HANDICRAFT LAMPU HEMAT ENERGI LED BIKIN LAMPU JT 27 LED DARI TOPLES LEBARAN

Salam jumpa lagi menggunakan saya Dion yang selalu Mloto. Kali ini buat yang kesekian kalinya aku menulis handicraft, bilang aja handycraft lampu ekonomis energi LED. Dalam artikel ini aku menulis tentang cara bikin lampu JT 27 LED menurut toples lebaran bekas. Mungkin ada yang tanya apa sih lampu JT? JT ituu... Apa ya *mikir* singkatnya sih JT (Joule Thief) adalah rangkaian elektronika sederhana dengan beberapa komponen buat... *lengkapnya DISINI* Kok mulek kayak gini ya.. Ga papa deh bisanya kayak gini bro,.

Lampu JT 27 LED dari toples lebaran bekas ini aku sebut lampu ekonomis tenaga sebab relatif awet buat pada gunakan dalam situasi emergency. Handicraft Lampu LED berdasarkan toples lebaran ini dapat pada pakai menjadi pengganti lampu lilin dalam waktu terjadi pemadaman listrik PLN. *hee.. Panjang nyee.. Dengan hanya 1 buah baterai bekas saja lampu JT 27 LED ekonomis energy bisa menyala, apalagi lebih dari 1 baterai. Mengapa sanggup begitu? Jika anda sudah membaca atikel aku terdahulu tentang rangkaian lampu JT, tentu anda mendapat citra mengapa hanya menggunakan 1 baterai saja mampu menyalakan 27 LED bersamaan. Yups, jawabannya daya yang di butuhkan buat menyalakan lampu led sebanyak 27 butir ini sangat sedikit sebagai akibatnya residu-sisa energi dari baterai bekas masih dapat pada olah lagi sang rangkaian JT sebagai energy ekstra hingga tenaga yang tersimpan benar2 terkuras habis.
Agar lampu hemat energi JT 27 LED ini bisa di manfaatkan untuk penjelasan dalam ketika PLN meninggal maka harus pada kembangkan lagi yaitu dengan menambah daya berdasarkan power supply, pada hal ini baterai. Jadi jika ingin menerima manfaat maksimal untuk penjelasan ruang tamu, lampu JT 27 LED ini wajib pada tambah baterai. Tidak relatif hanya 1 baterai bekas.

Sebagai intermezo, aku pilih membuat sendiri handicraft lampu hemat energi LED ini sebab menurut beberapa eksperimen yg saya lakukan dalam lampu emergency charger dan lampu JT, aku permanen condong ke lampu JT. Memang laba memakai lampu emergency charge, kita tidak perlu repot membarui baterai jika daya sudah habis. Tetapi dalam prakteknya lampu dengan baterai charge nir bisa bertahan usang, kisaran waktunya maksimum 1 jam. Apalagi apabila lampu emergency tersebut sudah lama terpakai. Makin usang usia lampu emergency charge, makin berkurang pula usia baterai charge. Alias gampang drop.

Sedangkan handicraft lampu JT 27 LED yang aku bikin berdasarkan toples dan bahan bekas ini sanggup bertahan 9 jam dengan dua batre (AA) bekas. Sebenarnya lampu ini masih bisa menyala sampai 12 jam tetapi tingkat pencahayaannya berkurang / makin redup. Oleh karenanya aku menyebutnya menggunakan handycraft lampu ekonomis energy LED.

Lanjut ke cara bikin handicraft lampu hemat tenaga 27 LED menurut toples lebaran bekas. Langsung saja bahan-bahan yang di butuhkan merupakan menjadi berikut:
  1. Toples (bekas kue lebaran)
  2. LED (warna putih atau kuning belia, biar terperinci)
  3. Triplek / PCB bekas
  4. Tempat baterai (menurut remote, mainan bekas atau apapun)
  5. Rangkaian JT (cara bikinnya LIHAT disini)
  6. Kabel kecil ( 2 jengkal)
  7. Saklar geser tiga kaki On-Off-On

Alat pelengkap:
  1. Solder
  2. Timah/Tenol
  3. Sedotan Timah
  4. Pinset
  5. Lem (saya pakai lem bakar)

Cara bikin handicraft lampu LED:
  • Pertama aku menciptakan dudukan lampu LED menggunakan menciptakan bilah-bilah berukuran tiga X 10cm sebanyak tiga lbr. Kali ini saya menggunakan PCB bekas. Namun bila tidak terdapat, mampu memakai triplek tebal tiga mm.
  • Gabungkan ke tiga bilah tadi membangun segitiga sama sisi. Rekatkan sudut-sudutnya memakai lem. (Bisa menggunakan lem bakar, lem aibon atau alteco). Lihat GB.
  • Setelah itu, pasang LED pada ketiga sisi bilah tadi. Untuk handicraft ini, Saya menggunakan LED gepeng bekas lampu ornamen natal sebanyak 27 buah. Namun bila anda menggunakan LED biasa (putih super bright) terdapat baiknya sebelum bilah di rakit menjadi segitiga sama sisi, anda lubang-lubangi dulu 3 bilah papan tersebut menjadi tempat dudukan LED. Keuntungan apabila memakai LED biasa merupakan pengkabelan tidak terlihat dari luar.
  • Untuk merekatkan LED dalam papan, aku memakai double tape misalnya terlihat pada gambar. Lalu rekatkan kabel-kabel penghubung led dengan menggunakan solder serta tenol. INGAT! Perhatikan polaritas (min plesnya) LED, jangan sampai terbalik. Jika terbalik maka LED tidak akan menyala. Lihat pada sini
  • Kemudian rekatkan bilah yang sudah di pasangi LED tersebut pada tutup toples bagian pada. Pastikan dulu apakah LED telah menyala seluruh. Cara tesnya gunakan dua-3 baterai jam dinding pada pasang seri (seperti baterai senter itu lo), hubungkan kabel (+) ke ketua batre dan (–) ke ekor batre. Bisa pula dengan adaptor (jika punya) pastikan buat memilih voltage mini terlebih dahulu buat menjaga agar led nir putus lantaran kelebihan tegangan.
  • Jika telah sukses (menyala) selanjutnya kita pasang rangkaian Joule Thief [klik] buat cara bikin rangkaiannya. Nggak sulit kok cuma butuh tiga komponen doank. 
  • Setelah rangakaian JT terselesaikan, kita lanjut ke power supply. Siapkan loka baterai bekas (apa aja yang krusial mampu buat nempatin baterai). Saya memakai loka baterai dari bekas sensor urinoir VIP. Lubangi tutup toples dan loka baterai buat jalur kabel. Pake ujung solder saja.
  • Buat lubang kotak buat loka saklar. Masukkan rangkaian JT ke dalam loka baterai, rekatkan dengan lem bakar. pasang saklar sinkron selera anda. Untuk saklar, aku menggunakan saklar geser tiga kaki On – Off – On. Pastikan semua jalur kabel sahih dan lakukan tes berulang-ulang untuk memastikan lampu menyala. 
  • Setelah handicraft lampu serta rangkaian JT oke, rekatkan loka baterai tadi dalam sisi luar berdasarkan tutup toples dan hasilnya seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Handicraft lampu ekonomis energi led dari toples pun telah jadi.


Saatnya untuk coba menyalakan handicraft lampu ekonomis energi ini, serta tringgggg....


Karena lampu irit tenaga jt 27 LED berdasarkan toples lebaran bekas ini ada dua tingkat pencahayaan maka saya menggunakan loka baterai berisi 4 butir. Saya bagi tegangan baterai menjadi dua group. Group 1 berisi 2 baterai AA dengan tegangan 3 volt buat pencahayaan redup. Group 2 berisi 4 baterai AA (group 1 pada tambah 2 pcs baterai lagi) dengan tegangan total 6 volt buat pencahayaan terperinci. Lihat gambar biar kentara.
Dari gambar pada atas bisa aku jelaskan misalnya ini. Kabel min (-) langsung pada sambung kabel min (katoda) LED. Kabel yg (3V) di sambung ke kaki kanan saklar geser 3 kaki. Kabel (6v) pada sambung ke kaki kiri saklar. Sedangkan kaki tengah saklar pada sambung dengan kabel kumparan JT. Sampai di sini gundah nggak kira-kira? Bila masih gundah silakan tulis di komentar atau pada wall FB saya Deion.

Perbedaan tingkat pencahayaan handicraft lampu LED hemat energi tampak pada gambar pada bawah ini

(Gb. Atas, dengan menggunakan tingkat pertama tegangan 3 volt)

(GB. Atas dengan memakai taraf kedua tegangan 6 volt)

Hasil pencahayaan dari handycraft lampu ekonomis energy JT toples bekas pada syarat gelap. Pas kebetulan PLN hari itu juga Innalillahi. Jadi... Yah begitulah hasilnya.

*Gambar serta updetannya menyusul ya bro,.. Ngantuk euyy...*

Gambar serta updetan sudah pada perbaharui mitra. Silakan simak barangkali handicraft lampu emergency contoh LED begini terdapat keuntungannya. Bukan buat ngajari akan tetapi pengen punya teman-teman yg mampu mamemanfaatkan barang sisa. Biar nggak terus-terusan di cap warga 'konsumtif' terus sama bule.Sekian saja handicraft lampu JT ini, silakan berkreasi sendiri selama ciptaan itu belum belum di larang.

Salam,

Comments