NELAYAN PERLU DI BINA BUKAN DI BINASAKAN
NELAYAN PERLU DI BINA BUKAN DI BINASAKAN - Jargon poros maritim dua tahun ini belum kelihatan apa serta bagaimana konsep poros maritim. Nelayan kita sebagai stakeholder pada konsep negara maritim seperti belum mengerti apa itu maritim.
Yang mereka mengerti merupakan bagaimana keluarga mereka bisa makan esok hari serta bagaimana anak mereka bisa sekolah.
Jika KKP menggunakan anggaran yang begitu poly nir mampu memberi solusi kepada nelayan berdampak Permen'dua/2015,usahakan Permen 2/2015 pada revisi saja,atau jalan tengahnya kembalikan ke Permen dua/2011atau perubahannya 42/2014,
NELAYAN PERLU DI BINA BUKAN DI BINASAKAN
semua pihak wajib legowo,dan jangan saling memaksakan kehendak,itu saran sebagian nelayan yg terdampak supaya mereka nelayan terdapat kepastian taktik diversifikasi usaha.Regulator pada hal ini pemerintah jangan asik berkhayal mengenai potensi SDI tapi SDM dan jajaran pada daerah nir mampu buat mengelolanya.
Lapar perut nelayan tidak mampu di tahan sampai adanya kepastian. Tangisan anak anak nelayan nir relatif pada kasih mainan pada pinggir pantai. Mereka masih butuh makan serta sekolah.
Melihat tenggat ketika 2016 tinggal bbrp bulan sebaiknya program pemberdayaan permanen jalan sesuai aturan. Meski berlanjut pada 2017.
KKP segera benahi organisasi yang bolong lowong dg org yang kapabel mampu kerja cepat sempurna.
Regulasi indera tangkap balik ke 02/2015 sebaiknya perlu terdapat pemugaran tetapi dengan solusi menaruh donasi pada nelayan terdampak dan bailout indera tangkap harus jelas alokasi WPP-nya yang potensial catchtable.
Guna mengurangi tekanan perairan padat tangkap serta hindari gejolak sosial berantai.
Semoga nelayan kita sebagai nelayan cerdas yg sanggup mensejahterakan dirinya sendiri.