CARA SETTING PRV AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT TINGGI WATER PRESSURE REDUCING VALVE
Setelah catatan aku sebelumnya membahas Pressure Reducing Valve kali ini aku akan mencatat cara setting PRV (water pressure Reducing Valve). Seperti yang kita ketahui bahwa water pressure reducing valve menggunakan membran menjadi part buat mengatur tekanan air, maka pada perlukan sistem buat mengatur buka tutup membran tersebut.
Di sini saya hanya membahas cara setting PRV (water pressure reducing valve) serta nir menyangkut sistem serta apa yg di maksud PRV. Kembali pada utama pembahasan, Untuk mengatur buka tutup membran water pressure reducing valve di perlukan aliran air yg memiliki tekanan berubah – ubah.
Aliran air yang di maksud adalah genre air yg melalui pipa – pipa kapiler yang di atur sedemikian rupa sebagai akibatnya menjadi satu kesatuan yg bekerja bergantian. Di antara pipa- pipa kapiler tersebut di pasang regulator yang berfungsi buat mengatur genre air yang melalui pipa kapiler dan ini terhubung menggunakan membran.dari sini kita akan mengetahui cara setting PRV.
Yang pada maksud menggunakan cara setting PRV (water pressure reducing valve) di sini merupakan pengaturan yg di titik beratkan pada pengaturan regulator. Terdapat 2 unit regulator dalam tiap-tiap water pressure reducing valve, regulator pertama berfungsi buat mengatur tekanan maksimum serta regulator ke 2 buat mengatur tekanan air minimum.
Cara setting PRV (water pressure reducing valve) buat regulator pertama adalah apabila baut regulator di putar searah jarum jam maka tekanan air yang keluar berdasarkan water pressure reducing valve (outlet) akan meningkat. Sebaliknya, apabila di putar antagonis arah jarum jam maka tekanan air yang keluar semakin rendah (mendekati nol kg/cm2 alias tewas). Sedangkan untuk regulator yg ke 2 adalah sama dengan cara setting regulator pertama.
Yang membedakan antara regulator pertama dan kedua dalam cara setting PRV buat air bersih gedung bertingkat tinggi adalah pada regulator pertama kita hanya mengacu dalam berapa tekanan maksimum yg kita inginkan (misalnya yg telah di jelaskan pada catatan aku mengenai water pressure reducing valve). Sedangkan buat regulator ke 2 kita mengacu pada berapa tekanan air minimum yang kita inginkan. Idealnya pengaturan minimum outlet PRV induk gedung bertingkat tinggi merupakan 1.5 - 2kg/cm2 sehingga tidak terdapat kekurangan supply air pada lantai yg tepat berada pada bawah PRV ketika pemakaian poly.
Disini saya akan mengambil model pemakaian air pada gedung perkantoran. Pada saat jam istirahat pemakaian air akan semakin tinggi sehingga tekanan air pada lantai yang letaknya sempurna pada bawah PRV akan mengalami penurunan drastis. Untuk menghindari hal ini maka usahakan PRV (water pressure reducing valve) buat regulator kedua di atur 1.lima kg/cm2.
Sedangkan buat tekanan maksimum, PRV air bersih dapat pada setting maksimum 4 kg/cm2. Sebenarnya nir kasus PRV di atur berapapun (misal 5kg/cm2, lima.5kg/cm2 atau 6kg/cm2) akan tetapi lantaran kita herbi part-part toilet maka apabila tekanan terlalu tinggi di khawatirkan perangkat toilet tidak bisa menahan tekanan tinggi. Misalnya shower spray, Shower spray rata-homogen hanya bisa menahan tekanan maksimal 4.5 kg/cm2, belum lagi jet washer. Apabila tekanan air terlalu tinggi maka pancaran air dalam jet washer akan sangat menyakitkan pengguna kloset duduk.
Lain hal apabila PRV di aplikasikan pada fluida lain misalnya pada pabrik atau di bidang perminyakan.treg gandeng berapa tekanan yang pada tetapkan. Demikian sharing aku tentang cara setting water pressure reducing valve air higienis gedung bertingkat ini, semoga catatan aku berguna.
Comments
Post a Comment