengamatan tingkah laris rajungan. 


Seharusnya aktivitas inilebih gampang bila memakai metode plumb tank atau aquarium, tetapi karenakesulitan tim dalam menerima lokasi penangkaran rajungan yang gampang dijangkau, sehingga menggunakan modifikasi indera sedemikian rupa kegiatan ini dapatdilaksanakan dan berjalan lancar.


Hasilyang dihasilkan menurut pengujian ini kedepannya sebagai bahan acuan danpertimbangan dalam penyusunan RSNI tentang Celah Pelolosan Bubu Rajungan


Dikutip berdasarkan banyak sekali sumber : bahwa masih ada beberapa jenisrajungan yang tersebar pada Indonesia, diantaranya: 


(a) Rajungan angin (Podophthalmus vigil), 


(b) Rajungan karang (Charybdis cruciata), 


(c) Rajungan/ kepiting bulanterang (Portunus pelagicus), 


(d) Rajungan hijau/ kepiting batu(Thalamita crenata dan Thalamita danae),


(e) Rajungan batik (Charybdisnatator), dan 


(g) Rajungan bintang (Portunus sanguinolentus)


Rata-homogen per 100 gram daging rajungan mengandung karbohidratsebesar 14,1 gram, kalsium 210 mg, fosfor 1,1 mg, zat besi 200 SI, serta vitaminA dan B1 sebanyak 0,05 mg/ 100 g. 


Keunggulan nilai gizi rajungan adalahkandungan proteinnya yang cukup akbar, yaitu sekitar 16-17 g/ 100 g dagingrajungan. 


Angka tadi mengambarkan bahwa rajungan bisa dimanfaatkan sebagaisumber protein yangcukup baik dan sangat potensial.Untuk nilai proksimat rajungandapat dicermati di bawah:


Nilai Proksimat Rajungan


Jenis Komoditi
Protein (%)
Lemak (%)
Air (%)
Abu (%)
Rajungan jantan
16,85
0,10
78,78
2,04
Rajungan betina
16,17
0,35
81,27
1,82

(BBPMHP, 1995)

Comments