CARA MEMBUAT PAKAN BUATAN UNTUK TERNAK IKAN
Metode penghitungan bahan yg generik dipakai merupakan dengan memakai metode person square atau lebih dikenal metode kotak. Metode ini digunakan buat menentukan jumlah bahan standar yang akan digunakan. Hasil yg diperoleh dibutuhkan mendekati kandungan protein yang dikehendaki.
CARA MEMBUAT PAKAN BUATAN UNTUK TERNAK IKAN
Dalam pembuatan pakan ikan, bahan yg digunakan dibagi menjadi dua bagian menurut kandungan protein yg dikandungnya yakni bahan suplemen serta bahan basal.
Manfaat pada menciptakan pakan buatan selain bisa menghemat porto produksi juga mampu menambah nutrisi dan kebutuhan gizi bagi ikan. Maka buat bisa menciptakan pakan protesis sendiri hal yang harus pada perhatikan merupakan penggunaan bahan baku. Bahan yg akan pada pakai terbagi menjadi dua yaitu bahan standar suplemen serta bahan baku basal.
1. BAHAN BAKU SUPLEMEN
Dalam teknik Cara Membuat Pakan Buatan Bahan suplemen yaitu yaitu bahan buat pembuatan pakan yang memiliki kandungan protein lebih berdasarkan 20%. Sedangkan bahan basal yaitu yaitu bahan standar buat menciptakan pakan menggunakan kandungan protein kurang menurut 20persen.
Dalam teknik Cara Membuat Pakan Buatan Bahan suplemen yaitu yaitu bahan buat pembuatan pakan yang memiliki kandungan protein lebih berdasarkan 20%. Sedangkan bahan basal yaitu yaitu bahan standar buat menciptakan pakan menggunakan kandungan protein kurang menurut 20persen.
Contoh bahan standar suplemen
2. BAHAN BAKU BASAL ATAU TAMBAHAN
Contoh bahan baku basal
Contoh bahan baku basal
Bahan tambahan
- Vitamin
- Mineral
- Minyak Ikan
TEKNIK PEMBUATAN PAKAN BUATAN PELET IKAN BUATAN
Secara umum pembuatan pakan ikan dibagi menjadi 8 termin yakni :
- Menyusun formulasi bahan yg akan digunakan
- Penggilingan bahan baku
- Pengayakan bahan baku
- Penimbangan bahan baku
- Pemcampuran bahan baku
- Pencetakan
- Penjemuran
- Pengepakan
1. Menyusun Formulasi Bahan
Contoh penggunaan metode kotak dari 2 jenis bahan baku :
Tersedian bahan standar dedak halus menggunakan kandungan protein 9,6% serta tepung ikan menggunakan kandungan protein 60%. Dari kedua jenis bahan baku tadi ingin dibentuk pelet sebesar 20 kg dengan kandungan protein 30%.
Perhitungan prosentase bahan
Jadi kebutuhan baku buat masing - masing bahan merupakan sebagai berikut :
1. Dedak halus = 59,lima% x 20 kg = 11,9 kg
2. Tepung ikan = 40,5% x 20 kg = 8,1 kg
Contoh penggunaan metode kotak menurut lebih berdasarkan dua jenis bahan baku :
Tersedian bahan berupa dedak halus protein 9,6%, bungkil kelapa protein 13,45%, tepung ikan protein 60%, serta tepung kedelai protein 44%.dari bahan tadi akan dibentuk pakan protesis/pelet sebesar 30 kg menggunakan kandungan protein 30%.
Perhitungan prosentase bahan :
Prosentase masing - masing bahan :
Jadi kebutuhan masing masing bahan merupakan menjadi berikut :
2. Penggilingan Bahan Baku
Bahan pakan yang sudah kering digiling hingga sebagai partikel yang ukurannya halus serta seragam. Hal ini bertujuan supaya pakan ikan yang didapatkan padat, kompak dan nir mudah hancur.
3. Pengayakan Bahan Baku
Kegiatan ini bertujuan buat menerima bahan standar yg halus, supaya dalam waktu penggilingan pelet menjadi kompak dan nir mudah pecah.
4. Penimbangan Bahan Baku
Apabila telah dilakukan penghitungan maka akan didapat berat masing – masing berdasarkan setiap bahan yg akan digunakan. Langkah selanjutnya yakni melakukan penimbangan bahan sesuai dengan output perhitungan sebelumnya. Timbangan yg digunakan ada 2 yaitu timbangan digital dan timbangan biasa.
5. Pencampuran Bahan Baku
Pencampuran bahan standar memakai mixer akbar agar hasilnya merata. Dalam pencampuran jangan lupa menambahkan perekat mampu berupa tepung tapioka yg telah dimasak dengan air sehingga menjadi bentuk misalnya lem.
Untuk 1 kg bahan membutuhkan 50 gr tepung tapioka. Selain perekat masukkan jua bahan pelengkap seperti vitamin dan mineral sebesar dua gram buat 1 kg bahan.
Untuk 1 kg bahan membutuhkan 50 gr tepung tapioka. Selain perekat masukkan jua bahan pelengkap seperti vitamin dan mineral sebesar dua gram buat 1 kg bahan.
6. Pencetakan Bahan Baku
Bahan yang telah tercampur merata dimasukkan kedalam mesin pencetak dan dicetak hingga habis. Pellet yg telah dicetak ditampung pada tempat penjemur/tampah.
7. Penjemuran/Pengeringan
Sebelum dijemur dibawah surya, pellet yg selesai dicetak dimatangkan terlebih dahulu. Pematangan dilakukan menggunakan cara memasukkan pellet kedalam mesin pengering dan dimasak selama ±30 dtk. Hal ini bertujuan mematangkan pellet sehingga pellet menjadi tidak gampang hancur. Pellet yang sudah dimasak selanjutnya dijemur dibawah sinar surya selama dua – 3 hari.
8. Pengepakan
Pelet yang sudah kemarau nir langsung dipak, karena pellet masih panas dikhawatirkan bila eksklusif dipak akan menimbulkan uap air didalam karung sehingga pellet sebagai basah serta menggunakan gampang akan mengakibatkan fungi.
Setelah dijemur pellet didiamkan terlebih dahulu sampai dingin ±30 – 60 menit lalu dipak memakai karung yang didalamnya telah diberi lapisan plastic. Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup menggunakan cara menjahit karung serapat mungkin.
Setelah dijemur pellet didiamkan terlebih dahulu sampai dingin ±30 – 60 menit lalu dipak memakai karung yang didalamnya telah diberi lapisan plastic. Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup menggunakan cara menjahit karung serapat mungkin.
9. Penyimpanan
Pelet yg telah dipak wajib disimpan menggunakan baik. Pellet yang telah dikarungi lalu disimpan kedalam ruangan yang tidak terkena sinar mentari pribadi. Lantai ruangan diberi kayu/falet agar nir bersentuhan pribadi dengan lantai.
Demikian proses pembuatan pakan protesis buat ikan.
Semoga berguna...