10 PENEMU ATAU ILMUAN TOKOH MUSLIM TERKENAL DAN TERHEBAT SEPANJANG SEJARAH ILMU PENGETAHUAN
Cara flexi---Warga belajar dan murid sekalian, Banyak berdasarkan kita yg selama ini tidak menyadari bahwa inovasi-inovasi yg kelihatannya asal menurut barat/eropa ternyata telah lebih dahulu ditemukan oleh pakar serta cendikiawan-cendikiawan muslim Islam Ini dapat kita lihat menurut Daftar Tokoh lmuwan-ilmuwan Islam terbesar dan terhebat yang pernah tercatat dalam sejarah Para ilmuwan serta penemu Muslim (Arab, Persia serta Turki) telah berhasil membuat beberapa inovasi yg luar biasa ratusan tahun lebih dulu dibanding para pakar serta rekan-rekan mereka pada Eropa.
Menurut beberapa sumber para ahli ini menarik impak berdasarkan filsafat Aristoteles serta Neo-Platonis, termasuk Euclid, Archimedes, Ptolemy dan lain-lain. Kaum muslimin pada saat itu telah berhasil menciptakan banyak sekali penemuan di bidang kedokteran, Neorologis, bedah, matematika, fisika, kimia, filsafat, astrologi, geometri serta bidang lainnya, yang tak terhitung jumlahnya dan menuliskan karya-karyanya pada berbagai literatur dan buku.
Berikut ini 10 sepuluh ilmuwan serta penemu muslim menggunakan penemuan ilmu pengetahuan luar biasa yg sangat berpengaruh terhadap global mereka:
1. AL-FARABI
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat Al-Farabi merupakan ilmuwan dan filsuf Islam yg asal berdasarkan Farab, Kazakhstan. Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (pada beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal pada global barat menjadi Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, serta Abunasir).
Al Farabi dipercaya sebagai galat satu pemikir terkemuka berdasarkan era abad pertengahan. Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika dicermati dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi bisa ditinjau menjdi 6 bagian:
Logika
Ilmu-ilmu Matematika
Ilmu Alam
Teologi
Ilmu Politik serta kenegaraan
Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).
Karyanya yg paling terkenal merupakan Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yg paling baik dari pemahaman Plato menggunakan aturan Ilahiah Islam.
Menurut beberapa sumber para ahli ini menarik impak berdasarkan filsafat Aristoteles serta Neo-Platonis, termasuk Euclid, Archimedes, Ptolemy dan lain-lain. Kaum muslimin pada saat itu telah berhasil menciptakan banyak sekali penemuan di bidang kedokteran, Neorologis, bedah, matematika, fisika, kimia, filsafat, astrologi, geometri serta bidang lainnya, yang tak terhitung jumlahnya dan menuliskan karya-karyanya pada berbagai literatur dan buku.
Berikut ini 10 sepuluh ilmuwan serta penemu muslim menggunakan penemuan ilmu pengetahuan luar biasa yg sangat berpengaruh terhadap global mereka:
1. AL-FARABI
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat Al-Farabi merupakan ilmuwan dan filsuf Islam yg asal berdasarkan Farab, Kazakhstan. Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (pada beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal pada global barat menjadi Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, serta Abunasir).
Al Farabi dipercaya sebagai galat satu pemikir terkemuka berdasarkan era abad pertengahan. Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika dicermati dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi bisa ditinjau menjdi 6 bagian:
Logika
Ilmu-ilmu Matematika
Ilmu Alam
Teologi
Ilmu Politik serta kenegaraan
Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).
Karyanya yg paling terkenal merupakan Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yg paling baik dari pemahaman Plato menggunakan aturan Ilahiah Islam.
2. AL-BATANI
Al Battani ilmuan islam
Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius merupakan seseorang pakar astronomi serta matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as-Sabi al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa.
Salah satu pencapaiannya yg populer dalam astronomi adalah mengenai penentuan Tahun Matahari menjadi 365 hari, lima jam, 46 mnt dan 24 dtk.
Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:
persamaan trigonometri
Ia jua memecahkan persamaan sin x = a cos x serta menemukan rumus:
dan memakai gagasan al-Marwazi mengenai tangen dalam berbagi persamaan-persamaan buat menghitung tangen, cotangen serta menyusun tabel perhitungan tangen.
Al Battani bekerja pada Suriah, tepatnya pada ar-Raqqah serta pada Damaskus, yg pula merupakan loka wafatnya.
3. IBNU SINA
Ibnu Sina (980-1037)
Ibnu Sina (980-1037) dikenal jua menjadi Avicenna pada Dunia Barat merupakan seseorang filsuf, ilmuwan, dan pula dokter kelahiran Persia (kini sudah sebagai bagian Uzbekistan). Ia jua seseorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya merupakan tentang filosofi dan pengobatan.
Bagi poly orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan menggunakan karya-karyanya pada bidang kedokteran. Karyanya yang sangat populer Qanun fi Thib adalah rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā lahir pada 980 pada Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang daerah Uzbekistan (kemudian Persia), dan mati pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dia merupakan pengarang dari 450 buku dalam beberapa pokok bahasan besar , poly pada antaranya memusatkan dalam filosofi dan kedokteran. Dia dipercaya oleh banyak orang menjadi Bapak Kedokteran Modern, George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai "Ilmuwan paling populer menurut Islam dan galat satu yang paling terkenal dalam seluruh bidang, loka, serta ketika". Karyanya yang paling populer adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai menjadi Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Karya
Qanun fi Thib (Canon of Medicine/Aturan Pengobatan)
Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang banyak sekali macam ilmu pengetahuan)
An Najat
4. IBNU BATUTAH
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah atau juga dieja Ibnu Batutah adalah seorang pengembara (penjelajah) Berber Maroko.
Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa bepergian pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang ditemuinya waktu sedang berada pada Iberia. Meskipun mengandung beberapa kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan global terlengkap yang dari menurut abad ke-14.
Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, dalam usia lebih kurang dua puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji - ziarah ke Mekah. Setelah terselesaikan, dia melanjutkan perjalanannya sampai melintasi 120.000 kilometer sepanjang dunia Muslim (kurang lebih 44 negara terbaru).
5. IBNU RUSYD
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, lahir tahun 1126 pada Marrakesh Maroko, wafat tanggal 10 Desember 1198) jua dikenal sebagai Averroes, adalah seseorang filsuf berdasarkan Spanyol (Andalusia).
Ikhtisar
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir pada Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah serta kakek Ibnu Rusyd merupakan hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd mini sendiri merupakan seseorang anak yang mempunyai poly minat serta talenta. Dia mendalami banyak ilmu, misalnya kedokteran, hukum, matematika, serta filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat berdasarkan Abu Ja'far Harun serta Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd merupakan seorang jenius yang dari berdasarkan Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan buat mengabdi menjadi "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di global barat, Ibnu Rusyd dikenal menjadi Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen pada abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd buat mengkonsultasikan perkara kedokteran serta kasus hukum.
Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke pada bahasa Latin serta Ibrani (Yahudi) sebagai akibatnya kemungkinan akbar karya-karya aslinya telah nir ada.
Filsafat Ibnu Rusyd terdapat dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd misalnya yg dipahami oleh orang Eropa dalam abad pertengahan; serta filsafat Ibnu Rusyd mengenai akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya
Bidayat Al-Mujtahid
Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah Kedokteran)
Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at
6. MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI
Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī merupakan seorang pakar matematika, astronomi, astrologi, serta geografi yang berasal berdasarkan Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 pada Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan pada Baghdad
Buku pertamanya, al-Jabar, merupakan kitab pertama yang membahas solusi sistematik menurut linear serta notasi kuadrat. Sehingga dia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yg memperkenalkan nomor India, lalu diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal pada global Barat dalam abad ke 12. Ia merevisi serta menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi serta astrologi.
Kontribusi dia tidak hanya berdampak akbar pada matematika, tapi pula dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu berdasarkan 2 operasi dalam matematika buat merampungkan notasi kuadrat, yg tercantum dalam kitab dia. Kata logarisme serta logaritma diambil berdasarkan istilah Algorismi, Latinisasi dari nama dia. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo serta dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit.
Biografi
Sedikit yg bisa diketahui dari hidup dia, bahkan lokasi tempat lahirnya sekalipun. Nama dia mungkin berasal berdasarkan Khwarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (kini Xorazm, galat satu provinsi Uzbekistan). Gelar dia merupakan Abū ‘Abdu llāh atau Abū Ja’far.
Sejarawan al-Tabari menamakan dia Muhammad bin Musa al-Khwārizmī al-Majousi al-Katarbali. Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan dia dari menurut Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad.
Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat dia, beserta menggunakan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833. Selesainya Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi sentra ilmu dan perdagangan, dan poly pedagang dan ilmuwan berdasarkan Cina dan India berkelana ke kota ini, yg jua dilakukan dia. Dia bekerja pada Baghdad dalam Sekolah Kehormatan yg didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, loka beliau belajar ilmu alam dan matematika, termasuk menyelidiki terjemahan manuskrip Sanskerta serta Yunani.
Karya
Karya terbesar dia dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan lalu lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, serta pada bidang lain yang dia tekuni. Pendekatan nalar dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yg diambil menurut nama salah satu kitab dia pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala atau: "Buku Rangkuman buat Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, kitab pertama dia yang lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dalam abad ke-12.
Pada kitab dia, Kalkulasi menggunakan nomor Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi nomor India ke pada perangkaan timur tengah serta lalu Eropa. Buku dia diterjemahkan ke pada bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menerangkan kata algoritmi menjadi bahasa Latin.
Beberapa kontribusi beliau berdasar dalam Astronomi Persia serta Babilonia, angka India, serta sumber-asal Yunani.
Sistemasi serta koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan buat Afrika serta Timur Tengah. Buku besar beliau yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan sang Geography), yang menerangkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang berdasarkan Laut Mediterania serta lokasi kota-kota pada Asia serta Afrika yang sebelumnya diberikan sang Ptolemeus.
Ia lalu mengepalai konstruksi peta global buat Khalifah Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan rapikan letak di Bumi, beserta dengan 70 ahli geografi lain buat menciptakan peta yg lalu disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin serta ditransfer ke Eropa serta Bahasa Latin, menimbulkan efek yg hebat dalam kemajuan matematika dasar pada Eropa. Ia jua menulis tentang astrolab serta sundial.
Kitab I - Aljabar
Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Kitab yg Merangkum Perhitungan Pelengkapan serta Penyeimbangan) merupakan kitab matematika yang ditulis dalam tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar. Terjemahan ke pada bahasa Latin dikenal menjadi Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan pula oleh Gerardus menurut Cremona.
Kitab I - Aljabar
Dalam kitab tadi diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat menggunakan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu menurut enam bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bundar positif)
dengan membagi koefisien dari kuadrat dan memakai dua operasi: al-jabr ( الجبر ) atau pemulihan atau pelengkapan) serta al-muqābala (penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar serta kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama pada ke 2 sisi. Contohnya, x^2 = 40x - 4x^2 disederhanakan menjadi 5x^dua = 40x. Al-muqābala adalah proses menaruh kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x^2 + 14 = x + lima disederhanakan ke x^2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan menggunakan nama Kitāb al-ǧabr wa-l-muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi al-ǧabr wa-al-muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
Kitab dua - Dixit algorizmi
Buku kedua besar beliau merupakan mengenai aritmatika, yg bertahan pada Bahasa Latin, akan tetapi hilang menurut Bahasa Arab yg aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yg jua menerjemahkan tabel astronomi dalam 1126.
Pada manuskrip Latin,umumnya tak bernama,tetapi umumnya dimulai menggunakan istilah: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada nomor kesenian Hindu"), sebuah nama baru di berikan pada output kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni dalam 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan serta Pengurangan menurut Kalkulasi Hindu")
Kitab 3 - Rekonstruksi Planetarium
Peta abad ke-15 dari Ptolemeus menjadi perbandingan.
Buku ketiga dia yg populer adalah Kitāb surat al-Ardh "Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh Geography), yg terselesaikan dalam 833 adalah revisi serta penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri berdasarkan daftar 2402 koordinat menurut kota-kota dan loka geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi menurut Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yg tersimpan pada Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan pada Biblioteca Nacional de España pada Madrid. Judul lengkap kitab beliau merupakan Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi menurut pendalaman geografis yang ditulis sang Ptolemeus serta Claudius.
Buku ini dimulai menggunakan daftar bujur serta lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yg menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat berguna buat memilih posisi kita dalam syarat yg buruk buat menciptakan pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab juga Latin, tidak terdapat yang tertinggal menurut buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut berdasarkan daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yg seperti menggunakan peta tersebut.
Buku 4 - Astronomi
Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zīj al-sindhind (tabel astronomi) merupakan karya yg terdiri menurut 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel menggunakan kalenderial, astronomial serta data astrologial sebaik data yg diakui kini .
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, akan tetapi versi lain sang astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan pada bahasa Latin, yg diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin permanen terdapat pada Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) serta the Bodleian Library (Oxford).
Buku lima - Kalender Yahudi
Al-Khawārizmī jua menulis mengenai Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang memperlihatkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa berdasarkan suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid; dan memberikan hukum mengenai bujur mentari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama menggunakan yang ditemukan sang al-Bīrūnī serta Maimonides.
Karya lainnya
Beberapa manuskrip Arab pada Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo serta Paris berisi pendekatan material yg berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yg dianggap pada Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah merupakan keliru satu astronomi sferik.
Dua karya berisi mengenai pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad) dan determinasi azimut menurut tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’).
Beliau juga menulis dua kitab mengenai penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim pada Kitab al-Fihrist (sebuah indeks berdasarkan bahasa Arab) jua menjelaskan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (kitab sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) akan tetapi dua yg terakhir dianggap telah hilang.
7. UMAR KHAYYAM
Umar Khayyām (18 Mei 1048 - 4 Desember 1131)
'Umar Khayyām (18 Mei 1048 - 4 Desember 1131), dilahirkan di Nishapur, Iran. Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyāmi Nisyābūri . Khayyām berarti "pembuat tenda" pada bahasa Persia.
Sang Matematikawan
Pada masa hidupnya, beliau populer menjadi seseorang matematikawan dan astronom yg memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada 15 Maret 1079, Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092) memberlakukan kalender yang sudah diperbaiki Umar, seperti yang dilakukan sang Julius Caesar pada Eropa pada tahun 46 SM menggunakan koreksi terhadap Sosigenes, dan yg dilakukan sang Paus Gregorius XIII pada Februari 1552 menggunakan kalender yg sudah diperbaiki Aloysius Lilius (meskipun Britania Raya baru beralih dari Kalender Julian pada kalender Gregorian pada 1751, dan Rusia baru melakukannya dalam 1918).
Dia pun populer lantaran menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.
Sang astronom
Pada 1073, Malik-Syah, penguasa Isfahan, mengundang Khayyām buat membentuk serta bekerja dalam sebuah observatorium, bersama-sama dengan sejumlah ilmuwan terkemuka lainnya. Akhirnya, Khayyām menggunakan sangat seksama (mengoreksi sampai enam desimal di belakang koma) mengukur panjang satu tahun sebagai 365,24219858156 hari.
Ia terkenal di global Persia serta Islam karena observasi astronominya. Ia pernah menciptakan sebuah peta bintang (yang sekarang lenyap) pada angkasa.
Umar Khayyām dan Islam
Filsafat Umar Khayyām relatif berbeda menggunakan dogma-dogma generik Islam. Tidak kentara apakah beliau percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun beliau menolak pemahaman bahwa setiap peristiwa serta kenyataan adalah dampak menurut campur tangan yang kuasa. Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran serta hukuman selesainya kematian. Sebaliknya, ia mendukung pandangan bahwa aturan-hukum alam mengungkapkan semua fenomena dari kehidupan yg teramati. Para pejabat keagamaan berulang kali meminta beliau menyebutkan pandangan-pandangannya yg berbeda tentang Islam. Khayyām akhirnya naik haji ke Mekkah buat pertanda bahwa dia merupakan seseorang muslim.
Omar Khayyam, Sang Skeptik
Dan, ad interim Ayam Jantan berkokok, mereka yang berdiri pada muka / Rumah Minum berseru - "Bukalah Pintu! / Engkau memahami betapa sedikit saat yang kami punyai buat singgah, / Dan apabila kami pulang, mungkin kami takkan kembali lagi."
Demikian juga bagi mereka yg bersiap-siap buat HARI INI, / Dan meyangka sesudah ESOK menatap, / Seorang muazzin berseru dari Menara Kegelapan / "Hai orang kurang pandai! Ganjaranmu bukan di Sini ataupun pada Sana!"
Mengapa, seluruh orang Suci dan orang Bijak yg mendiskusikan / Tentang Dua Dunia dengan begitu cerdas, disodorkannya / Seperti Nabi-nabi terbelakang; Kata-istilah mereka buat Dicemoohkan / Ditaburkan, serta ekspresi mereka tersumbat menggunakan Debu.
Oh, datanglah menggunakan Khayyam yg tua, dan tinggalkanlah Yang Bijak / Untuk berbicara; satu hal yg pasti, bahwa Kehidupan berjalan cepat; / Satu hal yang pasti, serta Sisanya merupakan Dusta; / Bunga yang pernah sekali mekar, tewas buat selama-lamanya.
Diriku waktu masih muda begitu bergariah mengunjungi / Kaum Cerdik pandai serta Orang Suci, dan mendengarkan Perdebatan akbar / Tentang ini dan tentang: namun terlebih lagi / Keluar menurut Pintu yang sama seperti ketika kumasuk.
Dengan Benih Hikmat aku menabur, / Dan dengan tanganku sendiri mengusahakannya supaya bertumbuh; / Dan cuma inilah Panen yang kupetik - / "Aku datang bagai Air, dan bagaikan Bayu aku pulang."
Ke dalam Jagad ini, serta tanpa mengetahui, / Entah ke mana, misalnya Air yg mengalir begitu saja: / Dan berdasarkan padanya, seperti Sang Bayu yg meniup pada Padang, / Aku tak tahu ke mana, bertiup sesukanya.
Jari yang Bergerak menulis; serta, setelah menulis, / Bergerak terus: bukan Kesalehanmu ataupun Kecerdikanmu / Yang akan memanggilnya kembali buat membatalkan setengah Garis, / Tidak juga Air matamu menghapuskan sepatah Kata daripadanya.
Dan Cawan terbalik yang kita sebut Langit, / Yang pada bawahnya kita merangkak hidup dan mati, / Janganlah mengangkat tanganmu kepadanya meminta tolong - lantaran Ia / Bergelung tanpa daya seperti Engkau serta Aku.
Omar Khayyám, Penulis serta Penyair
Omar Khayyám sekarang terkenal bukan hanya keberhasilan ilmiahnya, namun lantaran karya-karya sastranya. Ia diyakini telah menulis sekitar seribu puisi 400 baris. Di dunia berbahasa Inggris, dia paling dikenal lantaran The Rubáiyát of Omar Khayyám pada terjemahan bahasa Inggris oleh Edward Fitzgerald (1809-1883).
8. TSABIT BIN QURRAH
Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901) merupakan seorang astronom dan matematikawan dari Arab, serta dikenal jua menjadi Thebit pada bahasa Latin.
Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yg berjudul Elements serta kitab Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Al-Sabiʾ Thabit bin Qurra al-Ḥarrānī, Latin: Thebit / Thebith / Tebit, 826 - 18 Februari, 901) merupakan seseorang ahli matematika, dokter, astronom, dan penerjemah Islam Golden Age yg tinggal pada Baghdad pada paruh ke 2 abad kesembilan.
Ibnu Qurra membuat penemuan penting pada aljabar, geometri, serta astronomi. Dalam astronomi, Thabit dipercaya sebagai keliru satu dari para reformis pertama menurut sistem Ptolemaic, dan dalam mekanika dia adalah seorang pendiri statika.
9. MUHAMMAD BIN ZAKARIYA AL-RAZI
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali menjadi Rhazes di dunia barat adalah salah seorang ahli sains Iran yg hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 serta wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak belia sudah menilik filsafat, kimia, matematika serta kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq pada Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dianggap untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia pula memimpin Rumah Sakit Muqtadari pada Baghdad.
Ar-Razi pula diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap menjadi salah satu ilmuwan terbesar pada sejarah.
Biografi
Ar-Razi lahir pada lepas 28 Agustus 865 Hijirah serta mati dalam tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya asal menurut nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini pula, Ibnu Sina merampungkan hampir semua karyanya.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik buat sebagai penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yg ke-30, ar-Razi menetapkan buat berhenti menekuni bidang alkemi dikarenakan banyak sekali eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi stigma. Kemudian dia mencari dokter yang mampu menyembuhkan matanya, serta menurut sinilah ar-Razi mulai mengusut ilmu kedokteran.
Dia belajar ilmu kedokteran menurut Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir pada Merv. Dahulu, gurunya adalah seseorang Yahudi yang kemudian berpindah kepercayaan menjadi Islam sesudah merogoh sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mu'tashim.
Razi pulang ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seseorang dokter disana. Kemudian dia sebagai ketua Rumah Sakit pada Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi pula menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa tahun lalu, ar-Razi pindah ke Baghdad dalam masa kekuasaan al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah tempat tinggal sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi menetapkan buat balik ke kota kelahirannya pada Rayy, dimana beliau mengumpulkan murid-muridnya. Dalam kitab Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh lantaran beliau memiliki banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yg baik dan tidak membebani porto dalam pasiennya saat berobat kepadanya.
Kontribusi
Bidang Kedokteran
Cacar dan campak
Sebagai seorang dokter primer di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi adalah orang pertama yg menciptakan penerangan seputar penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' serta terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah sebagai darah yg makin banyak serta warnanya misalnya anggur yang matang. Pada termin ini, cacar diperlihatkan pada bentuk gelembung dalam minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya dalam masa kanak-kanak, akan tetapi juga masa dewasa. Cara terbaik buat menghindari penyakit ini merupakan mencegah hubungan menggunakan penyakit ini, karena kemungkinan endemi cacar mampu menjadi epidemi."
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yg paling seksama dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan dalam karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menyebutkan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur serta cara mencegah wabah tersebut."
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah kitab pertama yang membahas tentang cacar serta campak menjadi 2 wabah yang tidak selaras. Buku ini lalu diterjemahkan belasan kali ke pada Latin serta bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang nir dogmatis serta kepatuhan pada prinsip Hippokrates pada pengamatan klinis menampakan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penerangan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai sang demam yg berkelanjutan, rasa sakit dalam punggung, gatal pada hidung dan mimpi yg buruk waktu tidur. Penyakit menjadi semakin parah saat semua tanda-tanda tadi bergabung serta gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah dalam muka serta kantung mata. Salah satu tanda-tanda lainnya merupakan perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit dalam tenggorokan."
Alergi serta demam
Razi diketahui menjadi seseorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", serta ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi serta imunologi. Pada salah satu tulisannya, beliau menyebutkan timbulnya penyakit rhintis sesudah mencium bunga mawar pada trend panas. Razi jua merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai prosedur tubuh buat melindungi diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi jua berkontribusi menciptakan alat-alat seperti tabung, spatula serta mortar. Ar-razi jua mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya pada bidang etika kedokteran. Salah satunya merupakan ketika beliau mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling pada kota serta desa buat menjual ramuan. Pada waktu yang sama beliau jua menyatakan bahwa dokter nir mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit serta tidak mungkin mampu menyembuhkan semua penyakit, yg secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi buat menaikkan mutu seseorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter buat permanen belajar serta terus mencari berita baru. Dia pula membuat disparitas antara penyakit yang mampu disembuhkan dan yg nir sanggup disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa seseorang dokter nir sanggup disalahkan karena nir mampu menyembuhkan penyakit kanker serta kusta yg sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa beliau merasa kasihan pada dokter yg bekerja di kerajaan, karena umumnya anggota kerajaan senang nir mematuhi perintah sang dokter.
Ar-Razi juga mengungkapkan bahwa tujuan sebagai dokter adalah buat berbuat baik, bahkan sekalipun pada musuh serta pula bermanfaat buat masyarakat lebih kurang.
Buku-kitab Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini merupakan karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
- Hidup yang Luhur
- Petunjuk Kedokteran buat Masyarakat Umum
- Keraguan pada Galen
- Penyakit dalam Anak
10. ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber pada dunia Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 722 serta wafat pada tahun 804. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan beliau berguru pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid pada Baghdad. Ia menyebarkan teknik eksperimentasi sistematis di pada penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen bisa direproduksi balik . Jabir menekankan bahwa kuantitas zat herbi reaksi kimia yang terjadi, sehingga bisa dianggap Jabir sudah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya diantaranya dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan dan pengembangan instrumen buat melakukan proses-proses tersebut.
Bapak Kimia Arab ini dikenal karena karya-karyanya yang sangat berpengaruh pada ilmu kimia dan metalurgi.
Karya Jabir antara lain:
Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy)
Kitab Al-Sab'een
Kitab Al Rahmah
Al Tajmi
Al Zilaq al Sharqi
Book of The Kingdom
Book of Eastern Mercury
Book of Balance'
Demikianlah 10 kesepuluh ilmuan serta penemu ilmu pengetahuan Islam terbesar sepanjang sejarah Islam semoga apa yg dipaparkan pada artikel ini bisa bermanfaat buat kita semua sebagai bahan buat menambah ilmu pengetahuan. Terima kasih. Wassalam..
Source:
- //id.wikipedia.org/wiki/Daftar_ilmuwan_Muslim
- namacowok.com/nama-nama-tokoh-ilmuwan-islam-terkenal-dunia/
- ramadan.sindonews.com/.../10-ilmuwan-muslim-yg-ubah-paras-dunia
- www.rumahislam.com/...ilmuwan.../595--jabir-ibnu-hayyan-penemu-ilmu-kimia.html
Comments
Post a Comment