APA ITU HUKUM OHM & RANGKAIAN SERI/PARALEL RESISTAN
Apa itu HUKUM OHM & Rangkaian Resistan seri & Paralel
Kita sering mendengar kata Hukum Ohm pada bidang kelistrikan. Hukum Ohm adalah Salah satu dasar ilmu kelistrikan.
Lalu apa suara menurut Hukum Ohm (Ohms Laws) tadi ?
Bunyi Hukum Ohm :
Tegangan (V) = Arus (I) x Resistan (R)
Sebagai Contoh perhitungan Hukum Ohm:
Suatu Instalasi menggunakan Tegangan 220 Volt dengan Beban Resistan sebesar 10 Ohm, maka Arus yang dihasilkan dalam Instalasi tadi adalah :
Diketahui :
Tegangan (V) = 220 Volt
Resistan (R) = 440 Ohm
Rumus : V = I x R
220 Volt = I x 10 Ohm
Maka , I = V : R
I = 220 Volt : 10 Ohm
I = 22 Ampere
Arus yang didapatkan adalah sebesar = 22 Ampere
Apa itu aturan ohm & Rangkaian seri/paralel
Dua cara perhitungan Rangkaian Resistan secara Rangkaian Paralel serta Rangkaian Seri
Resistan pada suatu rangkaian listrik terkadang terpasang menggunakan jumlah lebih dari 2 jenis Resistan, serta mempunyai ukuran Resistan yg berbeda-beda jua.
Perhitungan dalam memilih jumlah Resistan total atas beberapa campuran nilai Resistan ini memiliki rumus yang tidak sinkron sesuai dengan cara rangkaian Resistan tersebut dipasangkan.
Perhitungan Resistan Total buat pemakaian beberapa Resistan dalam satu rangkaian memiliki 2 cara sesuai dengan bentuk rangkaian, yaitu :
Contoh perhitungan:
Jika dalam suatu rangkaian Resistan (R) yang dibuat secara rangkaian Paralel terdapat dua butir Resistan yang tidak sama, yaitu :
R1 = 10 Ohm & R2 = 10 Ohm, Maka Rtotal (Resistan Total) yg dihasilkan menurut rangkaian tadi, merupakan :
Rtotal = lima Ohm
Rtotal = R1 + R2
Contoh Perhitungan:
Jika dalam satu rangkaian Seri terdapat dua butir Resistan, Yaitu : R1 = 10 Ohm & R2 = 10 Ohm, Maka Rtotal merupakan :
Rtotal = R1 + R2
Rtotal = 10 Ohm + 10 Ohm
Rtotal = 20 Ohm
Kesimpulan :
Semoga Artikel ini bisa menaruh tambahan pengetahuan yang berguna !
CARA FLEXI
Kita sering mendengar kata Hukum Ohm pada bidang kelistrikan. Hukum Ohm adalah Salah satu dasar ilmu kelistrikan.
Hukum Ohm
Hukum Ohm atau dalam bahasa inggris disebut dengan Ohms Laws pertama kali diperkenalkan oleh George Simon Ohm (1789-1854) seorang fisikawan berdasarkan jerman pada tahun 1825.Hukum Ohm atau biasa diklaim juga dengan Ohms Laws pertama kali diperkenalkan sang George Simon Ohm, dari nama penemunya inilah satuan Resistan atau resistansi dipengaruhi menjadi pada satuan Ohm
Lalu apa suara menurut Hukum Ohm (Ohms Laws) tadi ?
Bunyi Hukum Ohm :
Besar Arus Listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar berbanding lurus menggunakan Tegangan serta berbanding terbalik menggunakan Resistan.atau dituliskan pada Rumus menjadi berikut :
Tegangan (V) = Arus (I) x Resistan (R)
Sebagai Contoh perhitungan Hukum Ohm:
Suatu Instalasi menggunakan Tegangan 220 Volt dengan Beban Resistan sebesar 10 Ohm, maka Arus yang dihasilkan dalam Instalasi tadi adalah :
Diketahui :
Tegangan (V) = 220 Volt
Resistan (R) = 440 Ohm
Rumus : V = I x R
220 Volt = I x 10 Ohm
Maka , I = V : R
I = 220 Volt : 10 Ohm
I = 22 Ampere
Arus yang didapatkan adalah sebesar = 22 Ampere
Apa itu aturan ohm & Rangkaian seri/paralel
Dua cara perhitungan Rangkaian Resistan secara Rangkaian Paralel serta Rangkaian Seri
Resistan pada suatu rangkaian listrik terkadang terpasang menggunakan jumlah lebih dari 2 jenis Resistan, serta mempunyai ukuran Resistan yg berbeda-beda jua.
Perhitungan dalam memilih jumlah Resistan total atas beberapa campuran nilai Resistan ini memiliki rumus yang tidak sinkron sesuai dengan cara rangkaian Resistan tersebut dipasangkan.
Perhitungan Resistan Total buat pemakaian beberapa Resistan dalam satu rangkaian memiliki 2 cara sesuai dengan bentuk rangkaian, yaitu :
- Perhitungan Resistan Total dalam Rangkaian Paralel
Contoh perhitungan:
Jika dalam suatu rangkaian Resistan (R) yang dibuat secara rangkaian Paralel terdapat dua butir Resistan yang tidak sama, yaitu :
R1 = 10 Ohm & R2 = 10 Ohm, Maka Rtotal (Resistan Total) yg dihasilkan menurut rangkaian tadi, merupakan :
- Perhitungan Resistan Total (Rtotal) pada suatu Rangkaian Seri
Contoh Perhitungan:
Jika dalam satu rangkaian Seri terdapat dua butir Resistan, Yaitu : R1 = 10 Ohm & R2 = 10 Ohm, Maka Rtotal merupakan :
Rtotal = R1 + R2
Rtotal = 10 Ohm + 10 Ohm
Rtotal = 20 Ohm
Kesimpulan :
Jumlah total Resistan yg dihubungkan secara Seri memiliki nilai total resistan lebih akbar dibandingkan apabila resistan tersebut dihubungkan secara Paralel.Apa itu hukum ohm & rangkaian seri/paralel resistan
Semoga Artikel ini bisa menaruh tambahan pengetahuan yang berguna !
CARA FLEXI
Comments
Post a Comment