TERLANJUR JADI BAGIAN DARI GAYA HIDUP ZAMAN NOW TAK DISANGKA HAL INI JUSTRU JADI PINTU PERCERAIAN

Di zaman kini atau kata kerennya kerap diklaim zaman now, siapa yg tidak kenal dengan sosial media. Tiap orang sanggup jadi mempunyai lebih menurut satu akun sosial media.
Tak heran jika sosial media sudah sebagai bagian menurut gaya hidup warga . Tak pandang usia, tua hingga belia memakai media ini buat saling bersosialisasi.
Dalam perkembangannya, tentu saja sosial media memberikan imbas bagi para penggunanya. Banyak yg menduga dampak positifnya lebih poly. Tetapi, tidak sedikit pula yang justru menduga bahwa lebih poly dampak negatifnya ketimbang positifnya.
Lantas, Anda termasuk yg mana? Terlepas menurut kontroversi tadi, tampaknya semuanya bergantung pada motifnya.
Jika motifnya positif, kemungkinan media sosial akan berdampak baik buat kehidupan. Tapi sebaliknya, bila motifnya negatif, tentu kemungkinan media sosial jua akan berdampak buruk.
Dilansir berdasarkan Pikiran Rakyat, sebuah masalah yang pernah ditangani Douglas Kepanis, seseorang pengacara New York, Amerika Serikat ini mungkin sanggup dijadikan sebagai pelajaran. Suatu hari dia pernah menangani masalah perceraian dampak salah satu pada antara sepasang suami-istri mengalami kecanduan sosial media.

Kasus itu bermula waktu salah satu pasangan me-like sebuah unggahan akun Facebook seseorang. Setelah itu, mulailah merambah ke obrolan yg sarat akan unsur seksual, sampai terjadi pertemuan antara keduanya. Dan hal itulah yang memicu pertengkaran pasangan suami-istri ini.

Menurut Douglas, sosial media mampu menjadi galat satu pemicu retaknya hubungan rumah tangga sampai berujung dalam perceraian. Dari sosial media itu jua seorang berpotensi melakukan perselingkuhan dengan orang lain.

Comments