KLASIFIKASI PENGERTIAN DAN JENISJENIS KALIMAT



Jenis Kalimat


Sebelum masuk ke pembagian jenis kalimat, ada baiknya kita ketahui dulu mengenai pengertian kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yg secara relatif dapat berdiri sendiri, yang memunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri berdasarkan beberapa klausa. Ada jua yg mengartikan kalimat dari segi penulisan. Misalnya, satuan bahasa yg diakhiri menggunakan titik. 
Ada empat ciri utama kalimat, yaitu: satuan bahasa; secara nisbi dapat berdiri sendiri; memunyai intonasi akhir; terdiri dari klausa. Adapun pembagian kalimat merupakan menjadi ini dia:

Klasifikasi Kalimat
1.Berdasarkan Jumlah serta Jenis Klausa

1.1 Kalimat tunggal: merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas tanpa klausa terikat. Contoh: Saya belajar.
1.2 Kalimat bersusun: kalimat yg terdiri
berdasarkan satu klausa bebas serta sekurang-kurang satu klausa terikat. Contoh: Saya bangun sebelum ayam berkokok.
1.tiga Kalimat majemuk: kalimat yg terdiri menurut beberapa klausa bebas. Contoh: Paman membeli sebidang sawah, lantas dia menyuruh adiknya mencangkulnya.
2.Berdasarkan struktur internal klausa utama

2.1 Kalimat paripurna: kalimat yg dasarnya terdiri berdasarkan sebuah klausa bebas. Contoh: Adik menyusu.
2.dua Kalimat tidak paripurna: kalimat yg dasarnya terdiri berdasarkan klausa terikat, atau sama sekali tidak mengandung struktur klausa. Mencakup kalimat elips, sampingan, tambahan, seruan serta minor. Contoh: (mau kemana?) ke Bandung.
3.Berdasarkan jenis respon yg diharapkan

3.1 Kalimat pernyataan: kalimat yg dibuat buat menyiarkan berita tanpa mengharapkan respon eksklusif. Contoh: udara dingin.
3.dua Kalimat pertanyaan: kalimat yg dibuat buat memancing respons yg beruapa jawaban. Contoh: Apa itu? Butuh jawaban, (contohnya) itu kertas.
3.tiga Kalimat perintah: kalimat yg dibuat buat memancing respons yang berupa tindakan. Contoh: Cak Rat, duduklah!
4.Berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi

4.1 Kalimat aktif: kalimat yang subjeknya berperanan sebagai pelaku. Contoh: Saya menulis tugas.
4.2 Kalimat pasif: kalimat yg subjeknya berperan sebagai penderita. Contoh: kue itu dimakan Cak Rat.
4.tiga Kalimat medial: kalimat yang subjeknya berperan menjadi pelaku sekaligus penderita. Contoh: Cak Rat menikmati keadaannya.
4.4 Kalimat resiprokal: kalimat yg subyek dan objeknya melakukan sesuatu perbuatan yg berbalas-balasan. Contoh: Cak Rat tukar menukar pikiran dengan Ahmadinejad.
5.Berdasarkan terdapat atau tidaknya unsur negatif dalam frase verbal utamanya

5.1 Kalimat afirmatif/pengesahan/positif: kalimat dalam frase ekspresi utamanya tidak masih ada unsur negatif atau unsur penyangkalan. Contoh: Dia membaca kitab .
5.dua Kalimat negatif/penyangkalan: kalimat yang dalam frase verbal utamanya terdapat unsur negatif atau penyangkalan. Contoh: Dia nir membaca kitab .
6.Berdasarkan kesederhanaan serta kelengkapan dasar

6.1 Kalimat formata: kalimat yg tersusun rapi yg memenuhi lima karakteristik yaitu: tunggal, paripurna, pernyataan aktif serta afirmatif.
6.dua Kalimat transformata: kalimat lengkap tetapi bukan kalimat tunggal. Yang meliputi kalimat bersusun dan kalimat beragam. Bisa asal berdasarkan kalimat tunggal yang dirangkaikan serta digabungkan.
6.3 Kalimat deformata: kalimat tunggal yang nir sempurna, nir lengkap.
6.tiga.1 Kalimat urutan: kalimat sempurna yg mengandung konjungsi (menyatakan bahwa kalimat itu merupakan bagian berdasarkan kalimat lain) misalnya maka, jadi, namun dan sebagainya. Contoh: Maka Cak Rat menemui Pak Beye.
6.tiga.2 Kalimat sampingan: kalimat tidak sempurna yg terdiri menurut klausa terikat, serta diturunkan menurut kalimat bersusun (serta dapat digabungkan dengan kalimat tunggal yg mendahuluinya buat menciptakan sebuah kalimat bersusun). Contoh: Justru harga rumah itu kian naik.
6.tiga.tiga Kalimat elips: kalimat nir sempurna yg terjadi karena pelenyapan beberapa bagian menurut klausa serta diturunkan menurut kalimat tunggal. Contoh: Paman memasukkan kentang itu ke pada karung. Lalu memasukkannya ke pasar. (subyek dihilangkan).
6.3.4 Kalimat tambahan: kalimat nir sempurna yg terdapat dalam perihal menjadi tambahan dalam pernyataan-pernyataan yg telah dikemukakan. Cak Rat akan pergi ke Istana Merdeka. Senin depan.

6.tiga.5 Kalimat jawaban: kalimat nir sempurna yang bertindak menjadi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan. Siapa namamu? Cak Rat.
6.3.6 Kalimat seruan: kalimat seruan terbatas dalam gerombolan istilah serta frase yang sederhana saja, tanpa struktur klausa yg mendasarinya sama sekali; ketiadaan struktur klausa tadi disebabkan oleh ketiaadaan unsur predikat pada dalamnya.
Kalimat seruan mencakup:
A.struktur Nonklausa:
Kelompok 1:
(i) panggailan/vokatif (dalam biasanya berupa nama-nama orang atau pangkat panggilan orang) contoh: Cak Rat!
(ii) Salam: aktualisasi diri permanen yg dipergunakan secara ritual buat menemui orang, memulai percakapan, atau dalam waktu perpisahan. Biasanya arti istilah yg sebenarnya sudah berubah atau seringkali jua hilang samasekali. Misalnya: Apa keterangan!!
(iii) Teriakan: pendek, singkat dan bersifat ekspresif, tidak mengharapkan respon atau jawaban tertentu. Dipakai buat menyatakan perasan yg bertenaga serta dalam seperti kesakitan, kejutan dan sebagainya. Contoh: aduh!!
Kelompok dua:
(i) judul: terdiri lebih berdasarkan satu kata maka dalam umumnya menuruti peraturan struktur frase menggunakan pengarang termasuk sebagai agentif. Dalam membacanya struktur tersebut diucapkan menggunakan sebuah pola intonasi akhir tunggal.
(ii) Motto: terdiri lebih dsri satu kata memperlihatkan struktur frasa yang teratur. Contoh: Hidup mulia atau mati syahid!!
(iii) Inkripsi: bila dibatasi dalam struktur frasa misalnya pula halnya ‘toast’ ekspresi maka acapkali dimulai menggunakan buat, kepada, keharibaan, kepangkalan, bagi, demi yg bermakna ‘dipersembahkan kepada’ dan diikuti oleh nominal. Contoh: Buat Pak Beye yg terhormat.
B.struktur Istimewa
(i)Metabahasa: bahasa tentang bahsa. Dalam pemakaian bahasa misalnya ini, beberapa bentuk bahasa sebagai utama pembicaraan sebagai akibatnya kehilangan kegunaannya yang asli.
(ii)Bahasa singkat: menghilangkan sejumlah istilah tugas menggunakan tujuan menghemat penulisan umumnya buat penulisan judul dan pesan singkat.
7.Berdasarkan posisinya pada percakapan

7.1 Kalimat situasi: kalimat yang memulai suatu dialog. Dapat juga mengikuti panggilan, salam, seruan, atau jawaban yang berbentuk tetap terhadap keliru satu dari ketiganya itu. Contoh: Selamat siang!
7.dua Kalimat urutan: kalimat yg menyambung atau meneruskan suatu pembicaraan tanpa pergantian pembicara. Contoh:
Kemarin saya pergi mengunjungi nenek (kalimat situasi)
Dia sangat gembira melihat saya (kalimat urutan)
7.3 Kalimat jawaban: kalimat yg menyambung atau meneruskan suatu pembicaraan dengan pergantian pembicara. Contoh: apa informasi? Kabar baik!

8. Berdasarkan konteks dan jawaban yg diberikan

8.1 Kalimat salam: suatu formula permanen yg digunakan dalam pertemuan atau perpisahan menyebabkan suatu balasan atau jawaban yang permanen yang sering merupakan ulangan dari salam tadi.
8.dua Kalimat panggilan: kalimat pendek yang ditujukan buat mendapat perhatian serta menimbulkan jawaban yang beraneka ragam, umumnya berupa pertanyaan singkat.
8.3 Kalimat seruan: kalimat pendek yang umumnya berpola permanen dengan intonasi eksklusif, ada dari beberapa insiden yang nir diduga dalam konteks linguistk atau nonlinguistik.
8.4 Kalimat pertanyaan: kalimat yg menimbulkan suatu jawaban linguistik.
8.lima Kalimat permohonan: kalimat yg menagih respon berupa perbuatan yang dapat pula diiringi oleh respon linguistik eksklusif.
8.6 Kalimat pernyataan: kalimat yg menuntut respon linguistik atau nonlinguistik yg disebut indikasi perhatian.

Rujukan:

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Comments