DAHSYATNYA EFEK KEKUATAN KALIMAT NEGATIF PADA KEHIDUPAN SESEORANG
Seringkali pada kehidupan sehari-hari, kita mendengar ada pasangan suami istri yang berbicara dengan buruk terhadap satu sama lain, nir menyadari bahwa kata-katanya itu bisa sahih-benar berkontribusi atau berpengaruh terhadap kasus relasional yang mereka alami. Sangat gampang buat mengeluh serta mengeluh tentang karakter dan perbuatan orang lain, tapi lebih sulit buat berbicara tentang kehidupan atau kasus langsung secara personal. Keluhan kecil yang terbilang sepele cenderung tumbuh dan cepat sebagai berita berfokus yang mengakibatkan pertengkaran pada rumah. Saya nir menyarankan bahwa suatu masalah harus diabaikan begitu saja. Namun sebaliknya, perkara atau info haruslah didiskusikan dan dipecahkan secara baik-baik, sedangkan terus-menerus berbicara negatif tentang pasangan atau keluarga nir akan merampungkan apapun. Justru hal ini akan semakin memperburuk keadaan.
Dr. Abri Brancken, seseorang penulis, public speaker, dan strategic life coach mengatakan, aku telah bertemu menggunakan poly pria serta wanita yang sebagai korban perkataan negatifnya sendiri, seperti seseorang perempuan yang selalu menyampaikan bahwa suatu hari beliau akan tewas karena serangan jantung. Coba Anda tebak apa yang menyebabkan kematiannya? Atau seseorang laki-laki yg terus mengungkapkan bahwa beliau miskin (padahal dia termasuk orang kaya), apa yang terjadi selanjutnya? Dia wajib menghadapi perkara keuangan akbar yang hampir menghancurkan beliau serta keluarganya. Contoh lain, terhadap seorang perempuan yg relatif aku kenal, terus berkata bahwa orang-orang yg membuatnya jengkel memberi rasa sakit pada kantong empedu (padahal waktu itu beliau sehat-sehat saja). Sekali lagi, Anda tebak jenis masalah kesehatan apa yg lalu ia alami?
Orangtua seringkali menciptakan kesalahan yang sama menggunakan melabeli anaknya sendiri menjadi, "bocah bandel", "Anak yg nakal”, atau bahkan mengungkapkan hal-hal seperti; "Dasar kamu anak mini yg bandel dan terbelakang”. Padahal ada perbedaan akbar antara anak kecil yg nakal serta anak kecil yg berperilaku nakal. Orangtua mengharapkan anak-anaknya berperilaku baik, namun ironisnya seringkali menyatakan bahwa mereka anak kecil yg terbelakang serta nakal, tak jarang terjadi waktu orangtua sedang marah serta nir mampu mengontrol emosinya. Sebagai orangtua kita tidak boleh menggunakan entengnya mengutuk orang-orang yg sangat kita cintai , terlebih anak-anak. Ingat, istilah-kata bisa membangun sesuatu, orang serta keadaan. Anda harus mengerti serta sadar bahwa kekuatan hayati serta tewas itu ada pada pengecap, secara harfiah.
Comments
Post a Comment