TIGA ALASAN KENAPA BIAYA PER KLIK CPC ADSENSE INDONESIA SEKARANG KECIL

Analisa Penyebab Biaya Per Klik (CPC) Adsense Rendah ~ Belakangan ini popularitas Google Adsense semakin melonjak tajam, tak sedikit para Blogger atau pemilik situs website berakibat Adsense sebagai alat utamanya guna mengumpulkan pundi-pundi uang di global maya. Lantaran iming-iming penghasilan yg akbar, banyak orang yang awalnya nir tahu menahu (gaptek) mengenai dunia Blogging, kemudian berbondong-bondong belajar ngeblog secara otodidak maupun kursus tujuannya tidak lain merupakan agar memeroleh penghasilan tambahan dari internet.

Istilah buat menyebut seorang Blogger yang memasang iklan pada halaman websitenya dinamakan dengan Publisher. Mereka mendapatkan komisi berupa imbalan uang sekian dolar berdasarkan setiap iklan Adsense yang diklik sang para pengunjung (visitor).  Sementara iklan-iklan ini disediakan sang Google menurut para pengiklan (Advertiser) yang mengiklankan produknya melalui layanan Google Adwords. Berapa besaran Cost Per Click (CPC) yang diperoleh berdasarkan setiap kliknya sangatlah relative, terdapat banyak factor yg memengaruhinya baik secara eksternal juga internal berdasarkan system sentra. 

Akhir-akhir ini banyak Publisher Adsense Indonesia yg mengeluhkan nilai CPC Adsense semakin kecil, jauh sekali berdasarkan tahun-tahun sebelumnya. Saya nir mampu menjelaskan secara langsung berapa nilai pastinya, jika Anda seseorang Publisher, pasti juga mencicipi akan hal ini. Sekarang ada pertanyaan, apa sih yg mengakibatkan nilai CPC Adsense Indonesia sekarang mini sekali?. Jauh beda menggunakan tahun-tahun sebelumnya, misalnya tahun 2014 ke bawah. Berikut ini analisa Saya eksklusif tentang kemungkinan-kemungkinan penyebab merosotnya nilai CPC Adsense Indonesia:

1. Sumber Trafik dari Sosial Media (Link Referal)
Google Adsense sangat menekankan supaya para Publishernya mengutamakan asal trafik berdasarkan mesin pencari Google Search, yaitu dengan melakukan langkah-langkah Optimasi Mesin Pencari (SEO) sesui petunjuk yg disarankan. Meskipun nir ada embargo spesifik tentang darimana sumber trafik blog tadi berasal, tetapi hal ini berdasarkan pengalaman saya ternyata memiliki efek yang besar dengan nilai CPC. 

Melalui sebuah eksperimen yang aku lakukan, antara pengguna yang tiba menurut social media serta mesin pencari terlihat terdapat perbedaan signifikan menggunakan nilai CPC yang didapat. Mungkin hal ini terdapat pengaruhnya menggunakan pengguna berdasarkan sosmed yg memiliki kesamaan spesifik dari prosedur pemecahan Google. Selain itu, pengunjung berdasarkan sosmed rata-homogen orangnya itu-itu saja. Jadi mungkin Google memiliki penilaian spesifik akan hal ini. Ingat, studi ini sifatnya sangat relative dan masih jauh dari kebenaran. Google sendiri tidak pernah memberitahukan secara eksklusif alasan penyebabnya.

2. Publisher Adsense Indonesia Membeludak
Belakangan ini Publisher Adsense baru berdasarkan Indonesia mengalami peningkatan yg sangat tajam, banyak anak-anak belia hingga orang tua, anak didik Sekolah Menengah pertama hingga Mahasiswa, pekerja bangunan, bahkan PNS sekalipun tidak sedikit yg nyambi sebagai Publisher Adsense guna memeroleh uang tambahan. Tetapi ternyata hal ini tidak diimbangi juga dengan jumlah Advertiser yg terdapat. Akhirnya slot inventori (ketersediaan iklan) masih banyak yang kosong lantaran jumlah pengiklan sangat sedikit. 

Hal ini penyebabkan persaingan iklan menjadi sangat rendah sehingga menyebabkan turunnya nilai CPC. Bayangkan saja, misalnya jumlah perusahaan yg mengiklankan produknya ada 100 orang ad interim Publishernya terdapat lebih berdasarkan satu juta orang. Akhirnya apa yg terjadi? Rebutan dong. Apalagi selesainya kemunculan Facebook yang sebagai pesaing berat Google Adwords dalam hal layanan periklanan.

3. Faktor Lain
Factor lain ini mampu menurut peraturan khusus yang ditetapkan oleh Google pada para publishernya. Misalnya Behaviour menurut pengunjung blog itu sendiri, apa yg dilakukannya selesainya mengklik iklan. Apakah pribadi melakukan transaksi dengan Advertiser terkait?, sekedar melihat-lihat produk tadi, atau bahkan pribadi menutup browser tanpa melihat sedikitpun materi iklan yg ditawarkan, tentu saja hal ini akan menjadi penilaian khusus bagi mereka. Ada yg mau ditambhkan? Silahkan tulis komentar pada bawah.

Comments