JEJAK MISTERIUS PATUNG MEGALIT DI LEMBAH BADA SULAWESI TENGAH
Sebagian besar pada keadaan berdiri setengah terkubur di ladang, tertutupi oleh rumput-rumput yg panjang. Sementara yang lainnya terguling dan tergeletak pada sungai. Sejauh ini, terdapat lebih menurut empat ratus gesekan telah ditemukan di wilayah tersebut, namun hanya lebih kurang tiga puluhnya saja yang terukir pada bentuk figur insan.
Meskipun situs itu ditemukan lebih berdasarkan seratus tahun yang kemudian, sangat sedikit yang mengetahui tentang sejarah budaya antik atau siapa yang membuatnya. Sampai ketika ini bahkan bahkan belum diketahui kapan megalit ini diukir. Tanggal yg diperkirakan para peneliti berkisar antara 1.000 hingga lima.000 tahun yang lalu.
Penduduk desa membuat berbagai macam cerita mengenai karakter-karakter ini. Misalnya, Palindo dikatakan sebagai penghibur istana serta ditempatkan menghadap istana raja kuno. Kondisi kemiringannya dikatakan berawal menurut perkelahian sengit yang berkecamuk antara suku-suku lokal yang lalu mengubah posisi patungnya sebagai agak miring. Kemudian, terdapat karakter yg kurang menyenangkan misalnya Tokala'ea, yang dikatakan menjadi seorang pemerkosa yang berubah menjadi batu. Bekas luka di batu dikatakan merupakan bekas luka menurut sayatan sebuah pisau. Patung lain yg bernama Tadulako dulunya adalah pelindung desa yg tepercaya tetapi diubah menjadi granit karena mencuri beras. Dan seterusnya.
Yang paling aneh adalah, selain batu-batu megalit yang ditinggalkan ini, nir terdapat peralatan, residu-residu permukiman atau bukti lain dari warga dulu yg membangunnya. Hanya nampak patung-patung aneh tanpa diketahui kapan dan siapa yg membuatnya.
Comments
Post a Comment