ENAM HUKUM KARMA YANG AKAN MERUBAH HIDUP ANDA
Apa yg kita tanam itulah yang akan kita tuai, dan ketika menentukan buat melakukan suatu tindakan yg membawa kebahagiaan serta keberhasilan orang lain, butir dari karmanya merupakan kebahagiaan dan kesuksesan terhadap diri kita pula. Setiap tindakan yang kita lakukan akan membentuk kekuatan energi yang akan berdampak pula pada diri sendiri, entah itu perbuatan baik atau tidak baik.
Hukum hukuman alam melandasi proses transmigrasi jiwa seseorang. Karma secara harfiah berarti “tindakan”, tetapi lebih acapkali mengacu dalam akumulasi reaksi terhadap suatu kegiatan. Sehingga kita mengungkapkan ada “hukuman alam baik” serta terdapat juga “karma tidak baik”, menjadi hasil berdasarkan reaksi yg tersimpan dan secara bertahap akan berdampak terhadap nasib seorang.
Istilah Hukum Karma sendiri sebenarnya asal dari ajaran Hindu dan Buddha, yang memiliki makna apa yg Anda lakukan terhadap orang lain, entah itu baik atau jelek, suatu ketika pasti akan terjadi terhadap diri sendiri. Hukum karma juga dinyatakan dalam istilah yang serupa di hampir setiap kepercayaan pada dunia.
1. Hukum Netralitas
Seperti halnya dengan Hukum Gravitasi, yg menarik segala sesuatunya ke bumi, Hukum Karma juga berlaku demikian. Alam semesta adalah netral, tidak ada yang lebih diutamakan, serta tidak terdapat yang lebih terkutuk. Semua insan, tidak memandang derajat seorang entah itu miskin atau kaya, dihapan Sang Pencipta adalah sama.
2. Hukum Perjanjian
Kenyataan paling mengerikan yg setiap orang akan pelajari waktu hidup pada global merupakan, bahwa mereka sudah putusan bulat buat tiba kesini (pada global), dan bersedia mengalami seluruh takdir yg akan terjadi terhadap mereka. Alam semesta beroperasi dari anggaran yg cukup sederhana: semua yg terjadi pada dunia ini merupakan sudah adalah takdir menurut Yang Maha Kuasa atau Hukum Karma di masa kemudian.
3. Hukum Sebab dan Akibat
Apa yang telah Anda lakukan terhadap orang lain waktu ini, suatu ketika nanti pasti akan terjadi pula terhadap diri Anda, meskipun dengan cara yg tidak selaras. Menjaga hubungan baik terhadap sesama itu sangat krusial, lantaran seluruh itu akan berdampak pula terhadap kebaikan diri kita serta generasi kita selanjutnya kelak.
4. Hukum Daya Tarik
Apa yang sangat Anda inginkan, fikirkan serta fokuskan waktu ini akan sebagai magnet yg menarik pikiran buat mewujudkan impian tadi menjadi fenomena. Apapun pemikiran dan emosi yg paling Anda fokuskan, apakah itu sengaja atau nir sengaja, akan sebagai keyakinan Karma terhadap diri Anda. Keyakinan akan membuat pemikiran, pembentukan perilaku, menuntun tindakan, serta menciptkan hasil yg Anda impikan.
5. Hukum Empowerment (Pemberdayaan)
Jika Anda menerima apapun yang terjadi dengan perasaan ikhlas, maka Anda telah membangun pola dasar hukuman alam. Empowerment dari dari keputusan secara sadar buat merogoh alih karma menggunakan menerima tanggung jawab secara total serta absolut pada kehidupan serta secara sadar selalu bertindak dengan cinta kasih.
6. Hukum Cinta
Karma dimulai serta berakhir menggunakan cinta. Karma diciptakan untuk membawa Anda sebagai jiwa dalam perjalanan melalui alam semesta. Karma berakhir saat Anda telah menyempurnakan diri dalam kemampuan untuk mencintai tanpa syarat. Satu – satunya tujuan adanya karma adalah buat membawa kita semua kedalam keadaan cinta ilahi, kebahagiaan dan kesadaran.
Hukum hukuman alam melandasi proses transmigrasi jiwa seseorang. Karma secara harfiah berarti “tindakan”, tetapi lebih acapkali mengacu dalam akumulasi reaksi terhadap suatu kegiatan. Sehingga kita mengungkapkan ada “hukuman alam baik” serta terdapat juga “karma tidak baik”, menjadi hasil berdasarkan reaksi yg tersimpan dan secara bertahap akan berdampak terhadap nasib seorang.
1. Hukum Netralitas
Seperti halnya dengan Hukum Gravitasi, yg menarik segala sesuatunya ke bumi, Hukum Karma juga berlaku demikian. Alam semesta adalah netral, tidak ada yang lebih diutamakan, serta tidak terdapat yang lebih terkutuk. Semua insan, tidak memandang derajat seorang entah itu miskin atau kaya, dihapan Sang Pencipta adalah sama.
2. Hukum Perjanjian
Kenyataan paling mengerikan yg setiap orang akan pelajari waktu hidup pada global merupakan, bahwa mereka sudah putusan bulat buat tiba kesini (pada global), dan bersedia mengalami seluruh takdir yg akan terjadi terhadap mereka. Alam semesta beroperasi dari anggaran yg cukup sederhana: semua yg terjadi pada dunia ini merupakan sudah adalah takdir menurut Yang Maha Kuasa atau Hukum Karma di masa kemudian.
3. Hukum Sebab dan Akibat
Apa yang telah Anda lakukan terhadap orang lain waktu ini, suatu ketika nanti pasti akan terjadi pula terhadap diri Anda, meskipun dengan cara yg tidak selaras. Menjaga hubungan baik terhadap sesama itu sangat krusial, lantaran seluruh itu akan berdampak pula terhadap kebaikan diri kita serta generasi kita selanjutnya kelak.
4. Hukum Daya Tarik
Apa yang sangat Anda inginkan, fikirkan serta fokuskan waktu ini akan sebagai magnet yg menarik pikiran buat mewujudkan impian tadi menjadi fenomena. Apapun pemikiran dan emosi yg paling Anda fokuskan, apakah itu sengaja atau nir sengaja, akan sebagai keyakinan Karma terhadap diri Anda. Keyakinan akan membuat pemikiran, pembentukan perilaku, menuntun tindakan, serta menciptkan hasil yg Anda impikan.
5. Hukum Empowerment (Pemberdayaan)
Jika Anda menerima apapun yang terjadi dengan perasaan ikhlas, maka Anda telah membangun pola dasar hukuman alam. Empowerment dari dari keputusan secara sadar buat merogoh alih karma menggunakan menerima tanggung jawab secara total serta absolut pada kehidupan serta secara sadar selalu bertindak dengan cinta kasih.
6. Hukum Cinta
Karma dimulai serta berakhir menggunakan cinta. Karma diciptakan untuk membawa Anda sebagai jiwa dalam perjalanan melalui alam semesta. Karma berakhir saat Anda telah menyempurnakan diri dalam kemampuan untuk mencintai tanpa syarat. Satu – satunya tujuan adanya karma adalah buat membawa kita semua kedalam keadaan cinta ilahi, kebahagiaan dan kesadaran.
Comments
Post a Comment