CARA MEMBACA ALAT UKUR SIGMAT VERNIER CALIPER ATAU JANGKA SORONG

BAgi orang - orang yg berkecimpung di bidang tehnik, indera ukur Jangka sorong atau biasa kita kenal dengan nama Sigmat ini merupakan benda yg tidak asing lagi, tetapi bagi orang umum yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan tehnik akan kesulitan memakai alat ini dan galau membaca angka - angkanya, namun ingin mengukur suatu benda menggunakan skala yang akurat, nah selama anda ingin belajar nir terdapat yang nir sanggup di pelajari oleh karena itulah CARA FLEXI Membaca Alat ukur Sigmat - Caliper atau Jangka Sorong ! caliper atau sigmat seringkali pula  diklaim dengan nama jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yg sanggup  dipakai buat mengukur diameter luar, diameter pada, ketebalan dan  kedalaman celah, dengan tingkat ketelitian hingga dengan 0,05 mm (dimana  jumlah strip  pada skala slider ada 20 strip, sebagai akibatnya 1 mm : 20 = 0,05  mm). Sebelum kita membahasnya lebih lanjut tentang teori Membaca Alat ukur Sigmat - Caliper atau Jangka Sorong ini, maka terdapat baiknya anda menyimak sejenak video Tutoria berikut adalah yang berisi cara membaca jangka sorong / Sigmat dengan mudah, selamat menyaksikan.
Kini Info Jenis, Merek serta Harga Sigmat Bisa anda dapatkan secara online,
silahkan anda Klik pada -->    SINI
Atau Bisa Anda Cek di --->  SINI







Buku - Buku
yang herbi cara menggunakan jangka sorong atau sigmat bisa anda simak daftarnya bukunya, silahkan anda -->  KLIK Di SINI

Atau Juga Bisa Di --> SINI

Jangka sorong atau signmat bisa digunakan menggunakan mudah dalam menghitung panjang suatu benda. Jangka sorong merupakan galat satu alat ukur dari besaran pokok panjang. Jangka sorong memiliki bentuk yg mirip kunci inggris menggunakan rahang yg dapat digeser. Jangka sorong ini mempunyai ketelitian hingga 0,1 mm

.


Pada Dasarnya Komponen jangka sorong. Jangka sorong terdiri menurut:

  1. Rahang dalam (internal jaws), yg berfungsi menjadi indera buat mengukur diameter suatu benda, contohnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari 2 rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang mampu digeser-geser (rahang geser)
  2. Rahang luar (external jaws), yg berfungsi menjadi indera buat mengukur panjang suatu benda. Rahang luar jua terdiri berdasarkan dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang mampu digeser-geser (rahang geser)
  3. Sekrup pengunci (Locking Screw), yg berfungsi menjadi pengunci jangka sorong agar nir bergeser dalam saat melakukan pengukuran.
  4. Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yg nir baku yang pada bentuk satuan inchi
  5. Skala metrik (Metric scale), adalah skala standar yang digunakan secara internasioanal yang pada bentuk satuan cm atau mm
  6. Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi menjadi alat buat mengukur kedalaman suatu lubang.
  7. Skala utama (main scale), di skala utama masih ada Skala imperial (Imperial scale) serta Skala metrik (Metric scale)
  8. Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya dalam ragang geser (skala geser) tepatnya pada bawah sekrup pengunci (Locking screw)




Bagian jangka sorong



1. Out side jaws = mengukur bagian luar
2. Inside Jaws mengukur bagian dalam
3. Dept bar mengukur kedalaman
4. Step mengukur ketinggian
5. Skala Utama Skala dalam membuktikan nilai nomor Nominal
6. Skala Vernier : skala geser menandakan angka desimal menambah ketelitian output ukur


Ketelitian Jangka Sorong

1. Ketelitian 0,02mm : skala Vernier terbagi 50 ruas
2. Ketelitian 0,05mm : skala Vernier terbagi 20 ruas
3. Ketelitian 1/128inch : skala vernier terbagi 8 ruas satuan yang dipakai Inch (permukaan)
Cara Pembacaan Jangka Sorong

1.  baca skala primer menggunakan membaca garis nomor nol skala vernier terletak  pada ruas atau garis ke berapa di skala utama ini akan membuktikan angka  nominal
2. Baca skala vernier menggunakan membaca garis ke berapa berdasarkan  skala vernier yg paling lurus menggunakan garis sekala primer, ini akan  menandakan Angka desimal
3 menjumlahkan nomor nominal serta nomor desimal



Berikut ini Cara Membaca Jangka Sorong / Sigmat Skala Nonius 0,01 - Yang Umum pada Gunakan


Ada trik spesifik yang mampu digunakan untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu menjadi berikut:
  • Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yg sempurna terbaca sebelum angka nol skala nonius dalam jangka sorong.
  • Tentukan nomor dari skala nonius yang berimpit/segaris menggunakan skala primer, lalu kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
  • Jumlahkan nomor yang diperoleh berdasarkan skala utama dan skala nonius.
Mari kita praktekkan tips diatas melalui model pengukuran diameter silinder aluminium misalnya yang tampak dalam gambar ini dia:

Membaca Jangka Sorong

  • Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala primer. Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala dua,dua cm serta 2,3 centimeter dalam skala permanen. Jadi, skala tetap bernilai 2,2 centimeter.
  • Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap merupakan angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
  • Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = dua,dua centimeter + 0,04 cm = dua,24 centimeter.
  • Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar dua,24 centimeter.
Seperti yg dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong digunakan buat mengukur panjang suatu benda. Apakah hanya mengukur panjang saja? Berikut beberapa kegunaan dari jangka sorong :
  1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar (mengukur panjang serta tebal suatu benda) dengan cara diapit dengan menggunakan rahang luar (external jaws)
  2. untuk mengukur diameter suatu benda yg umumnya berupa lubang (contohnya lubang pipa, lubang cincin, juga lubang lainnya) menggunakan cara memasukannya pada rahang pada (internal jaws)
  3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang dalam suatu benda menggunakan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur (depth measuring blade). Bagian pengukur nir terlihat dalam gambar karena berada pada sisi pemegang.
Tidak bisa secara asal-asalan kita menggunkan jangka sorong, karena jika kita menggunkan jangka sorong secara asal-asalan maka jangka sorong tersebut akan cepat rusak, yang tentunya akan berakibat output pembacaan jangka sorong menjadi galat. Oleh karenanya, terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran dengan memakai jangka sorong. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan jangka sorong.
  1. bersihkan jangka sorong dan benda yg akan diukurnya sebelum melakukan pengukuran
  2. pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
  3. Pastikan angka “0” pada ke 2 skala bertemu dengan tepat.
  4. Sewaktu mengukur sebaiknya benda yang diukur sedekat mungkin menggunakan skala primer. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur membentuk pengukuran yg kurang seksama.
  5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yg diukur.
  6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, lantaran akan menyebabkan terjadinya pembengkokan dalam rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika telah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang nir bergeser, namun jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
  7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan sesudah jangka sorong diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
  8. Untuk mencegah keliru baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sebagai akibatnya akan memudahkan pada melihat dan memilih garis skala nonius yang segaris dengan skala primer.
  9. Untuk mencegah zat oksidasi, bersihkan jangka sorong dengan kain yg dibasahi sang oli selesainya dipakai.
Berikut merupakan langkah-langkah penggunaan jangka sorong pada pengukuran dimensi benda ukur :

Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda
 

 Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut
  1. Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yg diukur bisa masuk ke rahang eksternal (external jaws)
  2. Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws).
  3. Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yg diukur terjepit sang kedua rahang eksternal (external jaws)
  4. Kuncilah jangka sorong terebut menggunakan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya supaya tidak bergeser dalam waktu pembacaan skala.
  5. Terakhir, catatlah output pengukuran anda

Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda
 

Untuk mengukur diameter pada sebuah benda (contohnya diameter dalam sebuah cincin) bisa dilakukan menggunakan langkah menjadi berikut :
  1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
  2. Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang pada (internal jaws) sedemikian sebagai akibatnya ke 2 rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
  3. Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding pada benda/cincin yang diukur
  4. Kuncilah jangka sorong terebut menggunakan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya supaya tidak bergeser dalam waktu pembacaan skala.
  5. Catatlah output pengukuran anda

Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang

 

Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan menggunakan langkah menjadi berikut :
  1. Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
  2. Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke bagian atas tabung yang akan diukur dalamnya.
  3. Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
  4. Catatlah output pengukuran anda.

PERHATIAN DALAM PENGUKURAN DENGAN SIGMAT - VERNIER CALIPER

a) Pastikan vernier caliper yang kita pakai pada kondisi baik, lakukan pengetesan dengan cara misalnya gambar dibawah ini:
  • Posisikan caliper misalnya gambar disamping.
  • Amati penunjukan skala utama dan skala ke 2, semua harus dalam posisi nol.
  • Amati celah antara jaw serta beaks harus sahih-benar kedap dan tidak terdapat celah sedikitpun.
  • Jika kita akan memakai bar untuk mengukur kedalaman suatu celah atau lubang pastikan pada posisi ini seluruh bar masuk serta rata dengan skala utama.
  • Jika keliru satu kondisi diatas nir dipenuhi berarti caliper tadi telah nir seksama.
b) Pegang caliper pada skala utama dan jari telunjuk kita pada posisi skala kedua, sebagai akibatnya skala kedua caliper dapat kita geser dengan telunjuk kita.
c) Pasang part yang akan kita ukur pada jaws (outside), beaks (inside) atau bar (buat kedalaman) pada posisi yg tepat.
d) Geser skala kedua sebagai akibatnya part yang akan diukur bisa dipegang oleh caliper, kunci lock agar skala nir berubah.
e) Baca skala primer dan skala kedua dengan seksama, amati dengan sempurna agar hasil tidak salah dalam pembacaan.
f) Berikut ini merupakan posisi pengukuran yang sahih serta yg salah .

g) Pastikan juga untuk diperhatikan posisi part yg diukur terhadap caliper.



Perlu anda ketahui bahwa Berdasarkan media pembacaan berukuran, jangka sorong dibagi sebagai 3 jenis yakni:

Jangka sorong biasa (manual)
Jangka sorong jenis ini umumnya acapkali digunakan sang murid-siswi di sekolah pada waktu melakukan praktikum. Pengukuran menggunakan memakai jangka sorong ini agak ribet lantaran melibatkan skala uama serta skala nonius. Pada postingan ini akan dibahas bagaimana menggnakan jangka sorong biasa atau manual.


Jangka sorong analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yg pembacaannya menggunakan jarum berukuran analog yang ditempelkan dalam bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien dibandingkan menggunakan jangka sorong biasa (manual), tetapi ada jangka sorong yang lebih praktis berdasarkan jangka sorong jenis ini.


Jangka sorong digital
Jangka sorong biasa dan analog dirasa kurang simpel serta efisien maka orang-orang mulai membuat jangka sorong yg lebih simpel dan efisien. Seiring perkembangan zaman serta teknologi maka orang-orang sudah sanggup membuat jangka sorong digital. Jangka sorong digital mampu secara eksklusif menjukan berapa besarnya output pengukuran suatu benda yang kita lakukan tanpa melakukan perhitungan atau kalibrasi.


KESIMPULANNYA :

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong Manual bisa dilakukan menggunakan langkah sebagai berikut.
  1. Bacalah skala primer (SU) yang berimpit pada depan titik nol pada skala nonius (SN)
  2. Bacalah skala nonius (SN).yg sempurna berimpit menggunakan skala primer (SU).
  3. Hasil pengukuran dinyatakan menggunakan persamaan :
            Hasil = SU + (SN x Ketelitian jangka sorong)
Untuk lebih tahu mengenai cara penggunaan jangka sorong, perhatikan gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut berapa hasil pembacaan jangka sorong tersebut.


Hasil pengukuran ini sebanyak 16,25 atau 1,625 cm. Bagaimana cara menerima hasil pengukuran ini? Langkah-langkahnya menjadi berikut.
=> Amati dan baca skala utamanya merupakan 10 mm.

=> Lihat dalam skala nonius yang dekat menggunakan angka nol adalah 6 mm.

=> Lihat skala nonius yg berimpit tegak lurus menggunakan satu indikasi skala utama adalah garis dua,lima. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong merupakan 0,1 mm maka nilai lebih adalah 2,5 x 0,1 mm = 0,25 mm = 0,025 cm.

=> Jadi bacaan jangka sorong adalah 10mm + 6 mm +0,25 mm = 16,25 mm = 1,625 cm

--> SELANJUTNYA

Comments