CURHAT NELAYAN MASALAH PERIJINAN

CURHAT NELAYAN MASALAH PERIJINAN - Saat kita berseru kepada nelayan buat bersegera mengikuti ukur ulang serta membenahi dokumen kapal, lantaran adanya surat edaran menurut Kementerian Perhubungan tentang registrasi kapal perikanan. 

Dalam surat edaran tadi disebutkan bahwa batas pengukuran ulang atau verivikasi ulang aporisma dalam bulan desember 2016.


Jadi kesempatan buat ukur ulang seharusnya di manfaatkan sang para nelayan serta para pemilik kapal agar pada lalu hari tidak terdapat kasus dalam perolehan ijin untuk menangkap atau mendapatkan alokasi wilayah buat penangkapan ikan.

CURHAT NELAYAN MASALAH PERIJINAN

Dalam hal ini satgas 115 yang bertugas buat melakukan verifikasi ulang baik dokumen maupun fisik kapal banyak pada temukan adanya penyimpangan. Kita menemukan poly dokumen kapal yang masih amburadul.

Sedih cita rasanya melihat para nelayan kebingungan bagaimana urus dokumen kapal nya.saat pemilik kapal GT 17 ingin ukur ulang, entah kenapa di Perla masih ada oknum yg menyatakan tidak perlu karena di bawah 30 GT.


Ini gagal paham ataukah apa? Apalagi Perla terkadang beralasan bahwa output ukur yang beliau keluarkan sebelumnya sudah valid jadi tidak perlu adanya verifikasi ulang kembali.

Itulah keluh kesah galat satu nelayan menurut rembang yang bernama Pak sammy soendoro. Dalam aneka macam kesempatan bahwa nelayan harus di permudah dalam mengurus ijin merupakan absolut asa nelayan serta KKP sebagai regulator. 

Tetapi ketika buat KKP menentukan pada beri ijin atau di tangguhkan karena alasan KKP merupakan buat memberi penilaian pada pemohon ijin. Bentuk Evaluasi bisa tentang mengenai verifiksai ukur ulang kapal baik oleh diperla dan pulang pada cek ulang sang KKP. 

Selama ini maksud baik KKP buat memperbaiki pertarungan yang ada di nelayan. Dengan adanya gerai perijinan KKP ingin agar warga mampu mengerti serta mengetahui mengenai mekanisme pembuatan dan permohonan surat surat kapal baik itu SIUP maupun SIPI.


Kedepan KKP ingin menghapuskan bebrbagai pungli yg menjerat para nelayan. Pungli inilah yang membuahkan nelayan seperti sapi perahan serta para pelaku pungli ini lah yg senantiasa menghalang halangi pihak KKP buat melakukan reformasi rapikan kelona dan tata laksana buat nelayan.

Comments