LAWAN KATA ATAU ANTONIM PENGERTIAN DAN CONTOHNYA
Lawan Kata atau Antonim Pengertian dan Contohnya
Pengertian Antonim
Dalam informasi Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesi (TABI)Pusat Bahasa, antonim memiliki pengertian: kata yg antagonis maknanya denganpasangan kata yang lain. Pengertian tersebut bisa ditinjau pada sampul belakangTesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Contoh dan pengertian antonim yang ditulis dalam tesaurusyang disusun secara alfabetis tadi merupakan contoh yang sederhana. Karenaterlalu sederhana, kurang menyebutkan tentang contoh lain, misalnya. Apabila istilah baik beralawanan menggunakan buruk, apakah juga antagonis dengankata lain?
Maka berdasarkan itu, penerangan mengenai lawan istilah alias antonim dalamtulisan ini akan lebih diperluas. Tetapi masih tetap merujuk pada pengertianyang dikeluarkan oleh forum resmi pemerintah pada bidang bahasa yaitu pusatbahasa.
Ditelaah lagi pengertian lawan istilah atau antonim dalamtesaurus, yaitu: kata yg berlawananmaknanya dengan pasangan kata yang lain. Ada 2 frasa krusial yangterdapat pada pengertian tadi yaitu istilah beralwanan maknanya dan frasa pasangankata. Jadi, sebuah istilah dapat memiliki antonim lebih berdasarkan satu, bergantungdari jenis pemasangannya.
Pasangan kata yg dimaksud adalah istilah yang homogen. Baikdari segi jenis kata, misalnya sama-sama sifat, misalnya contoh antonimsebelumnya. Sifat baik, antagonis dengan sifat buruk.
Berdasarkan jajak pengertian antonim atau lawan katatersebut, dapat diketahui bahwa tidak semua kata mempunyai antonim. Hal inidikarenakan tidak seluruh kata memiliki pasangan. Misalnya, kanan pasangannyaadalah kiri. Maka ini berlawanan maknanya, berarti antonim istilah kiri adalah kata kanan.
Depan berpasangandengan belakang, keduanya kata depan dan istilah belakang saling berlawanan makna, berarti depan antonim belakang.
Akan tetapi, pasangan kata mampu lebih menurut satu. Misalnya,istilah depan belawanan dengan belakang tetapi juga berlawanan dengankata samping. Dalam kasus ini,masing-masing istilah tadi sanggup saling dipasangkan, tetapi pasangan memilikiarti ‘yang bukan’ atau ‘yang tidak’.
Logika ‘yg bukan’ serta ‘yang nir’ sanggup diterapkan disetiap contoh antonim. Misalnya baik memilikiantonim buruk. Yang tidak baik,berarti jelek.
Dengan penggunaan akal yangbukan dan yang nir ini,pemahaman terhadap lawan istilah atau antonim akan lebih sempurnya. Misalnya kata hitam secara umum merupakan lawan istilah putih saja. Padahal hitam juga berlawanan dengan putih, merah, kuning, hijau, oranye,biru, ungu, dan seterusnya. Masing-masing warna merupakan lawan istilah dari warnayang lain. Merah tidak hanya berlawanan dengan putih, tetapi juga berlawanandengan seluruh warna.
Kembali ke pengertian pasangan kata dan sejenis. Yang bisadilawankan, adalah kata yg serupa. Sama-sama warna. Merah adalah antonimdari kuning. Tetapi warna nir bisa diantonimkan dengan ukuran, misalnya katatinggi antonimnya adalah rendah. Tinggi serta rendah merupakansama-sama ukuran. Jadi, sejenis yaitu sama-sama berukuran.
Meskipun sama-sama berukuran pula memiliki ‘tingkat’ antonimyang lebih khusus lagi. Misalnya: tinggi antonim rendah, panjang antonimpendek, besar antonim kecil. Kata tinggi dankata rendah merupakan berukuran yg ‘umumnya’diukur menurut permukaan air laut. Kata panjangdan pendek merupakan berukuran jarak(mirip menggunakan jauh serta dekat). Sementara besardan kecil merupakan berukuran isiatau volume.
Berikut diberikan beberapa contoh antonim (lambang >< berarti ‘antonim’).
Merah >< putih >< kuning >< hijau >< hitam >< ungu >< orange >< jingga >< abu-abu
Samping >< depan >< belakang >< atas >< pada
Tengah >< ujung >< tepi
Tampan >< tidak baik >< cantik
Lembut >< halus >< kasar >< homogen >
Semoga berguna!
Salam Pustamun!
Comments
Post a Comment