KISAH MENARIK LEGENDA DEWI SATI ISTRI PERTAMA DEWA SIWA
Kisah Dewi Sati
Legenda Dewi Sati, istri pertama Siwa adalah keliru satu yg sudah memikat dan menginspirasi wanita India selama berabad-abad.
Kata "sati" (Sankerta: सती ; Satī) berarti perempuan berbudi luhur dan pada tradisi India seseorang perempuan yang melakukan sati akan dicermati menjadi Dewi dan akan langsung menuju nirwana.
Dewi Sati, juga dikenal menjadi Dakshayani (Sanskerta: दक्षायणी; Dakshāyaṇī), merupakan Dewi umur panjang serta keanggunan pernikahan Hindu. Dewi Sati atau Dakshayani adalah permaisuri pertama Dewa Siwa.
Dewi Sati dikenal sangat berapi-api, dengan temperamen yang menyeramkan sekaligus peduli. Namun, beliau pula mengasihi dan sangat baik hati secara alami.
Dewa Siwa selalu dikaitkan menggunakan dewi istri tercinta Parwati. Tetapi, Dewi Parvati merupakan istri ke 2 Siwa.
Cinta pertamanya, istri pertamanya merupakan Dewi Sati. Dewi Sati, personifikasi energi wanita yang kuasa, mengambil kelahiran insan atas saran Brahma, Tuhan Penciptaan.
Sati dilahirkan sebagai putri berdasarkan Daksha Prajapati, putra Brahma, jadi beliau dipanggil Dakshayani. Dia mendapat nama Sati karena dia adalah cucu Brahma dan Daksha menjadi putra Brahma, dia menamai putrinya setelah bentuk feminin "Kebenaran" yang disebut "Sati".
Ayah dari Daksha yaitu Dewa Brahma menginginkan agar Sati harus tumbuh serta menikahi Dewa Siwa. Dia ingin membawa Siwa keluar menurut penebusan dosa dan beliau mulai mengikutinya sejak mini .
Devosi atau bakti dewi Sati buat yang kuasa Siwa tumbuh dan Sati memutuskan bahwa beliau hanya akan menikahi Dewa Siwa. Dia menolak semua lamaran berdasarkan raja-raja yang kaya dan terkenal, lantaran beliau ingin menikah dengan yang kuasa Siwa.
Untuk memenangkan hati pertapa Siwa, dewi Sati meninggalkan semua kenyamanannya serta mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya serta pergi ke hutan yang pada.
Sati memahami bahwa satu-satunya cara buat memenangkan hati Siwa adalah dengan melakukan penebusan dosa.
Dewi Sati mulai melakukan penebusan dosa dengan berpuasa dan mengucapkan mantra kudus. Terlepas berdasarkan kondisi cuaca yang sangat dingin dan nir menyenangkan, Sati terus bermeditasi dalam nama Dewa Siwa.
Akhirnya, tobatnya menjadi berbuah. Dewa Siwa sebagai sangat bahagia karena pengabdiannya serta menetapkan buat bermanifestasi pada depannya.
Menurut kehendaknya, Dewa Siwa setuju untuk menikahinya. Sati menjadi sangat bahagia pada luar keyakinannya serta kemudian dia kembali ke istananya, menunggu hari Siwa akan datang dan menikahinya.
Dewi Shakti sebagai Sati merupakan Avatar pertama yg lahir pada tengah dunia insan, dan di Avatar ke 2, dia merupakan Parvati atau Parwati.
Ketika Daksa melakukan Yajna, dia mengundang seluruh tuhan kecuali Siwa serta Sati. Sati sangat murung setelah tidak mendapat undangan untuk yajna.
Sati bersikeras menghadiri program tadi, meskipun terdapat ketidaksetujuan menurut Dewa Siwa. Ketika Sati memasuki istana, raja Daksha menghinanya.
Dia menyampaikan bahwa anak perempuannya yg lain lebih terhormat dan layak dihormati daripada Siwa dan Sati.
Sati tidak sanggup menanggung ketidakhormatan ayahnya terhadap suaminya. Kemudian Dewi Sati mendekati para sadas (wilayah tempat pengorbanan di mana imam utama duduk).
Sati bergemuruh:
Semua undangan takut akan kutukan tersebut, karenanya merekapun pergi menghilang. Ketika Siwa mendengar ini dia sangat marah. Dia membentuk makhluk Veerbhadra menurut ujung rambutnya.
Veerbhadra merobek kepala raja Daksha serta melemparkannya ke pada barah korban kudus yang sama. Tetapi diproklamasikan bahwa yajna nir boleh dibiarkan tidak lengkap, jadi ketua kambing ditempatkan di Daksha buat memulihkan hidupnya.
Dengan rasa murung yang mendalam, dewa Siwa mulai mengembara membawa mayat Sati di pelukannya.
Siwa memulai tarian penghancuran alam semesta. Untuk menyelamatkan alam semesta, dan untuk menghancurkan keterikatan dengan dewa siwa ini, yang kuasa Wisnu dengan chakra sudarshannya memotong tubuh Sati sebagai beberapa bagian. Potongan tubuh Sati jatuh di loka yg tidak selaras dan ini dianggap Shakti Peeths atau loka peribadatan (kuil).
Ada 52 loka peribadatan serta diyakini bahwa jika kita menyembah pada loka-loka ini dengan pengabdian yang ikhlas, semua asa akan terpenuhi.
Di Avatar pertama, Dewi Shakti lahir menjadi Sati dilahirkan sebagai putri Daksha. Tetapi karena Daksha menghina Mahadewa atau dewa Siwa, lalu Sati pergi jauh meninggalkan tubuh materinya.
Begitulah kesetiaan serta perjuangannya yg mendalam berubah sebagai pencapaian besar menikahi Dewa Siwa.
Legenda Dewi Sati, istri pertama Siwa adalah keliru satu yg sudah memikat dan menginspirasi wanita India selama berabad-abad.
Kata "sati" (Sankerta: सती ; Satī) berarti perempuan berbudi luhur dan pada tradisi India seseorang perempuan yang melakukan sati akan dicermati menjadi Dewi dan akan langsung menuju nirwana.
Dewi Sati, juga dikenal menjadi Dakshayani (Sanskerta: दक्षायणी; Dakshāyaṇī), merupakan Dewi umur panjang serta keanggunan pernikahan Hindu. Dewi Sati atau Dakshayani adalah permaisuri pertama Dewa Siwa.
Dewi Sati dikenal sangat berapi-api, dengan temperamen yang menyeramkan sekaligus peduli. Namun, beliau pula mengasihi dan sangat baik hati secara alami.
Dewa Siwa selalu dikaitkan menggunakan dewi istri tercinta Parwati. Tetapi, Dewi Parvati merupakan istri ke 2 Siwa.
Cinta pertamanya, istri pertamanya merupakan Dewi Sati. Dewi Sati, personifikasi energi wanita yang kuasa, mengambil kelahiran insan atas saran Brahma, Tuhan Penciptaan.
Sati dilahirkan sebagai putri berdasarkan Daksha Prajapati, putra Brahma, jadi beliau dipanggil Dakshayani. Dia mendapat nama Sati karena dia adalah cucu Brahma dan Daksha menjadi putra Brahma, dia menamai putrinya setelah bentuk feminin "Kebenaran" yang disebut "Sati".
Ayah dari Daksha yaitu Dewa Brahma menginginkan agar Sati harus tumbuh serta menikahi Dewa Siwa. Dia ingin membawa Siwa keluar menurut penebusan dosa dan beliau mulai mengikutinya sejak mini .
Devosi atau bakti dewi Sati buat yang kuasa Siwa tumbuh dan Sati memutuskan bahwa beliau hanya akan menikahi Dewa Siwa. Dia menolak semua lamaran berdasarkan raja-raja yang kaya dan terkenal, lantaran beliau ingin menikah dengan yang kuasa Siwa.
Untuk memenangkan hati pertapa Siwa, dewi Sati meninggalkan semua kenyamanannya serta mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya serta pergi ke hutan yang pada.
Sati memahami bahwa satu-satunya cara buat memenangkan hati Siwa adalah dengan melakukan penebusan dosa.
Dewi Sati mulai melakukan penebusan dosa dengan berpuasa dan mengucapkan mantra kudus. Terlepas berdasarkan kondisi cuaca yang sangat dingin dan nir menyenangkan, Sati terus bermeditasi dalam nama Dewa Siwa.
Akhirnya, tobatnya menjadi berbuah. Dewa Siwa sebagai sangat bahagia karena pengabdiannya serta menetapkan buat bermanifestasi pada depannya.
Menurut kehendaknya, Dewa Siwa setuju untuk menikahinya. Sati menjadi sangat bahagia pada luar keyakinannya serta kemudian dia kembali ke istananya, menunggu hari Siwa akan datang dan menikahinya.
Ketika Daksa melakukan Yajna, dia mengundang seluruh tuhan kecuali Siwa serta Sati. Sati sangat murung setelah tidak mendapat undangan untuk yajna.
Sati bersikeras menghadiri program tadi, meskipun terdapat ketidaksetujuan menurut Dewa Siwa. Ketika Sati memasuki istana, raja Daksha menghinanya.
Dia menyampaikan bahwa anak perempuannya yg lain lebih terhormat dan layak dihormati daripada Siwa dan Sati.
Sati tidak sanggup menanggung ketidakhormatan ayahnya terhadap suaminya. Kemudian Dewi Sati mendekati para sadas (wilayah tempat pengorbanan di mana imam utama duduk).
Sati bergemuruh:
Suami saya, Tuan Penguasa telah dihina tanpa alasan yg baik. Tidak ada kesalahan pada dalam Dia. Dikatakan di pada buku kudus bahwa mereka yang mencuri pengetahuan, mereka yang mengkhianati seseorang Pengajar serta mereka yang mencemarkan Tuhan adalah orang yg berdosa besar serta harus dieksekusi.Setelah mengucapkan istilah-kata ini, Dewi melemparkan dirinya ke dalam barah kudus bercahaya. Dan upacara yajna yg dilakukan oleh Daksha pun dinodai.
Semua undangan takut akan kutukan tersebut, karenanya merekapun pergi menghilang. Ketika Siwa mendengar ini dia sangat marah. Dia membentuk makhluk Veerbhadra menurut ujung rambutnya.
Veerbhadra merobek kepala raja Daksha serta melemparkannya ke pada barah korban kudus yang sama. Tetapi diproklamasikan bahwa yajna nir boleh dibiarkan tidak lengkap, jadi ketua kambing ditempatkan di Daksha buat memulihkan hidupnya.
Dengan rasa murung yang mendalam, dewa Siwa mulai mengembara membawa mayat Sati di pelukannya.
Siwa memulai tarian penghancuran alam semesta. Untuk menyelamatkan alam semesta, dan untuk menghancurkan keterikatan dengan dewa siwa ini, yang kuasa Wisnu dengan chakra sudarshannya memotong tubuh Sati sebagai beberapa bagian. Potongan tubuh Sati jatuh di loka yg tidak selaras dan ini dianggap Shakti Peeths atau loka peribadatan (kuil).
Ada 52 loka peribadatan serta diyakini bahwa jika kita menyembah pada loka-loka ini dengan pengabdian yang ikhlas, semua asa akan terpenuhi.
Di Avatar pertama, Dewi Shakti lahir menjadi Sati dilahirkan sebagai putri Daksha. Tetapi karena Daksha menghina Mahadewa atau dewa Siwa, lalu Sati pergi jauh meninggalkan tubuh materinya.
Begitulah kesetiaan serta perjuangannya yg mendalam berubah sebagai pencapaian besar menikahi Dewa Siwa.
Comments
Post a Comment