PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN

PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN - Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering eksklusif serta alat pengering nir pribadi. 

Tepung sebaiknya tidak dipanaskan dalam suhu yg sangat tinggi, lantaran penguapan air yg cepat menyebabkan keadaan ikan mendingin, semetode normal produk dipanaskan pada suhu 100˚C.

Pengeringan bertujuan buat mengurangi kadar air yang masih ada dalam tepung ikan. Metode konvensional memakai indera pengering dryer. 

Tepung basah yang keluar dari Squeezer masuk kedalam dryer melalui screw berjalan. 


Panas yang digunakan berasal berdasarkan uap yg dialirkan melalui pipa yang terhubung ke Boiler. 


Alat pengeringan berbentuk seperti drum atau terowongan yang dipasang horisontal. Suhu pengeringan yg dibutuhkan antara 98˚-100˚C serta tekanan uap 4-6 bar.

Proses pengeringan berlangsung selama dua jam berdasarkan awal proses produksi. 

Pengeluaran tepung menurut dryer dilakukan secara sedikit demi sedikit. 


Sebelum dikeluarkan dari dryer, dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara membuka pintu dryer paling ujung lalu tepung diambil serta diuji secara sensoris. 


Ciri-karakteristik tepung yang telah bisa dimuntahkan yakni butiran tepung nir menggumpal dan tekstur tepung lebih halus.

Pengujian lain merupakan menggunakan alat MC (moisture contents) meter . 

Apabila kadar air mencapai (11% maka proses pengeluaran dari dryer dilarang. Pengeluaran selanjutnya membutuhkan waktu lebih kurang 30 mnt.

Pengeringan yg kurang paripurna menyebabkan kadar air masih relatif sangat tinggi, hal tadi menyebabkan tepung mudah mengalami proses oksidasi yang bisa menyebabkan ketengikan dan tumbuhnya kutu pada ketika penyimpanan. 

Menurut Hutuely, dkk. (1988), pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai batas eksklusif, dimana perkembangan mikroorganisme maupun kegiatan enzim-enzim bisa terhambat atau terhenti. Semakin lama waktu pengeringan, kadar air semakin turun.

Tepung yg berbau tengik mengindikasikan bahwa kualitas tepung ikan telah menurun, demikian juga dengan kandungan gizinya. 

Tepung yang terlalu kemarau akan mengurangi rendemen. Pada saat pengeluaran tepung dibubuhi antioksidan sebesar 150 ml/1 ton bahan standar. 


Menurut Murtdjo (2001), antioksidan adalah suatu senyawa organik fenolis yg digunakan menjadi bahan standar kuliner ternak. 


Antioksidan mempunyai kesanggupan buat Mengganggu proses oksidasi secara pribadi juga nir eksklusif. Jenis antioksidan yang acapkali digunakan adalah Xantoquin.




Sumber : Modul Pembuatan Tepung Ikan dan Pemanfaatannya, BPPP Tegal.

Semoga Bermanfaat...

Comments