CARA MENGATUR ISO PADA KAMERA DIGITAL

MAsih banyak sekali yg belum mengerti apa sebenarnya itu ISO ? Bagaimana cara settingnya ? Serta apa kegunaannya ? Sebagian besar kamera digital mulai berdasarkan kamera digital saku, kamera DSLR hingga dengan kamera digital smartphone tersedia fasilitas buat melakukan pengaturan atau setting ISO. Secara umum dapat pada gambarkan bahwa  ISOadalah sensitifitas sensor, meningkat ISO, maka makin sedikit cahaya yangdibutuhkan buat mencapai brightness atau kecerahan tertentu, bila kita mempertinggi ISO sanggup diibaratkan memasukkan bebatuan ke pada sebuah ember sehinggajumlah air yang diperlukan semakin sedikit. SatuanISO adalah nomor ISO itu sendiri, serta faktor pengali satu stop adalah 2x, di mana ISO 800 akan lebih jelas daripada ISO 400.

Untuk Melihat daftar Contoh Kamera DSLR Masa Kini
dengan support ISO mencapai 12.800 - silahkan anda lihat di-->    SINI


Atau Bisa Anda Cek pada --->  SINI


Dengan kamera digital, ketika ingin mengubah ISO, Anda hanya perlu memencet tombol, yang jadi masalah tombol mana yang wajib pada pencet ? CARA FLEXI ! Mengatur ISO Pada Kamera Digital anda.
Berikut ini merupakan salah satu video tutorial yg akan menyebutkan kepada anda mengenai ISO dalam kamera digital anda.

Berikut merupakan beberapa hal yg wajib pada perhatikan ketika anda menggunakan fitur ISO pada kamera digital.
1. Pada Kenyataannya hampir seluruh kamera digital memiliki mode otomatis yang akan mengatur menggunakan
    sendirinya berapa ISO yang pada butuhkan dan yang sinkron buat sebuah kondisi pemotretan.
2. Fitur ISO otomatis paling sinkron digunakan buat pemotretan pada situasi dengan pencahayaan relatif
    semisal merogoh foto di luar ruangan dalam hari yang cerah.
3. Saat nir memakai mode otomatis, sebelum menentukan ISO, Anda perlu mengevaluasi obyek fotografi.
    pengaturan ISO biasanya jua perlu diiringi menggunakan mengubah kecepatan rana (shutter speed) dan bukaan
    (aperture).
4. ISO 50 sampai 80 cocok dipakai buat pencahayaan yg jelas. Anda pula bisa memakai
    rentang ISO ini buat memotret lanskap. Pilihan ISO 50-80 akan menaruh detail serta kualitas gambar
    yang baik.
5. ISO 100 merupakan setting buat sedikit meningkatkan sensitivitas cahaya tanpa mengurangi kualitas gambar.
    Ini merupakan pengaturan baku buat sebagian besar kamera.
6. ISO 200 baik digunakan buat hari berawan atau syarat mendung.
    Pengaturan ini akan membuat Anda mampu mengambil gambar dalam cahaya rendah tetapi dengan diiringi
    sedikit pengurangan kualitas foto dampak noise (seperti butiran) pada foto.
7. ISO 400 lazim dipakai buat fotografi indoor dan buat fotografi aksi misalnya merekam momen dalam
    olahraga. Kamera saku biasanya membuat noise yg signifikan dalam taraf ISO ini.
8. Ketahui disparitas kemampuan kamera SLR menggunakan kamera saku.
    Kamera digital DSLR mempunyai sensor ISO yg lebih baik sehingga mampu mengambil gambar lebih kentara
    dengan noise lebih sedikit dibanding kamera saku biasa.
Untuk mendapatkan citra yang kentara tentang setting ISO pada kamera kita , coba anda bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.
  • Sebuah ISO merupakan sebuah koloni semut. Apabila kamera aku set di ISO 100, artinya saya mempunyai 100 semut - semut pekerja.
  • Dan jika kamera aku set di ISO 200 ialah saya mempunyai 200 semut pekerja.
Dan Tugas setiap semut pekerja merupakan memungut cahaya yg masuk melalui lensa kamera serta menciptakan gambar yg kita bidik. Ketika kita memakai lensa yang homogen serta aperture (bukaa) yg sama-sama , misalnya kita set di f/3.5 tetapi  set ISO di 200 sementara kamera satu lagi pada set iso 100 (bayangkan lagi tentang semut pekerja tadi ), maka gambar punya siapakah yg akan lebih cepat terselesaikan? Pasti yang pakai ISO 200 akan lebih cepat selesai.
  • Saat kita menambah setting ISO berdasarkan 100 ke 200 (pada aperture yg selalu konstan – kita kunci aperture di f/tiga.lima atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av), kita mempersingkat waktu yg dibutuhkan pada pembuatan sebuah foto pada sensor kamera kita sampai separuhnya (dua kali lebih cepat), berdasarkan shutter speed 1/125 ke 1/250 dtk.
  • Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas ketika pembuatan foto sampai separuhnya lagi: 1/500 dtk.
  • Setiap kali mempersingkat ketika esksposur sebesar separuh, kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1 stop.
Anda sanggup mencoba pengertian ini pada masalah aperture, cobalah set shutter speed kita selalu kontinu dalam 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 dan seterusnya, lihatlah perubahan besaran aperture anda. Semakin besar ISO gambar akan semakin jelas dan proses pengambilan gambar akan lebih cepat.
Mempelajari Fungsi ISO Pada Kamera Digital
Lebih Lanjut lagi kita perlu memahami terlebih dahulu bahwa ISO adalah salah satu komponen krusial dalam menentukan eksposur di kamera. ISO yg pada masa kemudian dikenal dengan ASA (kecepatan film) di era digital ini menyatakan kepekaan sensor terhadap cahaya. Kamera masa sekarang umumnya bisa punya nilai ISO yg sangat tinggi, yang secara teori adalah kamera bisa membuat foto jadi lebih terang walau digunakan pada tempat yg kurang cahaya, tanpa donasi flash. Kali ini kami akan ulas lebih dalam tips-tips tentang ISO pada kamera digital, tentunya agar anda  lebih paham dalam mengoptimalkan fitur ini.
Inilah sepuluh tips serta trik yang kami  hidangkan berkaitan menggunakan ISO :
Hasil foto terbaik didapat di ISO terendah
Ingat selalu akan hal ini. ISO dasar, atau ISO terendah (misal ISO 100) akan memberi output foto yang kualitas fotonya paling cantik. Sebaliknya pada ISO tinggi foto akan muncul noise. Di era film, ASA tinggi memberi output noise yang artistik lantaran terlihat grainy, tapi pada era digital noise yang ada lebih cenderung merusak foto. Tipsnya adalah, pakai ISO rendah buat menerima kualitas foto terbaik dan bebas noise, jika memungkinkan. Apa Hubungan antara ISO dan noise ? Nanti akan bahas, akan tetapi pada dasarnya semakin Besar ISO yang kita pakai maka noise akan semakin banyak.
Mengapa Harus Menaikkan ISO : memaksa sensor memberi output lebih
Saat Anda gunakan ISO rendah ternyata foto jadi gelap atau shutter speed jadi sangat lambat, kita pula boleh meningkatkan ISO. Ingat juga bila ISO dalam dasarnya merupakan kepekaan/sensitivitas sensor kamera dimana meningkat nilainya maka semakin peka sensor kamera terhadap cahaya. Sensor sebagai indera elektronik, punya tegangan keluaran eksklusif. Dengan menaikkan ISO, maka sensor dipaksa buat memberi keluaran yang lebih tinggi. Memang memakai ISO tinggi nir akan terdapat pengaruh terhadap sensor (nir merusak sensor),  tapi sekedar mengingatkan jikalau ISO tinggi ya adalah sensor memang dipaksa agar lebih sensitif. Keuntungannya, walau hanya ada sedikit saja cahaya sudah sanggup merogoh foto yang jelas, misal di pada ruangan.
Sensor akbar, ISO tinggi masih aman
Tidak setiap kamera punya sensor yg (ukurannya) sama. Kamera DSLR serta hampir semua kamera mirrorless punya sensor cukup akbar, pada kubu lain terdapat kamera saku dan ponsel yang sensornya kecil. Kira-kira inilah perbandingan berukuran sensor yang dianggap relatif besar sampai akbar, berdasarkan kiri sensor 1 inci milik Nikon 1, lalu Micro Four Thirds, APS-C serta Full Frame 35mm. Sensor yang ukurannya lebih kecil menurut gambaran dibawah ini tidak disarankan buat pakai ISO tinggi karena output fotonya akan tidak baik, misal sensor dua/3 inci, sensor 1/1,7 inci serta sensor 1/dua.lima inci.
Keuntungan kamera menggunakan sensor yang lebih besar merupakan output foto yang didapat bisa lebih baik, khususnya waktu memakai ISO tinggi. Kamera DSLR full frame 35mm masih memberi output foto yg baik di ISO 3200, kamera DSLR APS-C hasil fotonya masih oke pada ISO 1600. Sensor 1 inci serta sensor Micro Four Thirds jua cukup baik pada ISO 1600 tapi tentu masih lebih baik hasil berdasarkan sensor berdasarkan APS-C.

Jika engkau Bingung? Gunakan ISO Auto aja dulu saja

Bagi mereka yg baru memakai kamera mungkin masih galau menggunakan fitur ISO ini. Pertanyaan paling seringkali ada merupakan jadi aku wajib pakai ISO berapa? Kalau tidak ada ide mau pakai nilai ISO berapa, biarkan kamera yg pilihkan buat kita. Di mode Auto yang namanya ISO memang diatur otomatis sang kamera. Di mode lainnya, misal mode P (Program), kita bisa menentukan nilai ISO, atau mampu jua memilih ISO Auto. Dengan ISO Auto maka kamera mengukur cahaya dulu serta memilihkan ISO yg paling cocok.

Fungsi Setting ISO Lo serta Hi

Di kamera yg lebih sophisticated kerap dijumpai terdapat ISO Low serta ISO High. Ini maksudnya merupakan nilai ISO yg diperluas menurut rentang standarnya, supaya lebih banyak pilihan. Misal nilai ISO terendah adalah ISO 200, tapi ada ISO Low maka ISO Low dianggap setara dengan ISO 100. Sebaliknya misal ISO tertinggi merupakan ISO 6400 akan tetapi diatasnya ada ISO High maka dianggap setara menggunakan ISO 12800.
Pada dasarnya pembuat kamera nir mengharapkan kita memakai ISO Low atau ISO High, dan lebih suka memilih galat satu dari rentang ISO normal saja. Salah satu karena lantaran diluar ISO normal output fotonya dikuatirkan nir cantik serta mampu jadi merugikan nama baik penghasil kamera itu. Di kamera Canon bahkan buat menampilkan ISO H perlu dibuka dulu lewat menu (Custom function).

Kapan sih Kita wajib gunakan Setting ISO dasar ?

Setting ISO dasar dipakai apabila cahaya cukup terperinci atau kita pakai lampu flash, atau lampu studio. Tapi pada prakteknya, poly skenario fotografi yang memerlukan ISO rendah. Misalnya waktu ingin menggunakan speed rendah di siang hari (buat sanggup merekam impak gerakan) serta ketika memotret long eksposur (durasi hingga ditas 1 dtk).
Contoh foto long eksposur diatas diambil menggunakan kamera Nikon J3 menggunakan ISO dasar 160 serta durasi shutter 4 dtk, tentunya menggunakan tripod. Walau keadaan aslinya sudah gelap, akan tetapi foto ini nampak terang karena pakai speed lambat, bukan karena pakai ISO tinggi.
ISO tinggi untuk mempertinggi kekuatan flash
Tips buat membuat lampu kilat lebih kuat merupakan dengan menggunakan ISO tinggi. Untuk membuktikannya, cobalah ambil foto ruangan yg luas serta agak gelap menggunakan lampu kilat pada ISO rendah, lihat betapa lampu kilat cenderung gagal buat menerangi seluruh ruangan. Ulangi foto tadi dengan ISO tinggi dan lihat bedanya.

ISO tinggi pada siang hari?

Saat memotret di siang hari yang terik, tentunya pakai ISO rendah saja sensor kamera sudah bisa membuat foto yang terang. Lalu apakah boleh pakai ISO tinggi pada siang hari? Jawabannya selain mubazir juga bisa berpotensi bikin foto jadi over eksposur (terlalu terang). Tapi adakalanya ISO tinggi di siang hari bisa dipakai, misal saat memakai  bukaan sangat kecil (misal f/22) tapi ingin dapat shutter speed sangat cepat (misal 1/4000 detik). Biasanya dipakai untuk lensa-lensa tele seperti foto berikut ini :


Nikon D5100, lensa 200mm, 1/400 detik, f/lima.6, ISO 3200
Saat menggunakan lensa tele yang bukaannya tidak akbar, guna menjamin foto permanen tajam dan tidak blur lantaran getaran, kita perlu memilih shutter speed yg cukup tinggi serta ini mampu didapat dengan menaikkan ISO, walaupun pada siang hari.
Saat tidak bawa tripod, ISO sanggup bantu foto permanen tajam
Tripod dibutuhkan untuk menciptakan kamera stabil saat merogoh gambar, sehingga hasil foto nir blur karena getaran/goyang. Kenapa selama ini kita sanggup memotret dengan tajam walau tanpa tripod? Jawabannya karena kebetulan kita menggunakan shutter speed relatif tinggi (misal 1/60 dtk). Tapi coba memotret tanpa tripod menggunakan kecepatan 1/2 dtk maka foto dijamin blur dan nir bisa dinikmati.


Nikon D5100, lensa 12mm, 1/10 detik, f/4, ISO 6400, tanpa tripod
Nah adakalanya tripod yg diharapkan nir sedang beserta kita, dan nir ada pilihan lain selain memotret menggunakan memegang kameranya. Maka prinsipnya kita wajib membatasi kecepatan shutter jangan lebih lambat menurut  nilai eksklusif (umumnya menggunakan rumus 1/panjang fokal). Kadang pada poly kondisi, buat itu kita perlu mempertinggi ISO. Saat tidak menggunakan tripod prinsipnya merupakan : lebih baik foto noise (karena ISO tinggi) akan tetapi hasilnya tajam (nir blur) daripada dapat foto yang foto higienis (karena ISO rendah) akan tetapi blur.
ISO tinggi buat aksi
Bagaimana jika benda yg akan difoto berkiprah? ISO tinggi merupakan senjata andalan fotografer aksi, wartawan serta mungkin juga paparazi. Dengan ISO tinggi, mereka sanggup memaksa kamera buat selalu menerima kecepatan shutter yang tinggi, sehingga sanggup membekukan gerakan.
Untuk lebih pahamnya, lihat contoh foto disamping. Dengan ISO rendah, obyek yang berkiprah akan gagal buat di’bekukan’ lantaran speed kamera yang kalah cepat menggunakan gerakan si obyek. ISO tinggi akan membuat shutter speed kamera naik serta bisa membuat obyek yang berkecimpung jadi beku.
Di loka yg kurang cahaya, membekukan gerakan tanpa flash menjadi tantangan yg amat sulit (walau misal telah pakai lensa bukaan akbar), dan hanya mampu dicapai dengan menaikkan ISO dengan tinggi-tingginya . Maka itu kamera DSLR full frame akan sangat membantu buat para jurnalis dan fotografer aksi, karena di ISO yang sangat tinggi pun (misal ISO 6400) hasil foto berdasarkan kamera DSLR full frame masih relatif bagus).
--> SELANJUTNYA

Comments