PENGERTIAN CITRA DAN CITRA PERUSAHAAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Citra Dan Citra Perusahaan Menurut Para Ahli
Menurut Kotler (2002:338), citra adalah: “persepsi rakyat terhadap perusahaan atau produknya.” Sedangkan Webster (1993) yang dikutip pada sutisna (2001:331) mendefinisikan gambaran sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Sedangkan dalam Buchari Alam (2000:317) mengutip menurut pendapat huddleston (1985:365) mengenai citra adalah: ”kesan yg dipikirkan dan yang diketahui sang seseorang atau gerombolan mengenai suatu hal baik perusahaan maupun produknya yg diperoleh melalui pengalaman.” Sedangkan citra perusahaan dari Nicholas Ind (1992) yg dikutip pada sutisna (2000): ”citra singkat yang dimiliki dari sebuah organisasi yg dihasilkan melalui akumulasi pesan-pesan yang diterima.”

Berdasarkan definisi pada atas bisa disimpulkan bahwa gambaran perusahaan merupakan citra singkat mengenai sebuah organisasi atau perusahaan yang diciptakan melalui akumulasi pesan-pesan yg diterima melalui pengalaman yg dirasakan sang seluruh alat.

Hubungan Citra Perusahan dengan Citra merek
Konsumen mengorganisasikan aneka macam berita mengenai perusahaan dan pengalaman yg berkait dengan produk perusahaan kedalam gambaran perusahaan. Beberapa perusahaan menghabiskan banyak biaya buat berbagi gambaran perusahaan pada mata rakyat menggunakan beberapa alasan, yaitu:
  1. Citra perusahaan yang positif akan mendorong persepsi positif terhadap produk perusahaan. Terdapat interaksi yang erat antara gambaran perusahaan dengan gambaran produk (gambaran merek). Merek produk acapkali diasosiasikan dengan perusahaan yang memproduksi produk tadi.
  2. Perusahaan berusaha menjaga citra yg telah terdapat menurut aneka macam isu-gosip generik, yang bisa secara pribadi mensugesti konsumen.
Keuntungan terciptanya gambaran positif
Apabila suatu perusahaan telah berhasil pada membangun citra yang positif dibenak konsumen, maka akan mendapat keuntungan misalnya:
1. Memperpanjang hayati produk itu sendiri. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu 
  • Kesadaran diantara manajer perusahaan mengenai tujuan perusahaan jangka panjang.
  • Menetapkan lebih jelas tujuan berdasarkan perusahaan dan pimpinannya.
  • Meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai posisi pesaing dan kondisi pasar yg dihadapinya.
  • Meningkatkan komunikasi internal dan eksternal.
  • Mengetahui lebih terang mengenai perusahaan, tujuan, karyawan, pemasok, pimpinan serta media.
2. Gambaran yang positif akan menaruh keutungan terciptanya loyalitas/kesetiaan konsumen, agama terhadap produk dan kerelaan konsumen dalam mencari produk/jasa tadi apabila membutuhkannya. 
3. Dapat memperoleh konsumen yang baru, hal ini dikarenakan konsumen yg merasa puas menggunakan produk/jasa menurut perusahaan akan menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain sehingga orang lain tersebut buat membeli produk/jasa yang sama. 

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Citra
Citra yg baik dari suatu organisasi ( baik korporasi juga local), adalah asset, lantaran gambaran memiliki suatu efek dalam persepsi konsumen dari komunikasi serta operasi organisasi pada banyak sekali hal. Gronroos (1990) yang dikutip dalam sutisna (2001:332), mengidentifikasi masih ada empat peran gambaran bagi suatu organisasi.
  1. citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran eksternal, seperti periklanan, penjualan eksklusif dan komunikasi berdasarkan mulut ke mulut. Citra yang positif lebih memudahkan bagi organisasi buat berkomunikasi secara efektif, dan menciptakan orang-orang lebih mudah mengerti menggunakan komunikasi menurut lisan ke lisan.
  2. citra merupakan menjadi penyaring yang mensugesti persepsi dalam kegiatan perusahaan. Kualitas teknis serta khususnya kualitas fungsional ditinjau melalui saringan ini. Apabila citra baik, maka gambaran sebagai pelindung.
  3. citra adalah fungsi berdasarkan pengalaman serta jua harapan konsumen. Ketika konsumen menciptakan harapan dan empiris pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan teknis serta fungsional, kualitas pelayanan yg dirasakan membuat perubahan citra, gambaran akan mendapat penguatan dan bahkan meningkat.
  4. citra mempunyai imbas penting dalam manajemen. Dengan istilah lain, gambaran mempunyai impak internal. Citra yang kurang nyata serta jelas mungkin akan menghipnotis sikap karyawan terhadap organisasi yang mempekerjakannya.
Mengapa citra perusahaan perlu dikembangkan serta perlu menerima perhatian spesifik menurut pihak manajemen terdapat dua alasan:
  1. Perubahaan lingkungan perusahaan yg begitu cepat menyebabkan gambaran yg telah terdapat saat ini nir sesuai lagi. Hal ini terjadi lantaran ada konsumen menuntut produk serta pelayanan yang lebih tinggi, perusahaan melakukan diversifikasi, reorganisasi atau perusahaan mengalami insiden buruk karena satu hal.
  2. Citra merupakan bukti diri yg mampu membedakan berdasarkan perusahaan lain serta pula dijadikan sebagai alat persaingan yang efektif terutama bagi perusahaan jasa. Hal ini terjadi karena situasi persaingan antar perusahaan yang telah sebagai tajam.
Masih menurut Sutisna (2001:334): jika citra negative, mungkin galat satunya ditimbulkan sang pengalaman buruk konsumen. Dalam hal demikian, terdapat perkara berkenaan dengan kualitas teknis atau fungsional. Dalam situasi demikian, bila manajemen menggunakan biro iklan buat merencanakan kampanye iklan dan mengungkapkan pesan misalnya perusahaan merupakan berorientasi pada pelayanan, pencerahan konsumen, terkini, atau apapun isinya, hal itu hanya akan membentuk bencana bagi organisasi.

Citra merupakan realitas, begitu yang dikemukakan sang Bernstein (1985) pada Gronroos (1990) yang dikutip dalam Sutisna (2001:334). Oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok menggunakan empiris, secara normal empiris akan menang. Apabila kasus citra adalah persoalan yg konkret, hanya tindakan nyata pulalah yang akan menolong. Masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan kinerja organisasi yaitu kualitas teknis atau fungsional yg sebenarnya menyebabakan perkara citra. Tindakan internal yang memperbaiki kinerja organisasi diharapkan jika citra yg buruk ingin diperbaiki. Bahkan Buchari Alma (2000:316) menyatakan bahwa: ”gambaran ini adalah kesan yang diperoleh sesuai menggunakan pengetahuan serta pemahaman seorang tentang sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan aktivitas operasionalnya, yg memiliki landasan primer bagi segi layanan.” Oleh sebab itu, buat dapat membuat citra/kesan positif dimata konsumen, maka hal yg wajib diperbaiki dan ditingkatkan adalah dari segi kualitas pelayanan yang diberikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.

Comments