RAPAT KOORDINASI NASIONAL RAKORNAS KKP TAHUN 2018


JAKARTA, Kementerian Kelautan serta Perikanan,menggelar Rapat Koordinasi Nasional(Rakornas) KKP Tahun 2015. Acara yang diselenggarakan lepas 09-11 September 2015 di hotel Sahid, Jakartaini merogoh tema :
“…LAUT MASA DEPAN BANGSA …”.

Dalam acara inimenteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti didampingi Menko Bidang Maritimdan Sumber Daya, Rizal Ramli membuka RAKORNAS Tahun 2015 Kementerian Kelautandan Perikanan ditandai menggunakan pemukulan Gong di Hotel Sahid Jakarta, ( Kamis10/11.). Acara ini jua dihadiri oleh Gubernur bank Indonesia, Kepala BPS,Kepala LAPAN, Komisi IV DPR – RI, Gubernur provinsi se Indonesia, Kepala UPT,Kepala dinas CARA FLEXI ( kota / kab ) serta Para stakeholders bidang kelautan danperikanan.
Menteri kelautandan perikanan Susi Pudjiastuti pada sambutannya menaruh gambaran tentangKebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan buat Kedaulatan, Keberlanjutandan Kesejahteraan. Dan disela – sela acara dilakukan penandatangan kerjasamadenganbank Indonesia , BPS dan Lapan.
Maksud dantujuan diadakan program rakornas ini adalah buat percepatan pelaksanaankebijakan strategis pembangunan CARA FLEXI. Percepatan pembangunanini jua untuk mendukung acara nasional Indonesia sebagai poros maritim duniaseperti yang dicanangkan sang pemerintahan presiden Jokowi.
Ada hal yangmenggembirakan dari badan statistic nasional Indonesia bahwa Kebijakan moratorium untuk kapal eksasing yang diberlakukan Kementerian Kelautan serta Perikanan (KKP) sejak 14November 2014 lalu mulai dirasakan manfaatnya oleh sektor perikanan dankelautan di Indonesia. Manfaat yang paling dirasakan adalah terjadinya kenaikanpendapatan di sektor tersebut yang dihitung dalam 2015.

Berdasarkan data yg dirilis BadanPusat Statistik (BPS), kenaikan pada sektor perikanan mulai akhir 2014, atausetelah kebijakan moratorium diberlakukan. Kenaikan terjadi di seluruh sub sektorperikanan yg terdapat pada Tanah Air. Termasuk, meningkatnya jumlah produksi ikan,turunnya harga sejumlah ikan jenis premium dan jua terjadinya kenaikan neracaperdagangan.

Dari data BPS,kenaikan produksi perikanan dalam periode Januari-April 2015 terlihat cukupsignifikan lantaran bisa mencapai 50,32 juta ton, dibanding periode yg samatahun 2013 serta 2014. Meski ad interim, jumlah tersebut telah cukup mewakilibagaimana syarat sektor perikanan saat ini. Sejak diberlakukannya PeraturanMenteri KP No.56/2014 tentang Moratorium Izin buat Kapal eks Asing danPeraturan Menteri KP No.57/2014 mengenai Pelarangan Transhipment buat keLuar Negeri, terjadi penurunan volume serta nilai produksi pada Pelabuhan PerikananSamudera (PPS) dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN).
Mudah2an dengaadanya Rakornas ini nelayan se indonesia mampu lebih sejahtera. Dan denganmomentum rakornas BBPI Semarang mampu lebih semanagat menghasilkan inovasi –inovasi yang lebih kreatif.

Comments