YANG HARUS DI LAKUKAN SAAT TERJEBAK DALAM LIFT

Jumpa lagi menggunakan CARA FLEXI, semoga anda senantiasa sehat selalu,. *tumben amat* Hee..
Seperti yg pernah aku singgung pada artikel berjudul 'Buat Yang Belum Tau' mengenai 'Fire Alarm System' kali ini saya membuat artikel yang harus pada lakukan waktu terjebak pada lift atau elevator. Se-ingat anda, pernahkah menggunakan lift buat berpindah lantai? Berapa kali? Pernahkah anda mengalami peristiwa lift macet dan anda terjebak di dalamnya? Hee... Jangan pernah la ya! Wkwkwkwk... Semoga jangan sampe!

Nah mungkin anda sudah berselancar pada mbah gugel mencari informasi solusi saat terjebak pada lift macet, apa yang harus di lakukan?! Simpel aja sih, akan tetapi sebelum saya share apa yg wajib pada lakukan waktu terjebak pada lift, aku terangkan sedikit mekanisme atau system cara kerja lift.

Lift di desain sedemikian rupa buat dapat mengangkut penumpang atau barang menaiki lantai demi lantai menggunakan cepat serta gampang. Mekanisme atau cara kerjanya mirip dengan 'kerekan' timba untuk merogoh air sumur jaman dulu. Bedanya, dalam lift masih ada 2 roller, 1 di atas menjadi penggantung, 1 lagi ikut berkecimpung mengikuti sangkar lift. Selengkapnya baca pada Lift Dan Bagian-Bagiannya' saja ya,. Terlalu melenceng menurut judul kalau di tulis di sini. Hee maappp...

Lanjut ke bab 'Apa yg wajib di lakukan saat terjebak pada lift'. Sekali lagi saya bilang, tulisan ini saya buat berdasarkan pengetahuan serta pengalaman di lapangan menjadi engineering. Jadi jangan tanya referensinya dapat menurut mana. Berikut ini yang harus anda lakukan ketika terjebak pada lift yg macet.
  • Jangan PANIK
Ngomong sih lezat , prakteknya susah minta ampun. Yups... Akan tetapi paling nir, kuasai diri anda menggunakan cara menarik nafas pada-pada. Seseorang yg nir atau sporadis melakukan shock terapi pasti kaget, deg-deg'an serta takut bukan kepalang waktu datang-datang lift berhenti mendadak. Situasinya sangat tidak nyaman, lift goyang serta anjrut-anjrutan! *Haiyyah bahasa apa itu* xixixii..,. Bahasa lapangan bro.. 'Eh kok,?! Kok liftnya gini?' trus mikir macam-macam. Betulkah? Jawabannya iya bagi anda yg pernah mengalami *termasuk saya* Xixixixiii.. Belum lagi pada tambah lampu penjelasan padam. Whuichhhh... Wis ga karuan takutnya.
Saat terjadi trouble dalam lift, umumnya lampu penjelasan padam sesaat. Jangan khawatir, semua lift telah pada lengkapi dengan lampu emergency untuk mengatasi kondisi darurat semacam PLN OFF mendadak, macet serta trouble shooting lainnya. Tapi tetep aja takut Bang!!  Iyaaa,.. Paham kok kondisinya. Dalam situasi misalnya itu kuasai diri dengan cara buang nafas sekuat-kuatnya melalui lisan, tarik nafas lagi pada-pada, buang lagi. Tiga kali tarikan sudah cukup membuat anda bisa menguasai keadaan.
  • Tekan tombol HELP
Emm.. Jangan cari goresan pena 'HELP' ya,. Kemungkinan anda nir akan menemukannya. Soalnya 'help' adalah fungsi menurut tombol tadi. Cari saja tombol mini bergambar lonceng umumnya berwarna kuning. Tombol ini terletak di bagian atas berdasarkan formasi tombol penunjuk lantai. Bentuknya pun lebih mini menurut tombol penunjuk lantai. Tombol ini berfungsi buat meminta donasi. Cara kerjanya begini: Saat anda menekan tombol help (bergambar lonceng) maka alarm di ruang control gedung akan berbunyi dan memberitahukan kepada crew bahwa ada yang meminta bantuan di galat satu lift yg ada pada gedung tadi. Crew ruang control akan mengangkat interphone serta akan segera melakukan komunikasi dengan anda. Sementara anda yg terjebak dalam lift tidak perlu menekan tombol apapun, relatif tekan sekali saja dan tunggu bunyi crew ruang control menyapa anda. Tombol 'Help'nya seperti dalam gambar di bawah ini.
Saat anda mendengar bunyi dari lift merupakan anda telah terhubung menggunakan crew ruang control yang siap membantu anda. Jadi bunyi yang anda dengar bukan suara robot,  namun bunyi crew ruang control yg jua memantau kondisi anda melalui CCTV lift. Anda tidak sendiri. Lakukan komunikasi atau tanyakan apa yg harus anda lakukan. Turuti saja apa kata crew tadi. Dalam kondisi ini, (waktu anda mulai berkomunikasi menggunakan crew) maka S O P darurat sudah di jalankan engineering bersama security. Crew yang lain juga telah bergerak ke lokasi di lantai mana anda terjebak. Biasanya telah terdapat 2 team yg berkecimpung buat menolong anda. 1 team menuju ruang mesin lift, 1 team menuju lantai di mana anda terjebak. Sampai di sini harusnya anda sudah tenang.

Selama anda belum keluar menurut lift, anda nir sendiri, anda tetap serta terus di monitor baik melalui interphone maupun CCTV. Segala yg terjadi menggunakan anda akan di perhatikan serius sang crew ruang control.
  • Jangan Lakukan Gerakan Yang Tidak Perlu
Maksudnya begini, waktu lift mangkat , keadaan takut serta panik orang akan melakukan gerakan-gerakan di luar akal,. Contoh ketika ketakutan/panik/nerveus, seorang reflek melompat-lompat, menggedor dinding serta sebagainya. Gerakan misalnya ini nir perlu di lakukan. Tetap santai saja (meskipun sulit) rapatkan diri anda ke dinding lift atau bila memang gemetaran banget, anda bisa duduk di lantai merapat dinding.
  • Jangan Berfikir Macam-Macam
Orang yg sedang menaiki lift, alam bawah sadarnya akan menyadari bahwa beliau berada dalam ketinggian tertentu dan bisa saja jatuh. Itu masuk akal, semua orang mengalami. Tapi jangan abaikan alam bawah sadar anda mempengaruhi nalar dan pikiran sampai ada pertanyaan yg menambah rasa takut. Misalnya, 'Kalau jatuh gimana?' INGAT! Pertanyaan ini akan menambah kekalutan, kekhawatiran dan ketakutan anda. *ya susah lah nolaknya* Siappp... Mungkin warta berikut bisa membantu anda.

Setiap unit lift sudah pada lengkapi system perlindungan ganda. Lift yg di maintenance menggunakan benar maka proteksinya akan berfungsi optimal. Satu unit Lift passenger di gantung dengan homogen-homogen 6 wire rope (seling/tali baja). Jika 1 tali putus terdapat lima tali yg menggantung anda. Apabila 6 tali putus sekaligus terdapat yang namanya governoor. Governoor ini merupakan pedal rem yang akan mengaktifkan rem waktu lift beranjak melebihi batas kecepatan yang di tentukan. Sedikit pahamkah seluk beluk Lift?

Adakah yg bertanya? "Lha itu yang di tivi buktinya lift jatuh?" Nah itulah yg bikin heran. Lantaran aku nir pernah bertemu menggunakan engineering lift yang ada di tivi, maka mohon maaf aku nir bisa memberi jawaban. Yang aku tau prosedur perlindungan lift telah di desain seaman mungkin.
  • Jangan Memaksa Keluar Lift
Jadi saat terjebak dalam lift, jangan mencoba keluar dengan memaksa membuka pintu lift. Ini sangat berbahaya. Penjelasannya begini: Bisa saja anda memaksa pintu lift agar terbuka, namun apabila dalam waktu pintu sudah terbuka serta anda sedang berusaha keluar datang-datang lift berkiprah/jalan. Apa yang terjadi? Kejepit pasti, kebentur serta tergencet sangat mungkin. Kejepit pintu si lumrah, lha ini kejepit pada antara lantai dengan kandang lift, opo ga wassalam?! Kalau ini terjadi, anda persis seperti kertas yg di potong pada tukang fotocopy. Bisa pada bayangkan?!

Itulah kenapa saat terjebak lift, passenger/penumpang pada larang membuka pintu dengan paksa. Lebih-lebih posisi lift tidak level/homogen dengan lantai. Pada saat lift mangkat /macet posisinya nir selalu rata menggunakan lantai. Sering berada pada tengah-tengah antara lantai atas serta lantai bawah. Misalnya lift berhenti di antara lantai 19 dan 20. Artinya anda harus melompat jika ingin turun di lantai 20 dan anda wajib siap-siap terkilir lantaran melompat ke lantai 19. Yang pasti jangan pernah membuka paksa pintu lift, hal ini buat menghindari lift berjalan mendadak saat anda berusaha keluar.

Pada poin ini umumnya orang senang ngeyel kalo di kasi tau. Lantaran panik serta pengen cepet keluar, jadinya orang menentukan ribut dengan crew engineer berdasarkan pada memakai nalar logisnya. Harus pada jangan lupa kita berhadapan menggunakan mesin,.. Dia tidak kenal toleransi,.  Mesin ga kenal siapa anda. Mesin ga peduli anda kuli atau bos,. Pada suruh jalan ya jalan, di suruh berhenti ya mandeg sesuai perintah system. Bolehlah pada bayangin tulang versus baja lift, menang mana?

Engineer saja ndak akan berani dan ndak akan mau membuka paksa pintu lift sebelum terdapat instruksi berdasarkan crew ruang control. Engineering baru akan bertindak sehabis crew ruang control memastikan bahwa lift dalam mode manual serta ruang mesin sudah di jaga personil lain buat sahih-sahih memastikan pintu lift kondusif buat pada buka berdasarkan pada.
Begitu broooo...

Jadi ikuti saja instruksi yang di berikan crew ruang control melalui interphone seperti yang sudah di jelaskan  pada atas. Kayaknya hanya ini yg bisa saya tulis, nanti akan saya update lagi jika ada yang terlupa. Saat saya menulis artikel ini, hanya poin-poin itu yg sanggup saya ingat. Maklum telah hampir pagi, mata telah pedes... Cukup sekian...

Comments