NAMA ALAT TANGKAP DI DANAU LIMBOTO

Nama Alat Tangkap Di Danau Limboto - Danau Limboto Danau Limboto merupakan galat satu asal daya alam yg dimiliki Provinsi Gorontalo ketika ini. Letak dan geografis nya yg berada di provinsi gorontalo mengakibatkan danau limboto aset yg berperan pada memajukan sektor perikanan pada provinsi gorontalo.

Areal daerah danau ini berada dalam dua wilayah yaitu + 30 % daerah Kota Gorontalo & + 70 % dalam daerah Kabupaten Gorontalo serta menjangkau lima kecamatan. 

Danau Limboto sekarang   berada pada syarat yg sangat memperihatinkan karena mengalami proses penyusutan & pendangkalan dampak sedimentasi yg mengancam keberadaannya dimasa yang akan datang.  Dan tak elak akan berakibat beberapa nelayan yang bermata pencaharian menangkap ikan akan terganggu.

Nelayan Danau Limboto memakai istilah penamaan alat tangkap ikan menurut pada nama lokal. Dan nama lokal tadi merupakan bentuk kearifan budaya nekayan pada lebih kurang danau Limboto

Nama Alat Tangkap DI Danau Limboto


DUDAYAHO 

Pemilik BapakIkon dengan lokasi di Pentadio. Alat tangkap ini dioperasikan di tengah danauLimboto menggunakan ketika pengoperasian lima sore sampai 7 pagi. Biasanya alat tangkapini dioperasikan pada 1 minggu sekitar 5 hari. Hasil tangkapan yg diperolehadalah ikan mujair dan nila. 

Jumlah ABK yg mengoperasikan ini 2 orang, denganjumlah output tangkapan per malam lima-10 kg. Pendapatan yg diperoleh dalam saatangin timur sekitar Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000, sedangkan pada ketika anginbarat sebesar Rp. 35.000. Biaya pembuatan alat tangkap ini sebanyak Rp.200.000,-, dengan umur ekonomis tiga bulan. 

Biasanya indera tangkap ini menggunakanmata jaring berukuran 11/4, 1.lima serta dua inci. Biayapembuatan bahtera Rp. 4 juta menggunakan umur irit 6 tahun. Rata-homogen per orangmemiliki alat tangkap dua-tiga jenis alat tangkap. Jumlah nelayan yang mempunyai alattangkap ini ada lebih kurang 13 orang.

BU’ILI

Pemilik Bapak Arlan denganlokasi Pentadio. Alat tangkap ini dioperasikan pada 05.00 sampai 10.00 dengankedalaman 1,lima meter. Hasil tangkapan yang diperoleh ikan gabus, tawes, sapusapu dan mujair. 

Dalam 1 kali operasi indera tangkap ini 4 kali diangkat dandalam 1 tahun dioperasikan dalam bulan Februari, Maret, Mei, Agustus danDesember. Pendapatan yang diperoleh nelayan lebih kurang Rp. 40.000 sampai Rp.200.000 per hari. Biaya eksploitasi : rokok (dua kemasan @ Rp. 15.000), nasi (4bungkus @ Rp. 25.000), bensin (3 botol @ Rp. 8.000 = Rp. 60.000), biaya servismesin ketinting Rp. 300.000. Biaya  pembuatanalat Rp. 160.000 menggunakan umur hemat 1-dua minggu (rusak lantaran kepiting). Biayapembelian mesin ketinting Rp. 2.500.000 (mesin bekas) serta bahtera Rp. 1.500.000.jumlah nelayan yg memiliki alat tangkap ini lebih kurang 50 orang.

TAYANGO 1”

Alat tangkap ini pada satutahun dioperasikan menurut bulan Juni-Oktober, sehingga dalam 1 tahun terdapat 50 kali.hasil tangkapan yg diperoleh adalah ikan mujair kecil, ikan gabus. Pendapatanyang diperoleh nelayan Rp. 20.000 sampai Rp. 50.000 per hari. Biaya pembuatanalat tangkap ini sebanyak Rp. 500.000

BU’ILI 

Alat tangkap ini juga dapatditemukan di Desa Iluta. Biasanya dioperasikan pada jam 7 pagi. Ukuran utamaperahu 610 x 180 x 60 cm dengan memakai mesin Yamaha lima,5 PK. Pendapatanyang diperoleh Rp. 50.000-75.000 per hari. Biaya pembuatan indera Rp. 200.000.biaya pembelian perahu Rp. 1.500.000 syarat bekas, sedangkan apabila bahtera baruRp. Lima.000.000.

BANI
Nama pemilik Sumardi.biasanya dioperasikan pada seminggu 2 kali menggunakan sekali tebar antara 100-300ban. Hasil tangkapan yang diperoleh merupakan ikan hulu’ Alat tangkap ini sudahada semenjak dua tahun lalu (sekitar tahun 2013). Biaya pembuatan indera tangkap ini Rp.60.000. Jumlah nelayan yang memakai alat tangkap ini 20 orang

BUNGO / BUBU

Jumlah ABK yangmengoperasikan indera tangkap ini dua-3 orang. Hasil tangkapan yg diperolehadalah ikan manggabai, hulu’, sapu sapu, kepiting, sidat, udang, belut. Setiap1 minggu alat ini diangkat untuk diambil hasilnya. Biaya pembuatan indera ini Rp.500.000. Jumlah nelayan yang mempunyai alat ini 15 orang

BUNGGO PRALON

Nama pemilik Ato’. Jumlahunit yang ditebar antara 50-200 unit. Hasil tangkapan yang diperoleh adalahikan sidat, manggabai. Biaya pembuatan indera tangkap ini Rp. 140.000.

BUNGGO BAMBU
Hasil tangkapan yangdiperoleh merupakan sidat, manggabai. Biaya pembuatan indera tangkap ini Rp. 15.000.

TOMBAK / TOTOBONGO

Hasil tangkapan yangdiperoleh ikan mas, tawes, koan. Biasanya alat tangkap ini dioperasikan disekitarbibilo dengan saat operasi dalam pagi / malam hari.

BIBILO

Merupakan homogen rumponyang merupakan deretan tumbuhan air yang diikat menjadi satu serta dipancang didanau. Jenis tumbuhan yang berada pada bibilo ini kangkung, rerumputan dan ecenggondok. Biasanya 1 orang dapat memiliki tiga bibilo.

SEROK ROTAN

Nama pemilik Raden danDjala menggunakan lokasi di desa Tunggalua. Cara pengoperasian dengan menggunakanrumpon sebesar 100 serta diangkat seminggu sekali, dengan biaya pembuatan rumponRp. 20.000. Waktu operasi penangkapan jam 05.00-08.00. Output tangkapan yangdiperoleh merupakan udang. Jumlah nelayan yang mempunyai alat ini 30-40 orang

SEROK BAMBU

Hasil tangkapan yangdiperoleh ikan payangka, udang dengan harga jual ikan Rp. 5000 pada kondisibasah per kg, sedangkan jika kering Rp. 5000 per ½ kg

TAPILO

Nama pemilik Iswan. JumlahABK yg mengoperasikan alat ini tiga orang. Alat ini umumnya untuk menangkapikan gabus dengan memakai umpan yang dipakai payangka dan manggabi yangdiperoleh berdasarkan pengoperasian indera tangkap ban serta buili. Jumlah mata pancing yangdigunakan 100 mata pancing. Pengoperasian alat tangkap ini menurut jam tiga soresampai 7 pagi. Pengoperasian indera tangkap ini seminggu 2x serta dalam 1 tahunhanya dioperasikan selama 3 bulan. Apabila dioperasikan pada bibilo ada 20-30pancing, dengan jeda antar pancing tiga m. Harga 1 kg ikan gabus (berisi 3 ekor)Rp, 100.000

TOTAYANGO

Nama pemilik Yahya. Alattangkap ini bisa ditemukan pada Desa Bua. Biasanya dioperasikan waktu syarat airdi danau pada keadaan turun. Hasil tangkapan yang diperoleh hampir semua jenisikan tertangkap. Biaya pembuatan alat tangkap ini lebih kurang Rp. 500.000 sampaiRp. 1.000.000. Jumlah nelayan yg mempunyai indera ini ada 7 orang.

OLATE

Alat tangkap ini dapatditemukan di Desa Huntu. Jumlah nelayan yg memiliki indera tangkap ini 1 orangdengan jumlah unit 20 buah.

ILE ILE

Alat tangkap ini digunakanuntuk menangkap ikan gabus dengan menggunakan umpan ikan hulu’. Jumlah nelayanyang mempunyai alat tangkap ini ada 20 orang.

Comments