PENYEBAB GEJALA DAN CARA PENGOBATAN DIFTERI

Apa Itu Difteri?
Difteri merupakan infeksi bakteri serius yangmemengaruhi selaput lendir tenggorokan dan hidung. Meski gampang menyebar darisatu orang ke orang lain, difteri bisa dicegah melalui penggunaan vaksin yangtepat.
Jangan menunda-nunda, segera hubungi dokter jikaAnda atau galat satu anggota keluarga sudah terkena difteri. Jika tidakdiobati, difteri dapat mengakibatkan kerusakan parah pada ginjal, sistem saraf,serta jantung. Sekitar tiga% menurut kasus difteri bisa menjadikan fatal atau kematian.

Apa Penyebab Difteri?
Difteri disebabkan oleh jenis bakteri yangdisebut Corynebacterium diphtheria. Kondisi ini umumnya menyebar melaluikontak orang-ke-orang atau melalui hubungan menggunakan benda-benda yang sudah terkontaminasi,misalnya cangkir atau tisu bekas yg dibuang disembarang tempat. Anda mungkinjuga bisa terkena difteri jika berada pada kurang lebih orang yg terinfeksi saat merekabersin, batuk, atau bahkan waktu buang ingus pada kurang lebih Anda. Bahkan jika orangyang terinfeksi nir memberitahuakn tanda atau tanda-tanda difteri, mereka masih dapatmenularkan infeksi bakteri hingga enam minggu (masa inkubasi) selesainya infeksiawal.

Bakteri difteri paling banyak atau seringmenginfeksi dalam bagian hidung serta tenggorokan. Begitu Anda terinfeksi, bakterimelepaskan zat berbahaya yg disebut toksin. Racun menyebar melalui alirandarah serta akan mengakibatkan lapisan abu-abu tebal terbentuk pada:

Hidung
- Tenggorokan
- Lidah
- Jalan nafas

Dalam beberapa perkara, toksin ini jua bisamerusak organ tubuh lainnya, termasuk jantung, otak dan ginjal. Hal ini dapatmenyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, misalnya miokarditis,kelumpuhan, atau bahkan gagal ginjal.

Faktor Resiko yg Menyebabkan Difteri?
Anak-anak pada Amerika Serikat serta Eropa secararutin divaksinasi terhadap difteri, sebagai akibatnya kondisinya jarang terjadi dinegara-negara ini. Tetapi, difteri masih relatif umum terjadi pada negara berkembangdimana tingkat imunisasi masih rendah. Di negara-negara tersebut, anak-anak dibawah usia lima tahun serta orang-orang berusia pada atas 60 tahun berisiko terkenadifteri. Orang-orang eksklusif juga berisiko terserang difteri bila mereka:

- Tidak up to date (tepat saat) mengikuti vaksinasi
- Mengunjungi negara yang nir menaruh imunisasi difteri
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti AIDS
- Hidup dalam syarat yg tidak bersih atau penuh sesak

Apa Saja Gejala Difteri?
Tanda difteri seringkali timbul dalam duasampai 5 hari setelah infeksi terjadi. Beberapa orang tidak mengalami gejalaapapun, sementara yang lain mempunyai tanda-tanda ringan yg serupa menggunakan flubiasa.

Gejala difteri yang paling terlihat dan umumadalah lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan dan amandel. Gejala generik lainnyatermasuk:

-Demam
- Panas dingin
- Kelenjar bengkak pada leher
- Batuk keras serta menggonggong
- Sakit tenggorokan
- Kulit kebiruan
- Meneteskan air liur
- Perasaan tidak nyaman atau gelisah

Gejala lain bisa terjadi saat infeksiberlangsung, termasuk:
- Kesulitan bernapas atau menelan
- Gangguan penglihatan
- Suara yg terdengar tidak jelas
- Gejala-gejala syok, misalnya kulit pucat serta dingin, berkeringat, dan detak jantung yg cepat
Seseorang pula sanggup mengalami difteri cutaneous atau difteri kulit, bila kurang menjaga kebersihan terutama di daerah tropis. Difteri dalam kulit umumnya menyebabkan bisul serta kemerahan di wilayah yg terkena.


Bagaimana Cara Mendiagnosis Difteri?
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaanfisik buat mempelajari kelenjar getah bening yg membengkak. Selain itu jugaakan ditanyakan mengenai riwayat kesehatan dan gejala lain yg Anda alami.

Dokter akan secara positif mendiagnosis seorang memiliki difteri bila terlihat ada lapisan abu-abu pada tenggorokan atau amandel.untuk memastikan penaksiran ini, mereka akan mengambil sampel jaringan yangterkena serta mengirimkannya ke laboratorium buat diuji. Kultur tenggorokan jugabisa dilakukan apabila dokter mewaspadai difteri dalam kulit.

Bagaimana Cara Pengobatan Difteri?
Difteri adalah syarat yg berfokus, sehingga dokterakan memperlakukan pasien dengan cepat serta agresif.

Langkah pertama pengobatan adalah dilakukannyasuntikan antitoksin. Ini dipakai buat menetralkan toksin yang dihasilkanoleh bakteri. Tetapi pastikan jua untuk memberi memahami dokter jika Anda alergiterhadap antitoksin. Mereka mungkin akan memberi Anda dosis kecil antitoksindan secara sedikit demi sedikit akan bertambah hingga jumlah yg paling tinggi (maksimal ).dokter pula akan meresepkan antibiotik, seperti eritromisin serta penisilin,buat membantu membersihkan infeksi.

Selama perawatan, dokter akan menyarankan agarpasien permanen tinggal di tempat tinggal sakit untuk menghindari penyebaran infeksi keorang lain.

Cara Mencegah atau Pencegahan Difteri
Difteri bisa dicegah dengan penggunaanantibiotik dan vaksin. Vaksin untuk difteri disebut DTaP. Ini biasanyadiberikan pada satu suntikan bersamaan menggunakan vaksin buat pertusis dantetanus. Vaksin DTaP diberikan dalam 5 kali suntikan bertahap. Hal inidiberikan kepada anak-anak pada rentang usia berikut:

- dua bulan
- 4 bulan
- 6 bulan
- 15 hingga 18 bulan
- 4 sampai 6 tahun

Dalam masalah yg sporadis terjadi, seseorang anakmungkin sanggup mempunyai reaksi alergi terhadap vaksin tersebut. Hal ini bisamengakibatkan kejang atau gatal-gatal, yang kemudian akan hilang dengansendirinya.

Vaksin hanya bertahan selama 10 tahun, jadianak Anda perlu divaksinasi lagi kurang lebih usia 12. Untuk orang dewasa,disarankan agar menerima suntikan diphtheria dan tetanus gabungan. Ini dikenalsebagai vaksin tetanus-diphtheria (Td). Mengambillangkah-langkah ini bisa membantu mencegah Anda dan anak Anda terkena difteridi masa depan.