KASUS REINKARNASI PALING NYATA HINGGA MELIBATKAN POLISI DAN PENGADILAN
Reinkarnasi merupakan kepercayaan antik bahwa seorang yg telah meninggal dunia akan dihidupkan lagi menjelma menjadi manusia lain atau ke pada wujud eksklusif lainnya. Reinkarnasi sangat diyakini terutama di zaman Yunani kuno dan pada awal agama Kristen. Penelitian Dr. Ian Stevenson adalah keliru satu gugusan data ilmiah yg paling mampu dianggap serta populer buat menandakan bahwa reinkarnasi itu konkret. Dr. Stevenson biasa mengumpulkan data anak-anak yang secara impulsif mengingat kehidupan lampau. Dia mencatat pernyataan mereka dan memverifikasi berita-informasi berdasarkan individu yg telah mangkat global dan mengesampingkan semua kemungkinan penjelasan "normal" pada kenangan masa kemudian anak-anak tadi. Profesor N.K. Chadha menurut Delhi University bekerja sama dengan Dr. Ian Stevenson di India selama tahun 1990an.
Yang paling menarik dari seluruh masalah yang pernah diperiksa oleh Profesor Chadha adalah Titu Singh. Ini merupakan keliru satu perkara indikasi lahir ganda yg paling menarik, hingga membuatnya dimuat di majalah Reincarnation International yang berbasis di London. BBC merupakan media warta pertama yang menyiarkan cerita ini dalam sebuah acara keterangan Forty Minutes dalam tahun 1990. Titu lahir pada sebuah desa bernqma Bad, sembilan mil menurut Agra pada bulan Desember 1983. Dia mulai berbicara pada usia satu 1/2 tahun, lebih cepat dari pada 5 saudara kandungnya. Dari usia dua 1/2 tahun, beliau mulai menjamin bahwa namanya adalah Suresh Verma dan dia merupakan pemilik sebuah toko elektro di Agra yang mengkhususkan diri dalam radio dan TV. Dia menegaskan bahwa Uma Verma adalah istrinya serta mereka sudah memiliki dua anak. Sejak awal dia selalu menuntut menggunakan kalimat "Beritahu kakek saya buat merawat anak-anak dan istri aku . Saya sedang makan pada sini serta mengkhawatirkannya. "Ketika ibunya bertanya siapa beliau, beliau menjawab bahwa dia asal dari Agra.
Dia mengingat kembali kematiannya menggunakan sangat rinci dalam ketika dia ditembak sempurna pada kepalanya pada larut malam ketika beliau baru saja pulang ke rumahnya sehabis bekerja. Seperti biasa, dia meniup klakson sehingga istrinya Uma akan membuka gerbang tapi datang-datang dua orang timbul berlari tergesa-gesa ke arahnya. Mereka tiba-tiba eksklusif melakukan tembakan ke arahnya, pada mana galat satu peluru tersebut menembus di kepala sampai menyebabkan kematiannya. Dia dikremasi serta abunya direndam di sungai. Titu sering bersikap militan terhadap orang tuanya serta bahkan tidak mempercayainya. Dia biasa mengungkapkan bahwa ibunya nir akan memakai pakaian sari tua semacam itu serta sering merasa frustrasi serta melemparkan piring dan alat-alat ke sekitarnya. Dia keras ketua mempertahankan bahwa orang tuanya yg asli tinggal di Agra. Dia menyampaikan bahwa rumahnya kotor dan beliau nir mau tinggal disitu. Dia juga berkata bahwa tempat tinggal beliau yg sebrnarnya sangat akbar. Dia biasa menolak buat berjalan kaki atau naik bus, dan berkata bahwa beliau biasa bepergian dengan mobilnya. Awalnya orang tuanya nir menganggapnya serius (biasa anak-anak) namun aktivitasnya tadi semakinnlama usang justru semakin membingungkannya. Dia acapkali bersikap seolah-olah dia bukan bagian dari keluarganya.
Seiring bertambahnya usia, Titu acapkali menangis hampir setiap hari mengungkapkan bahwa beliau rindu tempat tinggal serta ingin pulang ke Agra. Perlahan-huma dia menjadi semakin ngotot dan suatu hari dia mengemasi pakaiannya sendiri dan mengancam akan meninggalkan rumah. Perlahan ia mulai memberikan lebih banyak informasi tentang kehidupan sebelumnya. Dia berkata bahwa beliau mempunyai sebuah toko pada Sadar Bazaar pada Agra dan menamai galat satu saudaranya (Raja Babu) serta saudara perempuannya (Susheela). Dia kesal karena ayahnya dulu pergi ke Agra untuk mengajar Kimia di sebuah perguruan tinggi akan tetapi dia tidak pernah membawanya buat mengunjungi rumahnya. Dia pernah memberi tahu abang laki-laki dan temannya bahwa beliau adalah seseorang penyelundup dan mempunyai toko transistor serta radio bernama Suresh Radio. Selama tinggal di Agra, kakak laki-lakinya menggunakan temannya tetapkan buat memverifikasi klaimnya tersebut. Dia terkejut menemukan sebuah TV, toko radio bernama Suresh Radio di Sadar Bazaar yg dikelola sang seseorang janda bernama Uma Verma. Mereka berbicara kepadanya serta mengetahui bahwa suaminya Suresh Verma, yg dulunya adalah penyelundup yg tercatat serta pemilik toko tadi dibunuh dalam lepas 28 Agustus 1983 dengan cara yg persis sama misalnya yg dijelaskan oleh Titu. Dia terdiam. Dia kemudian menggambarkan bagaimana adiknya mengaku Suresh Verma, almarhum suaminya. Dia menceritakan semua hal yg Titu ceritakan di rumahnya.
Uma sangat penasaran bertemu menggunakan bocah yang mengaku sebagai almarhum suaminya tadi. Dia menginformasikan peristiwa tersebut ke keluarga. Mereka tetapkan buat melakukan kunjungan mendadak ke tempat tinggal Titu buat memverifikasi klaim tersebut. Uma bersama menggunakan orang tua Suresh serta ketiga saudara laki-lakinya berangkat ke desa tersebut dalam bulan April 1987. Titu segera mengenali orang tuanya, istri serta saudara laki-lakinya serta sangat bahagia karena beliau berlari menghampiri mereka dan memeluk mereka seluruh. Dia lalu menginjak bangku menggunakan tangannya sebagai ekspresi sukacita yang sama seperti yg biasa dilakukan Suresh pada masa kecilnya. Titu lalu meminta Uma buat duduk di dekatnya serta bertanya mengenai anak-anaknya. Kemudian beliau mengejutkan sang janda tersebut dengan menceritakan rincian bepergian ke Dolpur buat liburan beserta kedua anak mereka dimana Suresh pada saat itu telah membeli beberapa permen untuknya. Sebelum mereka pulang, Titu mengamati bahwa mereka tiba menggunakan kendaraan beroda empat yang tidak sinkron dimana mobilnya dulu berwarna putih. Meski belum sempat melihat kendaraan beroda empat sebelumnya, dia memainkan sistem audio pada kendaraan beroda empat dan berhasil mengendarainya buat jeda dekat menggunakan bantuan saudara di kehidupan sebelumnya Raja Babu yg menangani pedal rem dan kopling. Dia menjadi sangat murka waktu menyadari bahwa mereka tidak membawanya ke Agra. Dia melempar sepatunya ke ibunya mengungkapkan bahwa dia bukan miliknya serta beliau bukan ibunya. Ketika ayahnya mencoba menjauhkannya berdasarkan keluarga lamanya, dia menolak menggunakan sangat kuat merobek bajunya. Dia memeluk Chanda Singh, ayah Suresh Verma, yg lalu meyakinkannya bahwa dia akan mengunjunginya lagi. Kemudian diputuskanlah buat membawa Titu ke Agra dengan biar orang tuanya buat mengkonfirmasi kenangan akan kehidupan masa lalunya.
Ketika sampai di Agra, diaturlah supaya anak-anak Suresh bermain pada antara anak-anak lain pada lingkungannya, tujuannya supaya Titu tidak langsung menjamin bahwa mereka adalah anak-anaknya. Tetapi ternyata, Titu dengan mudah bisa mengenali anak-anak Suresh serta menentukan mereka dari yg lain. Kemudian dalam upaya untuk menerangkan toko radio, saudara pria Suresh mencoba buat menyesatkannya dengan menuju jalan yg salah secara sengaja tapi anak berusia empat tahun itu nir bisa dibohongi. Dia berteriak "Berhenti! Di sinilah toko aku ! "Saat mereka mendekati toko pada kendaraan yg bergerak cepat. Dia juga mengidentifikasi modifikasi di toko yg dibentuk sesudah kematian Suresh. Setelah identifikasi beberapa hal, akhirnya keluarga Suresh konfiden bahwa dia merupakan reinkarnasi Suresh yg terlahir kembali menjadi Titu.
Keluarga Titu memiliki perasaan campur aduk mengenai hubungannya menggunakan mantan keluarganya. Ibunya nir keberatan dia berbicara tentang mantan keluarganya. Tapi ayahnya khawatir dia bisa tinggal bersama mantan keluarganya begitu dia bertambah tua. Orang tua Suresh konfiden bahwa Titu merupakan reinkarnasi Suresh anaknya. Dia menyambut mereka menggunakan penuh kasih sayang. Suatu waktu dia menemukan seseorang mantan pengasuh yg menganggapnya galat satu putra Uma. Titu justru merasa terganggu menggunakan ucapannya, "Tidakkah engkau memahami siapa aku ?"
Titu menggunakan akurat mendeskripsikan bagaimana Suresh ditembak oleh 2 pria pada kepalanya dalam malam hari saat dia duduk di Fiat-nya. Dia baru saja pergi berdasarkan kerja serta sedang menunggu istrinya membuka pintu gerbang. Fakta ini dikonfirmasi sang Uma. Laporan otopsi Suresh mengkonfirmasi bahwa dia tertembak di kepalanya dan meninggal karena luka peluru di sisi kepala kanannya. Otopsi menampakan berukuran dan lokasi luka yang tepat dan juga luka keluar pada sisi kepalanya yg lain. Titu mempunyai penyok bulat pada kepalanya sejak lahir yang bertepatan persis menggunakan lokasi masuk peluru. Dia jua memiliki tanda lahir kedua pada kepalanya (bekas luka berbentuk bintang) yg bertepatan menggunakan lokasi peluru keluar.
Titu lalu teringat pulang nama pembunuhnya. Seorang pengusaha bernama Sedick Johaadien adalah orang yang menembakkan peluru ke arahnya. Ketika polisi Agra menanyai pria tersebut, dia mengaku melakukan pembunuhan tersebut. Titu menceritakan rincian kejahatan tadi ke pengadilan Agra serta pengadilan konfiden bahwa beliau benar-benar merupakan reinkarnasi dari Suresh Verma yg sudah tewas.
Ini adalah keliru satu masalah reinkarnasi nubuat terdokumentasi terbaik lantaran keterlibatan polisi serta pengadilan. Hasil emosional Titu Singh buat menemukan dirinya dalam tubuh anak-anak dengan kenangan akan masa lampau masa dewasanya menaruh kesaksian yang bertenaga akan perasaan intens yang dialami sang banyak anak muda pada kondisi misalnya itu. Antonia Mills, seorang rekan Dr. Ian Stevenson sudah melakukan studi perkara jelas tentang masalah ini dalam makalahnya - A Replication Study: Three Cases of Children in Northern India Who Are Said to Remember a Previous Life.
Referensi: hauntedindia.blogspot.com, reincarnationforum.com
Dia mengingat kembali kematiannya menggunakan sangat rinci dalam ketika dia ditembak sempurna pada kepalanya pada larut malam ketika beliau baru saja pulang ke rumahnya sehabis bekerja. Seperti biasa, dia meniup klakson sehingga istrinya Uma akan membuka gerbang tapi datang-datang dua orang timbul berlari tergesa-gesa ke arahnya. Mereka tiba-tiba eksklusif melakukan tembakan ke arahnya, pada mana galat satu peluru tersebut menembus di kepala sampai menyebabkan kematiannya. Dia dikremasi serta abunya direndam di sungai. Titu sering bersikap militan terhadap orang tuanya serta bahkan tidak mempercayainya. Dia biasa mengungkapkan bahwa ibunya nir akan memakai pakaian sari tua semacam itu serta sering merasa frustrasi serta melemparkan piring dan alat-alat ke sekitarnya. Dia keras ketua mempertahankan bahwa orang tuanya yg asli tinggal di Agra. Dia menyampaikan bahwa rumahnya kotor dan beliau nir mau tinggal disitu. Dia juga berkata bahwa tempat tinggal beliau yg sebrnarnya sangat akbar. Dia biasa menolak buat berjalan kaki atau naik bus, dan berkata bahwa beliau biasa bepergian dengan mobilnya. Awalnya orang tuanya nir menganggapnya serius (biasa anak-anak) namun aktivitasnya tadi semakinnlama usang justru semakin membingungkannya. Dia acapkali bersikap seolah-olah dia bukan bagian dari keluarganya.
Keluarga Titu memiliki perasaan campur aduk mengenai hubungannya menggunakan mantan keluarganya. Ibunya nir keberatan dia berbicara tentang mantan keluarganya. Tapi ayahnya khawatir dia bisa tinggal bersama mantan keluarganya begitu dia bertambah tua. Orang tua Suresh konfiden bahwa Titu merupakan reinkarnasi Suresh anaknya. Dia menyambut mereka menggunakan penuh kasih sayang. Suatu waktu dia menemukan seseorang mantan pengasuh yg menganggapnya galat satu putra Uma. Titu justru merasa terganggu menggunakan ucapannya, "Tidakkah engkau memahami siapa aku ?"
Titu menggunakan akurat mendeskripsikan bagaimana Suresh ditembak oleh 2 pria pada kepalanya dalam malam hari saat dia duduk di Fiat-nya. Dia baru saja pergi berdasarkan kerja serta sedang menunggu istrinya membuka pintu gerbang. Fakta ini dikonfirmasi sang Uma. Laporan otopsi Suresh mengkonfirmasi bahwa dia tertembak di kepalanya dan meninggal karena luka peluru di sisi kepala kanannya. Otopsi menampakan berukuran dan lokasi luka yang tepat dan juga luka keluar pada sisi kepalanya yg lain. Titu mempunyai penyok bulat pada kepalanya sejak lahir yang bertepatan persis menggunakan lokasi masuk peluru. Dia jua memiliki tanda lahir kedua pada kepalanya (bekas luka berbentuk bintang) yg bertepatan menggunakan lokasi peluru keluar.
Titu lalu teringat pulang nama pembunuhnya. Seorang pengusaha bernama Sedick Johaadien adalah orang yang menembakkan peluru ke arahnya. Ketika polisi Agra menanyai pria tersebut, dia mengaku melakukan pembunuhan tersebut. Titu menceritakan rincian kejahatan tadi ke pengadilan Agra serta pengadilan konfiden bahwa beliau benar-benar merupakan reinkarnasi dari Suresh Verma yg sudah tewas.
Referensi: hauntedindia.blogspot.com, reincarnationforum.com
Comments
Post a Comment