PENGERTIAN KOMPENSASI COMPENSATION MENURUT AHLI
Pengertian Kompensasi (Compensation)
Manajemen asal daya manusia tidak akan terlepas berdasarkan energi kerja, atau karyawan perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai energi kerja yg memiliki peran serta tugas yg bhineka. Setiap perusahaan pula niscaya mempunyai tenaga kerja yang berpotensi, yang selalu menaruh output yg positif, ataupun tenaga kerja yg tidak banyak menaruh donasi.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003, p117) karyawan adalah setiap orang yg bekerja menggunakan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan serta memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan serta perjanjian. Seorang karyawan memberikan suatu kinerja serta kontribusi pada perusahaan, lalu perusahaan memberikan suatu balas jasa kepada karyawan tadi. Besarnya balas jasa tersebut dikemukakan sebelum karyawan mulai bekerja, sehingga karyawan memahami seberapa besar balas jasa yg akan diberikan dari tugas yang sudah diberikan kepadanya. Balas jasa atau kompensasi inilah yang sebagai tumpuan para karyawan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta hidupnya. Dan bagi karyawan itu sendiri, seberapa akbar kompensasi yang diterima manjadi suatu gambaran akan status kerja dan pengakuan sang perusahaan.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2004, p419) sistem kompensasi dalam organisasi wajib sinkron dengan tujuan dan strategi organisasi, dan jua wajib diseimbangkan porto kompensasinya pada satu taraf yg menjamin daya saing organisasional serta menaruh menaruh penghargaan yang memadai buat para karyawan atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan kinerja para karyawan. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa sistem kompensasi mempunyai manfaat yg sangat penting, baik untuk perusahaan, juga buat karyawan itu sendiri. Adapun sistem kompensasi yang efektif mempunyai empat tujuan :
- Kepatuhan pada hukum serta peraturan yg berlaku
- Efektivitas biaya bagi organisasi
- Keadilan internal, eksternal, dan individual bagi para karyawan
- Peningkatan kinerja bagi organisasi
Di dalam pembahasan berikutnya, teori mengenai kompensasi ini akan bermanfaat di pada mengartikan kompensasi, memilih jenis-jenis kompensasi yang sesuai menggunakan keadaan perusahaan, penentuan subvariabel pada dalam penyusunan informasi lapangan, serta akan menjadi landasan dasar dari tetapkan pengaruh kompensasi terhadap turnover intention karyawan perusahaan PT. Swatama Mega Teknik.
Pengertian Kompensasi
Banyak definisi kompensasi yg lahir berdasarkan para pakar. Menurut Husein Umar (2005, p16) kompensasi didefinisikan sebagai suatu yg diterima karyawan sebagai balas jasa tehadap mereka, yg didahuli oleh proses kompensasi. Proses kompensasi itu sendiri adalah suatu jaringan aneka macam sub-proses buat memberikan balas jasa kepada karyawan buat pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi yg diinginkan.
Menurut Justin T. Sirait (2004, p181) kompensasi adalah sesuatu yang diperoleh karyawan, baik itu berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yg diberikan bagi upaya pegawai (donasi pegawai) yang diberikannya untuk organisasi. Dalam kompensasi itu sendiri, lebih lanjut dijelaskan sang beliau bahwa kompensasi bukan sekedar gaji atau upah, melainkan masih ada suatu sistem kesejahteraan pegawai dan bonus pada dalamnya yang dapat meningkatkan produktivitas.
Menurut Griffin (2004, p432) kompensasi adalah remunerasi finansial yang diberikan sang organisasi kepada karyawannya menjadi imbalan atas kerja mereka. Menurut William B. Wether serta Keith Davis (dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan, 2003, p119) kompensasi merupakan apa yg seseorang pekerja terima sebagai balasan menurut pekerjaan yang diberikan, baik upah perjam atau gaji periodik yang dibuat serta dikelola oleh bagian personalia perusahaan.
Menurut Veithzal Rivai (2004, p357) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti donasi jasa mereka pada perusahaan. Adapun faktor-faktor yg mensugesti kebijakan kompensasi adalah :
· Pasar energi kerja
Pasar energi kerja menghipnotis desain kompensasi dalam dua cara. Pertama, tingkat persaingan tenaga kerja sebagian menentukan batas rendah tingkat pembayaran. Jika taraf pembayaran suatu perusahaan terlalu rendah, energi kerja yang memenuhi syarat tidak akan bersedian di perusahaan itu,mereka akan mencari cara lain pilihan perusahaan yang lebih tinggi. Kedua, dalam ketika yang sama mereka menekan pengusaha buat mencari alternatif, seperti penyedia energi kerja asing, yg harganya mungkin lebih rendah, atau teknologi yang mengurangi kebutuhan akan energi kerja.
· Kondisi ekonomi
Salah satu aspek yang mempengaruhi kompensasi menjadi salah satu faktor eksternal merupakan kondisi-kondisi ekonomi industri, terutama wilayah tingkat persaingan, yg mensugesti kesanggupan buat membayar perusahaan itu dengan honor tinggi. Semakin kompetitif situasinya, semakin rendah kemampuan perusahaan buat membayar honor lebih tinggi.
· Peraturan pemerintah
Pemerintah secara eksklusif mempengaruhi tingkat kompensasi melalui pengendalian upah serta petunjuk yg melarang peningkatan pada kompensasi buat para pekerja tertentu dalam ketika eksklusif, serta aturan yang tetapkan tingkat tarif upah minimum, honor , pengaturan jam kerja, serta mencegah diskriminasi. Pemerintah jua melarang perusahaan memperkerjakan pekerja pada bawah umur.
· Serikat kerja
Pengaruh eksternal krusial lain pada suatu acara kompensasi kerja merupakan perkumpulan kerja. Kehadiran perkumpulan pekerja di perusahaan sektor swasta diperkirakan menaikkan upah 10 hingga 15 % dan menaikkan tunjangan lebih kurang 20 sampai 30 %. Serikat pekerja telah cenderung buat sebagai penentu upah, manfaat, dan menaikkan kondisi kerja.
Ketika seorang karyawan nir dapat mendapat sistem pembayaran kompensasi yang diberikan, maka karyawan akan cenderung meninggalkan perusahaan, serta akan menaruh impak negatif dalam perusahaan. Menurut Justin T. Sirait (2004, p182) ketidakpuasan karyawan dalam hal pembayaran kompensasi dapat menimbulkan :
- Keinginan buat mencari imbalan yang lebih
- Berkurangnya rasa tertarik pada diri pegawai akan pekerjaannya yg sekarang
- Pegawai mencari pekerjaan sambilan di tempat lain, sehingga mutu pekerjaannya yang kini tidak diperhatikan
- Mogok kerja
- Sering mengeluarkan keluhan-keluhan yg nir berarti
- Pegawai mencari pekerjaan yg memberikan honor lebih tinggi
Namun lebih lanjut dijelaskan bahwa terdapat impak negatif bagi karyawan saat kompensasi yang diterima sang karyawan sangat tinggi dibandingkan menggunakan standar perusahaan. Ketika karyawan merasa kompensasi overpaid, maka karyawan akan merasa cemas karena di tempat lain dia tidak dibayar dengan tinggi itu serta akan berpikir bahwa perusahaan memberikan terlalu poly tuntutan kepada karyawan tersebut.
Dari pengertian yg dikemukakan sang para peneliti pada atas, bisa disimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa yang diterima sang karyawan, yang diberikan menurut kinerja karyawan, serta bertujuan untuk menaikkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan.
Comments
Post a Comment