KURIKULUM 2018 BAHASA JAWA SD SDLB MI SMP SMA SMK

Kurikulum 2013 Bahasa Jawa SD, SDLB, MI, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, serta bahan pelajaran serta cara yang dipakai menjadi pedoman penyelenggaraan aktivitas pembelajaran buat mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No 20/2013). Berdasarkan pengertian tersebut, ada 2 dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana serta pengaturan tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua merupakan cara yang dipakai buat aktivitas pembelajaran. Kurikulum 2013 menggariskan pencapaian tujuan dari Permendikbud No 54/2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, isi serta materi ajar dari Permendikbud No 64/2013 mengenai baku isi, Permendikbud No 67/68/69/70 tahun 2013 mengenai Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/SMP/Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan dan Permendikbud No 71/2013 tentang kitab teks pelajaran. Pedoman penyelenggaraan aktivitas pembelajaran Kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud No 65/2013 mengenai Standar Proses, Permendibud No 66/2013 tentang Standar Penilaian, Permendikbud No 81A mengenai Implementasi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi tadi.
Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa dikembangkan menggunakan mempertimbangkan tantangan internal serta eksternal. Tantangan internal terkait menggunakan tuntutan pendidikan yg mengacu pada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yg mencakup baku isi, baku proses, baku kompetensi lulusan, baku pendidik serta energi kependidikan, baku wahana serta prasarana, baku pengelolaan, baku pembiayaan, dan baku evaluasi pendidikan.

Tantangan eksternal terkait dengan arus globalisasi serta aneka macam informasi yg terkait dengan kemajuan teknologi, liputan perkembangan pendidikan di taraf nasional dan internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hayati serta budaya warga Jawa. Jika hal ini nir ditangani secara sempurna boleh jadi warga Jawa tinggal nama tanpa kepribadian.

Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir, baik secara makro (jagad gedhe) serta secara mikro (jagad cilik). Penyempurnaan pola pikir secara makro mengacu pada perubahan pola pikir yang mengarah dalam hal-hal berikut: (1) pembelajaran berpusat dalam siswa; (dua) pembelajaran interaktif; (tiga) pola pembelajaran jejaring; (4) pola pembelajaran aktif dengan pendekatan sains; (lima) pola belajar berbasis tim; (6) pola pembelajaran indera tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; (7) pola pembelajaran berbasis kebutuhan siswa; (8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); serta (9) pola pembelajaran pasif sebagai pembelajaran kritis.

Pola pemikiran secara mikro (jagad cilik) mengacu pada (1) pola pembelajaran bahasa Jawa mengarah pada pembentuk kepribadian serta penguat jati diri rakyat Jawa yang tercermin pada pocapan, patrap, dan polatan; (dua) pembelajaran bahasa Jawa sebagai upaya pengolahan kearifan budaya lokal buat didayagunakan dalam pembangunan budaya nasional, tabiat, dan karakter bangsa; (tiga) pembelajaran bahasa Jawa sebagai penjaga dan pemelihara kelestarian bahasa, sastra, serta aksara Jawa; (4) pembelajaran bahasa Jawa menjadi upaya penyelarasan pemakaian bahasa, sastra, dan aksara Jawa supaya sejalan menggunakan perkembangan bahasa Jawa (nut ing jaman kalakone); (lima) pembelajaran bahasa Jawa menjadi proses pembiasaan penggunaan bahasa Jawa yg laras serta leres dalam berkomunikasi serta berinteraksi sehari-hari pada dalam keluarga dan masyarakat sinkron menggunakan kaidah, etika, serta norma yg berlaku; (6) pembelajaran bahasa Jawa memiliki ciri sebagai pembawa serta pengembang budaya Jawa.

Penguatan materi dilakukan dengan memperhatikan (1) penggunaan bahasa Jawa ragam ngoko dan krama dengan mempertimbangkan keberadaan dialek masing-masing daerah. Materi kebahasaan yang berkaitan dengan unggah-ungguh tidak disajikan secara khusus pada aspek pengetahuan (KI 3). Hal ini dikawatirkan unggah ungguh hanya berhenti pada tataran pengetahuan padahal yang diharapkan unggah ungguh basa sebagai sebuah action sebagai manifestasi kesantunan berbahasa yang menjadi bagian dari sikap sosial (KI2) yang tercermin dalam penggunaan bahasa sehari-hari yang diajarkan melalui keteladanan dan pembiasaan pada setiap kesempatan baik itu dalam proses pembelajaran di dalam kelas, maupun di luar kelas. (2) pemanfaatan sastra Jawa modern sebagai hasil karya sastra Jawa baik yang berupa sastra tulis maupun sastra lisan (geguritan, crita cekak, crita sambung, novel, drama, film dan sebagainya) yang berkembang untuk pembentukan karakter yang njawani, (3) pemanfaatan sastra klasik baik lisan maupun tulis (sastra piwulang, babad, legenda, tembang, nyanyian rakyat, tembang dolanan, cerita, mitos, dongeng, sastra wayang dan sebagainya) untuk penguatan jati diri, dan (4) aksara Jawa sebagai pemertahanan jati diri. Selengkapnya tentang Kurikulum 2013 Bahasa Jawa SD, SDLB, MI, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK silahkan download di bawah ini;

Kebijakan Pemerintah tentang SK Kurikulum 2013 Bahasa Jawa SD, SDLB, MI, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK
Kurikulum 2013 Bahasa Jawa SD, SDLB, MI, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK Format pdf:
Kurikulum 2013 Bahasa Jawa SD, SDLB, MI, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK Formar doc.
Demikian materi Kurikulum 2013 Bahasa Jawa SD, SDLB, MI, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK semoga bisa digunakan menjadi panduan pada menyusun aneka macam kebutuhan pembelajaran di jenjang SD, SDLB, MI, SMP, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan.

Baca jua:
Administrasi Pembelajaran Muatan lokal Pertanian Kelas tiga SD/MI
Administrasi Pembelajaran Muatan lokal Pertanian Kelas 4 Sekolah Dasar/MI
Administrasi Pembelajaran Muatan lokal Pertanian Kelas 5 SD/MI
Administrasi Pembelajaran Muatan lokal Pertanian Kelas 6 Sekolah Dasar/MI
Mohon maaf atas segala kekurangan.

Comments