KENDALA OPERASIONAL RAWAI TUNA

Kendala Operasional Rawai Tuna - Usaha pada sektor perikanan, apalagi buat usaha penangkapan ikan  secara generik pada taraf operasional tentu saja akan mengalami aneka macam permasalahan dan kendala. Tak terkecuali usaha operasional pada penangkapan ikan rawai tuna. Rawai tuna dalam ketika ini memang sedang goyah. Selain karena susahnya daerah penangkapan ikan juga permasalahan perijinan dan permasalahan mengenai anak butir kapal.
Selain hal teknis pada atas adalah jua perseteruan lainnya yaitu penurunan kualitas dalam hasil perikanan. Mungkin penurunan mutu tadi pada karenakan kurangnya penanganan baik pada atas kapal maupun penanganan pada darat.
Permasalahan rawai tuna atau Long Line Tuna sangatlah komplek, tidak hanya pertarungan teknik serta harga ikan tuna. Tetapi perseteruan yang fundamental adalah pemasalah menurut segi operasiomal.

Lantas apa yg menjadi kendalanya :

Kendala Operasional Rawai Tuna

A. Penentuan daerah penangkapan ikan

Dalam memilih fishing Ground atau DPI yang masih menggunakan metode-metode tradisional. Para Nelayan kita masih menggunakan pola.norma lama   di mana satu wilayah penangkapan akan terus dalam singgai tanpa mau berpindah & mencari fishing ground baru.

Perkembangan teknologi mengharuskan para  pengusaha  atau pun nelayan rawai tuna buat terus mengupdate kemampuan baik secara pengaflikasian jua mencari keterangan.

Upaya tadi buat bersaing dalam upaya penangkapa ikan. Penggunaan teknologi yang terus berkembang menyebabkan operasi kapal rawai yang belum menggunakan teknologi terkini susah bersaing menggunakan kapal rawai yang menggunakan teknologi terbaru. Penggunaan teknologi terbaru akan lebih cepat memilih daerah penangkapan ikan & berakibat dalam fokus porto operasional.

B. Kurang memahami Teknologi Peralatan Bantu Penangkapan.

Posisi Setting dan hauling pada indera tangkap rawai yang umumnya panjang (berkisar antara 800-2000 mata pancing panjangnya mencapai ratusan kilometer) menuntut kemampuan, keterampilan  serta kecakapan ABK dalam penggunaan alat-indera tangkap serta indera-indera pendukung lainnya. Ketrampilan ini bisa di dapatkan melalui diklat diklat perikanan sebelum ABK pada kirim ke Kapal penangkap Ikan

Kurangnya kecakapam akan menyebabkan Kesalahan dalam penurunan dan pengangkatan rawai menyebabkan dalam kecelakaan contohnya putusnya tali, tersangkutnya kail atau kecelakan kerja yg lainnya.

C. Penanganan Mutu pada atas kapal.

Penanganan ikan hasil tangkapan Bisa pada atas kapal maupun penanganan pada darat. Untuk ABK kapalm long line pada haruskan menguasai teknik penangan tersebut di atas kapal.

Dalam kapal Penangkap rawai tuna ini umumnya telah memenuhi baku kualitas penanganan mutu yg diinginkan sang konsumen. Dan Para pengusaha sudah mengerti mengenai standart tadi , sekarang giliran para ABK buat mampu tahu pentingnya kualitas mutu.

Namun demikian, penanganan ikan pun membutuhkan keterampilan pemilahan ikan menurut kail dan penggunaan teknologi yang digunakan buat menyimpan ikan.
Solusi Operasional Rawai Tuna yang Efektif serta Efisien

Solusi usaha perikanan rawai tuna yang efektif serta efisien bukanlah jawaban yang gampang. Tetapi demikian, penulis mencoba membahas berdasarkan faktor-faktor hambatan sebagaimana dijelaskan dalam atas.

Teknologi yg dipakai dalam pemanfaatan sumberdaya tuna diadaptasi dengan sifat & tingkah laris  ikan target. Tuna (Thunnus spp.) & ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah jenis ikan perenang cepat yg bergerombol. 

Oleh karenanya, indera tangkap ikan menggunakan rawai tuna wajib disesuaikan memakai sifat serta tingkah laku ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

Umumnya tuna dan cakalang dapat tertangkap dalam keldalaman 0-400 meter. Salinitas perairan yang disukai berkisar 32-35 ppt atau pada perairan oseanik & suhu perairan berkisar17-31o C.

Penentuan wilayah penangkapan dengan tepat bisa dilakukan dengan dukungan banyak sekali keterangan dan bantuan teknologi yg terus berkembang selain menggunakan secara visual tertentu pada perairan.

Penggunaan teknologi ketika ini merupakan penginderaan jauh kelautan & hidroakustik yg menentukan daerah penangkapan memakai menganalisis secara ekamatra kimiawi perairan. Riani (1998) menngungkapkan bahwa penggunaan teknologi sangat membantu pada pencarian sumberdaya ikan yang baru, menjadi akibatnya akan meningkatkan kecepatan pengambila keputusan atau kebijakan, terutama buat menetapkan wilayah penangkapan ikan supaya potensi ikan bisa dipertahankan.

Keterampilan ABK dalam penggunaan alat-indera tangkap dan indera-indera pendukung lainnya merupakan tuntutan pada pengoperasian rawai tuna pada laut lepas.

Kemampuan tersebut diperlukan agar proses operasi mulai menurut pencarian daerah penangkapan ikan mampu segera diketahui menggunakan teknologi akustik & inderaja terbaru, penurunan serta pengangkatan rawai berhasil dengan baik, penanganan ikan tangkapan jua memenuhi standar baku yang dipengaruhi sang konsumen.

ALAT TANGKAP IKAN LONG LINE

Alat Tangkap Long line - alat tangkap ikan jenis long line termasuk pada golongan indera tangkap ramah lingkungan. Lantaran long line yang menggunakan pancing, menangkap ikan dengan sasaran spesifik serta tidak menghambat tempat asli perairan. Alat tangkap long line masih menjadi favorit pada penangkapan ikan.

Long line biasa di sebut di indonesia dengan istilah rawai dan perawe. Lantaran dari konstruksi antara rawai dan long line sama. Dari pengertian pun sama dimana Long line merupakan alat untuk menangkap ikan yg terdiri dari rangkaian tali primer ,tali pelampung dan tali cabang.

Dimana tali cabang lebih  pendek serta lebih mini diameternya dari tali primer. Serta diujung tali cabang ini diikat pancing yang berumpan.

Alat Tangkap Long Line

Jenis Jenis Long line


Ada beberapa jenis long line.

- Long Line Dasar.

Dimana Target Tangkapan Untuk jenis Long line ini merupakan ikan ikan demersal..

- Long Line hanyut

Istilah Rawai Hanyut jua di sebut menggunakan nama dript long line, umumnya dipakai buat menangkap ikan-ikan pelagis.

- Long Line Tuna

disebut juga dengan rawai tuna,.walaupun dalam kenyataannya bahwa output tangkapnnya bukan bukan ikan tuna tetapi jua jenis jenis ikan lain misalnya layaran ,ikan hiu dan lain-lain.

Secara perinsip rawai tuna sama seperti rawai-rawai lainnya,tetapi mengingat faktor biologi ikan target ,tekhnik pengoperasian indera,komponent indera bantu ,kapal yg tersedia, maka dilakukan berbagai penyesuaian.bahan tali pancing terbuat dri bahan monofilament(PA) atau multifilamant (PES misalnya terylene, Pva misalnya kuralon atau PA seperti nylon).


Umpan Alat Tangkap long line

Umpan yg digunakan pada penangkapan ikan merupakan jenis ikan yg nir cepat busuk, memiliki sisik mengkilat,serta rangka tulangnya bertenaga sebagai akibatnya disaat pada rendam dalam air nir mudah tanggal dari pancing 

Umpan yang biasa di gunakan misalnya bandeng,saury,tawes, kembung,layang, dan cumi-cumi.

panjang umpan berkisar antara 15-20 cm, menggunakan berat 80-150 gram.cumi cumi kecil masih bisa dipakai asalkan pada jadikan satu supaya nampak besar .

umpan yang pada gunakan wajib dari dari ikan-ikan yg benar-sahih segar serta dilbekukan dengan baik supaya tahan pada waktu yg lama .

Klasifikasi  Alat Tangkap Longline 



Berdasarkan cara pengoperasian


Drift Longline, yaitu longline yang dioperasikan dalam keadaan hanyut


Bottom Longline, yaitu longline yg dioperasikan didasar perairan


Berdasarkan letak pengoperasiaran di perairan


Longline bagian atas (surface longline)


Longline pertengahan (midwater longline)


Longline dasar (bottom longline)


Berdasarkan kontruksi indera tangkap


Longline tegak (vertical longline)


Longline mandatar (horizontal longline)



Berdasarkan jenis ikan yg ditangkap 




Longline tuna, longline cucut, dsb 


Bagian Bagian Alat Tangkap Long Line

- Tali Utama

Tali utama ( main Line )harus relatif kuat lantaran menanggung berat menurut berdasarkan tali cabang serta tarikan ikan yang terkait dalam mata pancing. Kekuatan Tali Utama berakibat dasar bahwa diameter tali utama wajib lebih akbar dari diameter tali cabang



Pada kedua ujung dalam tali utama ( main line )dibuat simpul mata.main line umumnya terbuat dari bahan kuralon yang diameternya 0,25 inci atau lebih. Panjang main line tergantung dari panjang serta jumlah branch line. Semakin poly Branch maka semakin panjang tali utama

Biasanya terbuat adari bahan Mono filament serta Multi filament 

- Tali Cabang


Bahan berdasarkan tali cabang C Branch line )umumnya sama dengan tali primer ( main Line ), perbadaanya hanya dalam Panjang dan diameter saja, dimana ukuran serta diameter tali cabang lebih mini menurut tali utama. 

Satu set tali cabang ini terdiri menurut tali pangkal, tali cabang primer, wire leader yang berfungsi supaya dapat menunda tabrakan dalam waktu ikan terkait dalam pancing, dan pancing yg terbuat berdasarkan bahan baja, Dan menggunakan pancing no.7.

- Tali Pelampung

Tali pelampung berguna buat mengatur kedalaman dari alat penangkap sinkron dengan yang di inginkan. Tali pelampung ini umumnya terbuat berdasarkan bahan kuralon.


- Pelampung (float)



Pelampung yg digunakan dalam alat tangkap long line terdiri berdasarkan beberapa jenis yaitu pelampung bola, pelampung bendera, pelampung radio, serta pelampung lampu. 

Warna pelampung wajib sanggup paradoksal menggunakan warna air laut. Dan rona berdasarkan pelampung di usahakan sanggup terlihat dengan mata serta alat bantu lampu.

Hal ini dimakasudkan buat mempermudah mengenalnya menurut jarak jauh sesudah setting.

1. Pelampung Bola

Pelampung bola biasanya terpasang dalam ujung basket berdasarkan alat tangkap. Pelampung bola ini terbuat menurut bahan sinteticdengan dimeter 35 centimeter dan ada yg lebih besar . 

Untuk long line menggunakan jumlah basket 70 maka jumlah pelampung bola yang digunakan adalah 68 butir, dalam ujungnya terdapat pipa setinggi 25 cm dan stiker scotlight yang sengat bermanfaat bila indera penangakap tersebut terputus maka mudah menemukannya. 

Untuk melindungi pelampung-pelampung tadi dari benturan yg bisa mengakibatkan pecahnya pelampung tersebut, maka pelampung tadi dibalut dengan anyaman tali polyehylene dengan diameter 5mm.

2. Pelampung Bendera

Pelampung bendera merupakan pelampung yg pertamakali diturunkan dalam ketika setting dilakukan. Biasanya diberi tiang (dari bambu atau bahan lain) yang panjangnya bervariasi lebih kurang 7 m serta diberi pelampung. Supaya tiang ini berdiri tegak maka diberi pemberat.

3. Pelampung Lampu

Pelampung ini umumnya menggunakan balon 5 watt yg sumber listriknya asal berdasarkan baterai yang terletak dalam bagian ujung atas pipa atau bagian bawah ruang yg rapat air. Pelampung ini dipasang dalam setiap 15 basket yg diperkirakan hauling pada malam hari. Fungsinya adalah untuk penjelasan dalam malam hari dan memudahkan pencarianbasket apabila putus.

4. Pelampung Radio Bouy

Sebuah radio bouy dilengkapi dengan transmiter yg memiliki frekuensi tertentu. Daerah tranmisinya sanggup mencapai 30 mil. Jangkauan Transmitter ini memungkin pada pencarian main line jika terputus maka yg pada cari pertama adalah pelampung radio Bouy

Jjika dalam pengoperasian long line memakai radio bouy,maka kapal long line harus dilengkapi menggunakan radio direction finder(RDF). Peralatan ini berfungsi buat menandakan arah lokasi radio bouy dengna sempurna dalam ketika basket putus.
Alat Tangkap Long line Saat ini sudah mengalami penurunan jumlah serta itu bisa terlihat dengan poly nya kapal kapal longline yg masih bersandar di pelabuhan pelabuhan seperti pelabuhan home base kapal long line benoa Bali.
Selama ini long line sebagai penyumbang output ikan tuna yang paling besar , selain ada jua penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap yantg lainnya. Kendala yang di hadapi sang nelayan dan kapal long line saat ini selain berkurangnya output tangkapan jua pelaku illlegal fishing poly yang mencuri ikan tuna pada daerah indonesia.
Baca Juga
Kendala Operasional Rawai Tuna

Alat Tangkap Long Line