AKTIVASI OTAK TENGAH BETULKAH ADA

Cara flexi---Kemaren pada tempat tinggal saya kedatangan tamu yang kebetulan adalah mitra usang yg dulu sering berbisnis dengan aku , ia datang menggunakan beberapa orang yg ucapnya menurut sebuah forum penyelenggara aktifasi otak tengah. Teman saya ini memperlihatkan kerjasama, buat merekrut anak-anak yg berusia kurang lebih kelas 1 hingga kelas lima sekolah dasar. Jujur saja awalnya aku tertarik mendengan tawaran ini, apalagi selesainya melihat fresentasi singkat dari tim ini. Tapi kepada tim saya sampaikan aku akan pelajari terlebih dahulu materi mereka, baru nanti aku akan putuskan buat bergabung atau tidak.
Setelah pulang kerja, pada tempat tinggal pribadi saya kumpulkan beberapa literatur dan buku-kitab tentang perkembangan serta teori-teori otak. Lalu saya buka beberapa web buat melakukan perbadingan, terdapat beberapa pandangan yg bhineka, masing-masing ahli ini melihat menurut berbagai aspek serta sudut pandang masing-masing. Lantaran telah poly pandangan maka aku coba ulas kabar dan datanya serta sedikit pendapat saja..selanjutnya terserah anda jua berpendapat.!! Hehehe....


Asal Muasal Aktifasi Otak Tengah

Jika ditinjau secara umum, pada rakyat sudah usang berkembang kontroversi tentang aktivasi otak tengah ini. Tidak sedikit rakyat yang menaruh tanggapan positif terhadap program ini. Mereka begitu memercayai keuntungannya. Sebaliknya, banyak juga warga yang memandang negatif, menuding acara ini menjadi bentuk penipuan gaya baru. Kendati begitu, fenomena maraknya pembinaan aktivasi otak tengah pada Indonesia sudah poly diikuti rakyat. Meski wajib merogoh kocek lebih pada sebanyak Rp3,lima juta per anak untuk mengikuti pembinaan selama 2 hari,tidak sedikit rakyat yg mengikutkan anaknya pada acara ini. Malah, Genius Mind Consultancy (GMC)–Indonesia sebagai lembaga penyelenggaraan pelatihan aktivasi otak tengah pada Indonesia telah memiliki cabang waralaba hampir pada semua Indonesia. Untuk setiap kota biasanya terdapat pemegang lisensi master dan sublisensi. Di Jakarta contohnya telah ada empat lembaga GMC yang berdiri. Demikian juga di Bekasi ada satu pemegang lisensi master dan delapan cabang lainnya. Hal serupa juga terjadi di kota-kota lain di Indonesia. Ibaratnya, kini Indonesia sedang demam aktivasi otak tengah. Sudah lima tahun GMC mengembangkan metode aktivasi otak tengah yg dilakukan pada saat dua hari di Malaysia serta negara lain (khusus buat usia 5–15 tahun). Pencetus pembinaan ini adalah pria berkebangsaan Malaysia David Ting.
Disebut-sebut, metode aktivasi otak tengah sudah berkembang selama 50 tahun pada Jepang. Sebagian warga meyakini taraf keberhasilan pembinaan ini sangat fenomenal serta membantu ribuan anak pada seluruh dunia menjadi lebih cerdas, berbakat, dan punya karakter yg baik. GMC hadir di Indonesia pertama kali pada Batam menggunakan program yg dilaksanakan pada 26–27 September 2009. Program yg sama pula lalu pada ikuti di Bandung serta sekitarnya sampai Cirebon, pula pada lepas yg sama. Setelah itu, acara ini digelar pada sejumlah kota di Indonesia. Pemegang master lisensi GMC buat daerah Indonesia adalah Donny Satiya.
Saking fenomenalnya, Sabtu (25/9), GMC Indonesia melatih 50 anggota TNI (TNI) di markas besar Cilangkap sesudah pada 12 April 2010 GMC Indonesia berkunjung buat memberikan presentasi mengenai aktivasi otak tengah. Kesaksian-kesaksian mengenai manfaat dari aktivasi otak tengah mungkin telah tidak terhitung. Banyak kisah dan pengalaman yg diungkapkan orang tua alumni di halaman situs resmi GMC Indonesia dan cabang kota lain hingga di jejaring sosial global maya Facebook. Kabarnya anak-anak yang mengikuti pelatihan ini tidak hanya bisa menggambar serta membaca dengan mata tertutup, namun juga memiliki kemampuan ajaib lain.
Sebagaimana dapat dicermati dalam laman akun Facebook GMC Indonesia, contohnya, dikisahkan perihal GMC cabang Gresik yg menemukan kenyataan baru. Jika umumnya seorang anak (selesainya mengikuti training) bisa mengetahui rona dan gambar menggunakan cara diraba, dicium, didengar, tetapi keliru satu murid GMC Gresik sanggup menebak tulisan pada kertas yang dilipat menggunakan cara menggunakan alat lidah, yaitu lidah. Namun, kabar itu belum terkonfirmasi sahih atau tidaknya. Meski demikian, aktivasi otak tengah diyakini menciptakan anak-anak mampu membaca dan melihat dengan mata tertutup (blind fold),karakter mereka sebagai lebih baik, serta prestasi sekolah mereka semakin tinggi.
Sudah poly kesaksian yg menyatakan kebenarannya. Bukti lain yang lebih fenomenal tentang acara ini adalah adanya pengakuan berdasarkan Museum Rekor Indonesia (Muri) terhadap aktivitas bersepeda dengan mata tertutup yang diikuti 500 anak dalam Mei 2010 di Jakarta yang diselenggarakan GMC Indonesia. Sebagian orang menuding, mata anak-anak yg mengikuti aktivitas sepeda kalem pada Bundaran HI Jakarta tersebut tidak sepenuhnya ditutup sebagai akibatnya mereka masih sanggup melihat dan mengayuh sepeda menggunakan aman. Namun argumentasi lain juga menyebutkan bahwa jika memang terjadi kebohongan, apakah mungkin dilakukan secara kompak sang 500 anak tadi?
Yang kentara, menurut pemilik lisensi GMC cabang Bekasi Timur Faisal NA Moeliza, hingga ketika ini belum terdapat laporan mengenai efek negatif menurut mengikuti pembinaan aktivasi otak tengah ini. ”Efek aktivasi otak tengah terhadap setiap anak bhineka. Efek yang dirasakan satu anak tidak bisa dijadikan tolok ukur dalam anak lain,” ungkapnya kepada Seputar Indonesia(SINDO). Dalam artikelnya yang berjudul ”Now Everyone Can Be a Genius” sebagaimana yg dipublikasi dalam halaman situs GMC,David Ting mengungkapkan sejak tahun 2005 GMC telah menemukan pendekatan ilmiah buat mengaktifkan otak tengah. Setelah diaktivasi seorang bisa melihat lewat mata tertutup dengan menggunakan gelombang eksklusif di bagian otak yg dikenal dengan mesencephalon.
Lokasinya terletak pada antara otak kanan dan kiri. Otak tengah akan berada pada syarat tidur atau kurang berfungsi dampak stres serta sedih. Setelah diaktivasi, kekuatan otak tengah balik bangkit serta poly potensi yg timbul, yang secara sederhana dikatakan sebagai jenius. ”Beberapa manfaat aktivasi otak tengah di antaranya memperbaiki memori sehingga sanggup belajar banyak hal pada waktu lebih sedikit. Lebih konsentrasi, kreatif atau inovatif,memperbaiki bakat, menyeimbangkan hormon atau lebih sehat, serta menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan kiri,”ujar David. Namun, argumentasi David mendapat sanggahan sangat keras dari kalangan medis pada mana dunia kedokteran nir mengenal kata otak tengah.
Karena istilah otak tengah hanya digunakan dalam waktu pembentukan otak dalam janin pada kandungan. Setelah pembentukan itu terselesaikan, otak tengah (midbrain/mesencephalon) telah digolongkan menjadi batang otak. Kemudian kajian psikologis jua bertolak belakang menggunakan pandangan David yang mengungkapkan otak tengah (mesencephalon) merupakan penyeimbang otak kanan serta kiri. Sebab, dalam pandangan psikologis, fungsi mesencephalon bukan sebagai penyeimbang otak kanan serta otak kiri, melainkan sebagai perantara antara pikiran sadar serta pikiran bawah sadar. Karena itu, dalam page jejaring sosial Facebook, tidak sedikit pihak yg menggugat dan mencerca GMC ini.
Mereka berpendapat apa yang dijanjikan GMC pada promosinya bisa menciptakan anak jenius menggunakan cara instan melalui training yang hanya dua hari adalah penipuan besar . Dalam salah satu akun Facebook yg bernama Menggugat GMC Indonesia tidak hanya diungkapkan mengenai pengalaman tidak baik para orang tua yg kecewa terhadap GMC.grup akun ini pula telah beranggotakan 4.300-an orang.diskusi yg berlangsung di laman akun Facebook ini pula demikian dinamis. Tidak berbeda pula, dalam galat satu posting dalam halaman kaskus.us mengenai kisah korban aktivasi otak tengah dan persiapan gugatan aturan dibahas sisi-sisi negatif dari pelatihan tadi.
Thread ini juga mendapatkan bayak tanggapan dengan diskusi yg sangat bergerak maju diiringi dengan kesaksian-kesaksian menurut orang-orang yg dirugikan. Bagaimanapun, benar atau tidaknya manfaat menurut aktivasi otak tengah ini, hanya GMC serta waktu yang bisa menjawabnya. Yang jelas, pembinaan aktivasi otak tengah ini kini menuai kontroversi, bahkan program ini dituding menjadi keliru satu bentuk penipuan bisnis berkedok ilmiah atau sains.

Kesaksian Penyelenggara Aktifasi Otak Tengah 

Meskipun penyelenggara aktifasi otak tengah ini menerima reaksi keras, tudingan serta cibiran, tetapi mereka permanen bersikukuh bawa acara yang mereka laksanakan sudah sangat baik. Dan akan terus dilaksanakan, mereka tetap mengandalkan warta dan kesaksian pengalaman orang-orang yang telah sukses mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah ini. Aktivasi otak tengah sangat berguna bagi perkembangan anak. Setidaknya itulah yg disampaikan pemilik lisensi GMC buat wilayah Bekasi Timur Faisal NA Moeliza.apa yg disampaikan Faisal didasarkan atas pengalaman pribadinya. Kepada Seputar Indonesia(SINDO) Faisal berkisah,awalnya dirinya juga tidak terlalu percaya menggunakan efektivitas pelatihan aktivasi otak tengah.tetapi, semenjak putra pertamanya yang berusia 8 tahun mengikuti pembinaan Juli 2010 kemudian,akhirnya beliau mulai percaya akan manfaat pembinaan tersebut.
”Awalnya waktu mendengar ada pembinaan aktivasi otak tengah,sebagai orang awam aku nir tertarik,”ungkapnya. Saat itu yg didengar Faisal akan terjadi perubahan tingkah laris dalam anak antara sebelum serta sesudah otak tengahnya diaktivasi. Dengan metode gelombang suara eksklusif,otak tengah akan diaktivasi sehingga hasil akhirnya akan diuji coba.salah satunya melalui menggambar atau mewarnai dengan mata ditutup. ”Yang aku perhatikan adalah perubahan rasa ikut merasakan anak aku setelah mengikuti pelatihan,”ungkapnya. Faisal berkisah, sebelumnya putra sulungnya mempunyai perilaku enggan menyebarkan dengan saudara termuda perempuannya yang berusia 3 tahun. Ketika memiliki dua anak, beliau membelikan mainan buat masingmasing.
Biasanya,anak yang kecil pula akan meminta mainan oleh kakak. Sebelum mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah, putra sulungnya selalu enggan buat memberikan mainannya pada oleh adik. Tetapi,selesainya mengikuti pembinaan,sekarang sang saudara termuda tidak lagi perlu meminta mainan sang kakak, justru sang saudara tertua sendiri yang menawarkan mainannya kepada adiknya. ”Kok ada perubahan signifikan. Anak sulung aku pribadi memperlihatkan pada adiknya,”istilah Faisal. Hal itu tentu pada luar dugaan Faisal. Sebab sporadis sekali anak-anak menggunakan sukarela mau berbagi mainan meski dengan saudara termuda sendiri. Selain model peristiwa tadi,kini putra sulung Faisal pula lebih rajin salat. Jika dulu umumnya untuk salat selalu diingatkan, kini tanpa diingatkan putranya sudah melaksanakannya sendiri secara sukarela.
Menurut Faisal, usia emas anak adalah antara 0–6 tahun.masa usia tersebut sebagai fondasi karakter ketika dewasa kelak. Itulah sebabnya GMC memberikan kondisi anak yg mengikuti pembinaan harus berusia lima–15 tahun. Dengan perkiraan pada masa itulah masih gampang dilakukan pembentukan karakter serta tingkah laris secara efektif atau acapkali diistilahkan masa golden brain. ”Jadi saya tertarik bergabung pada GMC bukan lantaran semata-mata omongan orang saja,melainkan lantaran pengalaman saya sendiri melihat perkembangan anak aku ,”ujarnya. Selain itu,Faisal mengungkapkan sekarang anaknya lebih gampang mengikuti pelajaran matematika.
Kisah Faisal itu masih ditambah pengalaman temannya yg seseorang dokter.sang dokter pula berkisah serupa. Setelah mengikuti pembinaan aktivasi otak tengah,konduite anak dokter itu berubah. Si anak semakin sayang pada adiknya. Bahkan saking sayangnya yang hiperbola, oleh saudara termuda kadang merasa risi. ”Hal-hal itu adalah di luar dugaan kita terkait aktivasi otak tengah,”ujar Faisal. Kini Faisal yang merupakan pengurus Yayasan Al Hanief, sebuah yayasan yg mendirikan lembaga pendidikan tingkat kelompok bermain,TK, serta SD,mulai membuka waralaba GMC untuk wilayah Bekasi Timur. Meskipun beliau mengaku hingga waktu ini lisensi yang beliau beli senilai ratusan juta rupiah tersebut belum balik modal,mulai poly anak didik yg mengikuti pelatihan.
Dulu awalnya Faisal hanya mengadakan pembinaan buat 2 orang anak per training,sekarang homogen-rata beliau sanggup melatih 10 anak buat satu kali training. Faisal mengaku, keputusannya untuk bergabung membeli waralaba GMC nir tiba-datang,tapi melalui proses pengumpulan data serta penelusuran yg dia lakukan sendiri.misalnya,apa saja yang dilakukan pada kelas yang diajarkan pada anak-anak.faisal yg masuk dan mengamati proses pembinaan pada kelas memaparkan ada beberapa hal prosesi pembinaan. Mulai anak-anak diberi permainan-permainan yang membuatnya gembira sampai diperdengarkan bunyi-bunyi aneh yg merupakan gelombang bunyi buat mengaktivasi otak tengah.
Namun Faisal mengaku nir sanggup menyebutkan misalnya apa gelombang suara aneh tersebut. ”Bahkan menggunakan gelombang bunyi aneh yang diperdengarkan keras sekali itu,beberapa anak yg sensitif sanggup tertidur,”paparnya. Sebagian orang menuding bahwa di pada kelas,anak-anak sedang dihipnotis sehingga bisa melakukan hal-hal di luar nalar seperti membaca menggunakan mata tertutup serta lainnya.menurut Faisal, hal itu nir sahih. Dia menjelaskan, analogi yang mudah dan sederhana buat menjelaskan mengapa anak-anak sanggup membaca serta mengenali gambar dengan mata tertutup adalah sebagaimana bayi.
Pada saat awal, alat awal-awal yang dipakai bayi buat berinteraksi dengan lingkungannya adalah melalui indera peraba dan telinga. Penggunaan gelombang suara aneh itulah cara mengembalikan anak-anak ke fitrahnya.dengan membangkitkan aktivasi otak tengah, indera telinga serta peraba anak-anak balik memiliki kemampuan.

Perlukah Aktivasi Otak ?
Sebenarnya sudah sejak usang memang telah dikenal bagaimana mengaktivasi otak ini, contohnya menggunakan alunan musik klasik (yang paling poluler karya-karya Mozart), lagu-lagu / instrumentalia tertentu, gerakan-gerakan tubuh, membangun suasana eksklusif, bermain menggunakan angka-angka, menambahkan berbagai bahan chemical, dan masih poly cara lainnya. 
Banyak institusi menawarkan aneka macam pembinaan yang menjanjikan buat menaikkan IQ tadi, dengan memasukkan aneka macam metode yang diyakini bisa menghilangkan tekanan mental para peserta selanjutnya mempermudah pengaktifan bagian-bagian eksklusif otaknya. Beberapa ilmuwan mencoba menyelidiki tentang otak tengah / mid brain. Harapan mereka sesudah penemuan yg mencengangkan tentang kiri dan kanan, sekaranglah saatnya mengungkap kenyataan tentang otak tengah. Metode yang dipakai bukan sekedar cara-cara klasik misalnya yg kita kenal pada atas, karena acara neuro-linguistik (NLP) mereka sisipkan demi sebuah proses aktivasi yg nantinya mengarah dalam suatu keadaan extra sensory perception (ESP). Suasana dibentuk sedemikian rupa supaya seluruh peserta yang terdapat di ruangan tadi memasuki Alpha State, suatu fase dimana gelombang lambat pada otak manusia, yg menciptakan seorang mudah ditentukan serta diisi oleh banyak sekali hal sang para pelatih. 

Metode yg cukup popular dikenal ketika ini adalah BFR (blindfold reading). Sebagai warta, pada Rusia dibutuhkan waktu satu tahun bagi seorang siswa buat sanggup melakukan aksi blindfold. Di Jepang, sedikitnya perlu ketika 3 bulan untuk melakukannya. Ajaibnya di Indonesia suatu perusahaan pembinaan menyatakan hanya perlu saat 12 jam buat membuat anak-anak jenius!. Aktivasi dianggap berhasil jika mereka berhasil mengenali aneka macam macam benda serta halangan pada sekitarnya pada keadaan mata ditutup. Dengan demikian anak-anak tersebut akan bisa membaca, menggambar, menghitung, berlari serta menghindari semua rintangan tanpa memakai indera penglihatan mereka yaitu mata. Bahkan mereka berani menjanjikan, anak-anak akan memiliki kemampuan tembus pandang, menyusun kartu remi secara urut tanpa melihat, bisa membaca suatu dokumen rahasia di balik tembok, menghitung uang yang terdapat pada dompet pada saku baju seseorang, merangkum seluruh isi textbook pada ketika singkat, memprediksi hal-hal jelek yang bakal terjadi esok, bahkan membaca pikiran orang-orang yg terdapat pada sekelilingnya supaya tak mudah tertipu. Hal itu bagi mereka dianggap menjadi bakat manusia baru di jaman terkini ini, karena mempunyai kecerdasan tersendiri (jenius) menggunakan kemampuan extra sensory perception (ESP), sebagai akibatnya nantinya kita tidak lagi tertarik menonton program pertandingan sulap The Master. 
Pandangan pada atas tentu nir begitu saja bisa dibenarkan, karena secara medis kita bisa mengenali fungsi fisiologi semua organ dalam tubuh kita. Mengaktifkan serta menciptakan seorang buat memperoleh pengalaman extra sensory perception telah jauh melenceng menurut ranah medis fisiologis. Bahkan hal ini erat kaitannya dengan terjadinya banyak sekali gangguan mental dalam insan, yang salah satu gejalanya adalah bisa mendengar, melihat, mencicipi dan membaca hal-hal yg tidak bisa didengar, dipandang, dirasakan serta dibaca sang orang-orang sehat lainnya. Sebagai contoh pada masalah-perkara Skizofrenia pasien merasa konfiden menggunakan kemampuannya membaca isi hati serta pikiran orang-orang lain di sekelilingnya, dan meyakini berbagai penglihatan dan telinga mistik yang mampu menciptakan orang lain berdiri bulu kuduknya. Sampai hari ini belum ada satupun publikasi yg menyatakan bahwa otak tengah dapat diaktifkan untuk meningkatkan kecerdasan insan, apalagi meng-upgrade nya menjadi jenius. Musa A. Haxiu & Bryan K. Yamamoto (2002) menciptakan suatu penelitian midbrain dalam 24 ekor musang jantan. Hasilnya aktivasi midbrain pada wilayah periaquaductal gray (PAG) ternyata justru menyebabkan otot-otot polos pernafasan menjadi relaksasi, sehingga mengganggu pernafasan hewan-fauna tersebut. 
Ada beberapa tahapan yg harus dilalui oleh suatu lembaga yang mempunyai pandangan baru penelitian sebelum dilemparkan serta dimanfaatkan buat kepentingan publik. Minimal sudah melalui 10 tahun percobaan pada laboratorium (in vivo), selesainya lulus uji klinis, barulah diujikan pada hewan-fauna percobaan menggunakan evaluasi kurang lebih 10 tahun. Pada tahap ketiga barulah diujikan dalam para relawan (umumnya mereka dibayar) serta balik dilakukan evaluasi. Dengan demikian diharapkan ketika lebih kurang 30 tahun untuk membawa suatu metode baru yang aman pada warga . Menurut Peter D. Larsen, Sheng Zhong, dkk. (2001) terdapat beberapa hal yang berubah karena aktivasi midbrain, contohnya tekanan arteri primer (mean arterial pressure), genre darah di ginjal (renal blood flow), aliran darah pada wilayah paha (femoral blood flow), persarafan daerah bawah jantung (Inferior cardiac), per-syaraf-an simpatis serta denyut jantung akan makin meningkat, sebaliknya tekanan darah justru turun, kegiatan persarafan di wilayah tulang belakang pula turun. Peningkatan tekanan arteri, genre darah ginjal dan paha tadi mampu mencapai 328%.


Sumber: Di rangkum menurut banyak sekali asal.
Baca juga Link terkait ini:
//www.mbc-indonesia.net/
//radenbeletz.com/dahsyatnya-otak-tengah.html
//www.indospiritual.com/artikel_dr-arfan-mappalillu-sps-pakar-neurologi-nir-ada-dampak-samping-aktivasi-otak-tengah.html
//gracecenterbali.blogspot.com/2010/04/mengaktivasi-otak-tengah-pikirkan-dulu.html

Comments