ILMUAN ORANG YANG PERNAH SELINGKUH CENDERUNG SELALU SELINGKUH

Menjalin interaksi itu sulit bagi orang yangtidak bisa konsisten serta setia dengan pasangannya. Diperkirakan bahwa, antara 30 sampai 60% darisemua individu pada dunia ini yg telah menikah tidak setia dalam satu momendalam hubungan percintaan mereka. Ada banyak sekali alasan atau keadaan unik yangdapat mendorong seseorang berselingkuh buat pertama kalinya, para psikologbaru-baru ini menemukan beberapa alasan mengapa seseorang cenderung melakukanperselingkuhan lebih berdasarkan sekali.

Neil Garrett, seseorang psikolog di UniversityCollege London dibantu beberapa rekannya Stephanie Lazzarro, Dan Ariely, danTali Sharot melakukan penelitian beserta untuk mengetahui apa yang terjadi padaotak ketika seseorang melakukan perselingkuhan lebih dari satu kali. Hasilnyatidak hanya menarik, tapi bisa memberi poly wawasan bagi orang-orang yangberjuang buat bertahan dampak rasa sakit hati setelah diselingkuhi.

Tim psikolog tadi menggunakan pemindaianfMRI buat mengukur kegiatan otak sementara rekan kerja lainnya melakukantugas sederhana buat mengetahui apakah orang sebagai lebih tidak jujur ​​saatmereka terus-menerus berselingkuh serta pula buat mengetahui bagaimana otakmerespons sebuah kebohongan. Mereka mengukur amigdala, yang merupakan bagianotak yang bertanggung jawab atas emosi (dan rasa bersalah yg datang dampak melanggarkode moral pada kehidupan).

Seorang peserta diberi tugas buat memberitahu rekannya mengenai berapa banyak koin yang ada pada dalam toples (pandanganmatanya dikaburkan sehingga mereka nir bisa mengetahuinya secara pribadi).dalam situasi eksklusif, peserta diberi imbalan karena menciptakan pasangan merekamelebih-lebihkan jumlah tadi; Di pihak lain, pasangan akan diberi imbalankarena berbohong misalnya itu dengan mengorbankan peserta; serta yg lainnya;ke 2 pasangan akan mendapat ganjaran jika peserta berbohong.

Mereka menemukan bahwa orang-orang lebihsering berbohong (dengan kebohongan yg lebih besar ) berdasarkan ketika ke waktu,kecuali dalam situasi waktu mereka tidak secara eksklusif mendapatkankeuntungan dari kebohongan tadi. Periset merangkum, "Meskipun kecilsejak awal, keterlibatan dalam tindakan yang tidak amanah ​​bisa memicu prosesyang menyebabkan tindakan ketidakjujuran lebih besar semakin menurun."

Seperti yg Neil Garrett katakan kepada EliteDaily: "Apa yang disarankan sang penelitian serta saran kami merupakan faktorkuat yg mencegah perselingkuhan merupakan reaksi emosional kita terhadapnya,betapa buruknya perasaan kita pada dasarnya, serta proses adaptasi mengurangireaksi ini, sebagai akibatnya memungkinkan kita buat selingkuh lagi. Dengan berselingkuh,mampu jadi kasus yang awalnya mereka akan merasa bersalah atas perbuatannya,akan tetapi juatru malah melakukan perselingkuhan lebih banyak lagi sehingga merekamenyesuaikan diri dengan caranya sendiri serta (akhirnya) sama sekali tidakmerasa bersalah lagi telah melakukan perselingkuhan. "

Bisakah Hubungan  Setelah Perselingkuhan Tetap Bertahan?

Apakah hal itu lantas berarti bahwa perselingkuhanselalu merupakan akhir dari sebuah interaksi?. Ahli psikoterapis, Esther Perelmemiliki perspektif yg menarik tentang apa yg terjadi sesudah sebuah pasanganmengetahui bahwa mereka telah ditipu atau diselingkuhi. Bahkan meskipun risikopelanggaran berulang lebih akbar, beliau yakin bahwa sebuah hubungan masih bisaberkembang  meskipun setelahberselingkuh.

"Banyak perselingkuhan berakhir denganputus (hubungan), tapi beberapa perselingkuhan merupakan make-up. Terkadanghubungan yang keluar (hubungan ke 2) sanggup lebih bertenaga, lebih jujur ​​serta lebihdalam daripada yang ada sebelumnya lantaran orang akhirnya melangkah maju,”.

Dia kemudian lanjut menyebutkan, "Ini bahkanbisa lebih jelek bagi para pria," pungkasnya menggunakan benar-benar-sungguh."Saya pikir orang wajib sanggup menentukan sendiri pilihan yang akan merekabuat dan (mengerti) atas konsekuensinya. Tidak hanya lantas bercerai danberpikir bahwa perceraian selalu merupakan solusi yang lebih baik saat ini membubarkansemua ikatan famili ... Seluruh kehidupan saling terkait dengan sebuahpernikahan. Bukan hanya hubungan antar pasangan. Namun hal ini adalah sebuah jaringansosial, hal ini menyangkut kehidupan anak-anak, cucu-cucu kita, serta soalekonomi. "

Dalam hal ini, bukan berarti Perel tidakmengerti betapa rasa sakitnya hati dan kekecewaan lantaran perselingkuhan; Diayang pertama mengakui bahwa ini merupakan pengalaman yang mengubah hayati dantraumatis bagi siapa saja. Tapi beliau percaya bahwa kecurangan sangat jarangterjadi dalam hubungan yg saling amanah; Sebaliknya, hal itu terjadi jauhsetelah aspek lain menurut sebuah interaksi telah terbengkalai; dan untukmemulihkan hubungan, seluruh aspek itu wajib ditangani juga, tidak langsungkemudian menduakan - serta hal itu tentunya membutuhkan banyak bisnis.

Pepatah lama menyampaikan "Sekali penipu, makaakan selalu penipu" ternyata cukup valid dari sains. Tapi akhirnya,setiap pasangan wajib tetap memutuskan sendiri apakah mereka bisa lebih baikmengakhiri interaksi dan pemulihan secara terpisah (sendiri) atau bekerja sama(kemungkinan besar dibantu oleh konseling) buat memulihkan kepercayaan masing-masingpasangan - bahkan dengan meningkatnya risiko terjadinyahal itu lagi. Hanya Anda sendiri yg bisa memahami mana pilihan yg sempurna dalamhidup ini.

Comments