SITUS PENGORBANAN ANAK TERBESAR DALAM SEJARAH DITEMUKAN DI PERU

Para ilmuwan akhirnya berhasil menemukan rahasia gelap yg selama ini masih tersembunyi di Peru. Sisa-sisa kerangka lebih menurut 140 anak dan 200 bayi Llama ditemukan di pantai utara negara itu. Situs ini diduga adalah tempat pengorbanan anak terbesar dalam sejarah, berdasarkan laporan eksklusif oleh National Geographic, yang dirilis Kamis (26/04/2018) di situs webnya. Sisa-sisa kerangka laki-laki dan 2 wanita pula ditemukan pada loka yang sama.
Pengorbanan tersebut diyakini telah terjadi 550 tahun yg kemudian di era Kekaisaran ChimĂș pra-Kolombia, pada sebuah situs pengorbanan (loka penumbalan) yg sebelumnya dikenal sebagai Huanchaquito-Las Llamas, dekat dengan situs Warisan Dunia UNESCO Chan Chan, pada kota terkini Trujillo.
Menurut laporan, anak-anak korban tumbal tersebut berusia antara lima sampai 14 tahun. Sedangkan bayi Llama berusia kurang dari 18 bulan.
"Sisa-sisa kerangka anak-anak serta fauna memberitahuakn adanya bukti bekas mutilasi di tulang dada serta dislokasi tulang rusuk," laporan tersebut mengungkapkan.
Kerangka anak-anak tadi memiliki bekas wajah yang diolesi menggunakan pigmen berbahan sinabar merah, dilakukan selama upacara sebelum dadanya dipotong sampai terbuka, kemungkinan akbar buat mencopot dan mengambil jantungnya.
"Pengorbanan pada Llama nampaknya pula menemui nasib yg sama," istilah laporan tersebut.
Menurut National Geographic, anak-anak tadi "dikubur menghadap ke barat, menunjuk laut." Bayi-bayi Llama dikubur menghadap ke timur, menuju puncak tertinggi pegunungam Andes.
Berdasarkan bukti berdasarkan lapisan lumpur kemarau, diyakini bila semua pengorbanan insan serta fauna terjadi dalam saat yang sama. Tiga orang dewasa yang ditemukan mempunyai syok bekas pukulan benda keras di ketua dan tidak dikubur secara layak, ilmuan percaya bahwa mereka jua merupakan bagian berdasarkan tumbal pengorbanan.
Situs pada mana anak-anak dan bayi llamas ditemukan telah digali sejak 2011, saat situs tadi pertama kali sebagai liputan primer sehabis ditemukannya 42 anak serta 76 llamas selama penggalian darurat.

Comments