MASALAH UTAMA PERLINTAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA BUAH SAYUR BUNGA DAN REMPAH

Masalah Utama Perlintan dalam tumbuhan hortikultura (Buah, sayur,  Bunga serta rempah)
Tanaman hortikultura termasuk tumbuhan butir-buahan, sayur-sayuran dan flora hias  merupakan flora yang rentan masih ada serangan OPT baik hama, patogen serta jua gulma. Serangan OPT nir terbatas ketika tumbuhan masih dalam proses produksi di lapang tetapi jua ketika produksinya telah di panen, buah-buahan, sayuran dan bunga-bungaan  nir lepas berdasarkan kerusakan baik secara biotic oleh OPT juga oleh faktor-faktor abiotik misalnya suhu serta kelembaban udara. Pada bab ini khusus akan dibahas tentang hama serta penyakit dan gulma krusial pada beberapa tanaman hortikultura yg bernilai ekonomi tinggi.

Penyakit –penyakit tumbuhan hortikultura

Pisang adalah tumbuhan buah tropika terpenting yg produksinya menempati urutan pertama pada Indonesia.  Di dunia internasional produksi pisang Indonesia menempati urutan ke 6 terbesar (FAO Stat). Walaupun produksinya cukup tinggi, tetapi eksport pisang masih terkendala sang rendahnya produksi yang disebabkan sang agresi banyak sekali patogen termasuk jamur, bakteri, dan virus.  Akibat agresi ketiga golongan  patogen tersebut kerugian dapat mencapai pada atas 60% dan pada beberapa lahan produksi bahkan mengalami kerusakan total.

Penyakit  karena fungi yang terpenting dalam pisang merupakan Fusarium oxysporum fsp cubense (Foc).  Penyakit ini menyebabkan kelayuan yg dimulai menggunakan menguning lalu mengeringnya daun-daun pada bagian bawah serta meluas pada daun-daun yang belia serta akhirnya flora tewas. Ketika pohon sakit dipotong melintang atau membujur tampaktitik-titik atau garis-garis membujur berwarna kecoklatan pada batang semu akibat terinfeksinya jaringan silem oleh Foc. Ketika flora yang terinfeksi sudah sanggup menciptakan buah maka buah pisang nir mengalami pembusukan. Foc adalah patogen tular tanah dan klamidosporanya sanggup bertahan di pada tanah tanpa tanaman inangnya selama lebih menurut 10 tahun.

Cabe merupakan sayuran terpenting pada Indonesia dan selalu diperlukan dalam pilihan menu kuliner sehari-hari menjadi sayuran segar serta  jua diharapkan dalam industri pengolahan makanan. Indonesia adalah producer cabe ke 4 terbesar global menggunakan produksi mencapai 1332360 ribu ton pada tahun 2010 (Fao Stat). Kendala produksi cabai terbesar lebih kurang 10 tahun terakhir ini merupakan penyakit virus kuning atau penyakit bule yang sanggup mengakibatkan kehilangan hasil mencapai 20-100 %. Gejala umumnya timbul dalam daun-daun muda atau pucuk  berwarna kuning cerah atau bercampur dengan rona hijau, helaian daun  keriting atau  mengkerut, menebal, serta ukuran mengecil. Dengan tumbuhnya flora gejala menguning dan keriting ada pada seluruh tunas serta daun-daun muda yg berkembang. 

Di huma kemunculan tumbuhan sakit mula-mula terjadai dalam beberapa tumbuhan secara sporadic kemudian sebagai semakin poly dan bahkan meluas menggunakan cepat dalam semua tanaman . Penyakit ini ditimbulkan oleh gerombolan Virus Gemini menggunakan asam nukleat infeksiusnya berupa DNA serta mempunyai kisaran inang yang cukup luas tidak terbatas flora menurut keluarga Solanaceae seperti cabe, tomat, tembakau dll namun jua buncis, kacang panjang kedelai dan gulma Ageratum spp. Atau bandotan. Penularan virus ini terjadi melalui serangga vector Bemisia tabaci yg kisaran inangnya sangat luas lebih menurut 500 spesies flora. Serangga ini jua dikenal dengan nama kutu putih atau kutu kebul.

Anggrek adalah flora hias terpenting Indonesia dan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan menjadi puspa pesona Indonesia berdasarkan ketiga bunga nasional lainnya bersama bunga melati (Jasmium sambac) menjadi puspa bangsa serta bunga bangkai (Rafflesia arnoldi) sebagai puspa langka. Pada budidaya anggrek khususnya Phalaenopsis spp), keliru satu kendala terpenting merupakan penyakit busuk lunak yang ditimbulkan sang bakteri Pectobacterium carotovorum subsp. carotovorum Gejala umumnya muncul berupa bercak bulat berwarna gelap atau hijau keabu-abuan yang meluas menggunakan cepat, dan jaringan yang terjangkit menjadi lembek musnah berwarna agak coklat serta bau tidak sedap. Infeksi terjadi pada daun dan juga dalam bagian-bagian tanaman yang lain termasuk btg dan akar. Penyakit ini menular lewat genre atau percikan air, indera pemotong dll. Dan penyebarannya dapat terjadi sangat cepat dalam beberapa hari ketika suhu udara hangat dan kelembaban tinggi.

Jahe adalah flora rempah yg sangat krusial pada Indonesia untuk konsumsi dalam negeri maupun buat eksport. Kendala budidaya jahe diantaranya merupakan agresi nematode parasit akar. Nematoda yang paling banyak ditemukan menyerang jahe adalah Pratilenchus serta Meloydogyne. Gejala serangan nematode parasit akar merupakan kerusakan pada akar dampak gigitan serta jua mempermudah terjadinya infeksi patogen tular tanah sebagai akibatnya terjadi kerusakan ganda pada akar. Akibat rusaknya akar maka pertumbuhan tanaman sebagai terganggu, kerdil, daun-daun menguning, produksi umbi menurun serta layu kemudian akhirnya tanaman mati. 

Selain kerusakan dalam akar juga terjadi kerusakan pada rimpang secara pribadi lantaran gigitan nematode maupun secara nir pribadi terjadinya infeksi microba pembusukan yg menginfeksi lewat luka-luka yang disebabkan sang nematode. Nematoda parasit akar adalah hama tertular tanah, serta penyenyebarannya  terjadi melalui tanah serta alat-alat pengolah tanah, air pengairan dan bibit tanaman jahe yang berupa rimpang yg tercemar sang nematode.

Hama-hama krusial pada tumbuhan hortikultura  (pak Puta)
Gulma penting dalam tumbuhan hortikultura
Tumbuhan gulma dalam pertanaman hortikultura sangat kompetitif bila nir dikendalikan sejak awal. Penggunaan pupuk kandang berdasarkan kotoran sapi khususnya poly mengandung biji-biji gulma khususnya rumput-rumputan. Berbagai jenis gulma yg sering ditemukan pada tumbuhan hortikultura diantaranya merupakan rumput teki (Cyperus rotundus), krokot (Portuaca spp), bayam duri (Amaranthus spinosus), Ageratum conyzoides (bandotan), Centella asiatica, Euphorbia hirta

Dsb. Gulma tersebut selain mengganggu flora hortikultura menggunakan cara kompetisi dalam penyerapan unsure hara sebagai akibatnya pupuk yg diaplikasikan ke pertanaman sebagian diserap oleh gulma, jua dalam hal persaingan sinar mentari khususnya buat gulma-gulma berdaun lebar maka kanoponya bisa menaungi pertanaman hortikultura di sekitarnya. Lebih lanjut pertumbuhan gula pada pertanaman hortikultura jua menyebabkan meningkatnya kelembaban mikro yg kondusif terhadap perkembangan OPT tumbuhan utama serta jua diantara gulma-gulma tadi diantaranya merupakan inang pengganti dari banyak sekali patogen tumbuhan hortikultura sehingga menjadi asal penularan kepada tanaman utamanya.

Comments