CATATAN PENGALAMAN MENCARI SATELIT TELKOM 3S

Beberapa catatan krusial waktu tracking parabola mencari satelit telkom 3s.

Saat tracking parabola berdasarkan tempat tinggal ke tempat tinggal aku mempunyai beberapa kejadian krusial sampai saya menuliskan diblog ini.

Setiap antena parabola ternyata berbeda-beda settingan arahnya, tetapi kadang jua gampang, tinggal membalik dseg pada receiver, dorong arah payung ke Timur eksklusif cliiing.

Ilmu-ilmu baru pula aku dapatkan ketika melakukan tracking satelit telkom 3S. 

Misalnya, tracking parabola memakai 4 LNB. Karena disitu aku wajib merubah letak LNB yang semula telkom 1 menggunakan asiasat7 bersanding namun sekarang harus pada pisah jauh sekitar lima-10 centimeter menurut LNB palapa d. Dan asiasat 5 berjarak 3cm berdasarkan asia 5. Ini menciptakan saya sedih karena wajib merubah posisi LNB di atas genteng, dan ini cukup menguras tenaga lantaran wajib menjaga keseimbangan.

Jujur saja, aku merupakan orang yang takut ketinggian, namun dituntut bekerja di ketinggian. Lucunya, Yang saya fikirkan saat diatas genteng merupakan saya belum menikah jadi masih ingin mencicipi menikah maka jangan hingga jatuh "hahahaha"

Mengenai perkara LNB , jika ketika pertama kali aku melakukan tracking satelit telkom 3S dengan memutar LNB, buat kini aku melakukan penukaran dalam program receiver, yaitu merubah posisi dseg yg semula telkom berada di LNB 2 kini terbalik di LNB 1 begitu kebalikannya pada satelit palapa yg semula pada dseg 1 menjadi dseg dua. Hal ini tentu sangat lebih memudahkan bagi parabola yang tiang fokusnya telah tidak mampu di putar lagi.

Namun pada beberapa parabola membalik dseg di receiver saja tidak berlaku. Saya menemukan ini entah apa penyebabnya. Dengan terpaksa saya wajib memutar tiang fokusnya. Yang mana memutar tiang penekanan tidaklah gampang bagi parabola yg telah berkarat parah.

Memutar tiang fokus juga aku lakukan bagi parabola yang menggunakan 22k. Jujur ,parabola yang menggunakan swit otomatis 22k sangat membingungkan apabila hanya membalik dseg nya saja. Entah bagaimana caranya kecuali memutar tiang penekanan, karena malah sinyalnya gak mau nyantol bila nir di pulang lnbnya/putar tiang fokus.

Yang paling membingungkan waktu tracking parabola yaitu saat aku tidak tau setting dseg awal mulanya. Karena kadang teknisi parabola terdapat yang memasang dseg secara acak, misalnya palapa diletakan pada dseg dua, dan telkom diletakan pada dseg tiga. Tentu jika tidak mengetahuinya seharianpun frekuwensi tidak akan didapat. Oleh sebab itu,, bila saya menemui parabola yang tidak ada signal sedikit pun dengan susah payah pribadi mengecek posisi dseg. Apakah letaknya normal atau secara rambang. Terkadang memasang dseg secara acak ditimbulkan lantaran posisi dseg bermasalah.

Itulah teknisi ,hidup penuh pembelajaran secara terus menerus secara teori juga praktek.. Maka pengalaman sangat menolong ketika kesulitan.

Kegagalan adalah pembelajaran yg paling mahal.

Thank's!

Comments